Salin Artikel

3 Jenazah Korban Jatuhnya Helikopter PK-RGH Sudah Diidentifikasi, Seluruhnya WNA

Kepala Bidokkes Polda Kalsel, Kombes Pol Muhamad El Yandiko, menjelaskan bahwa ketiga jasad tersebut telah dilakukan post mortem di Rumah Sakit Bhayangkara Banjarmasin, dan hasilnya menunjukkan kecocokan dengan data yang diterima oleh Tim DVI.

Semua jasad yang teridentifikasi merupakan Warga Negara Asing (WNA).

"Masing-masing MW berjenis kelamin laki-laki warga negara Australia berusia 68 tahun. Kemudian CQ sebagai laki-laki usia 67 tahun warga negara Brazil, dan SKP berjenis laki-laki warga negara India usia 56 tahun," ujar El Yandiko dalam konferensi pers di RS Bhayangkara, Sabtu (6/9/2025) malam.

Identitas ketiga jasad WNA tersebut diketahui berdasarkan catatan medis gigi yang dicocokkan dengan data keluarga.

Selain itu, pencocokan properti yang dikenakan korban saat kejadian juga membantu dalam proses identifikasi.

"Properti itu semua benda yang melekat di tubuh, itu juga menjadi petunjuk yang sangat penting. Termasuk dompet, jadi kita bisa langsung mencocokkan dengan identitasnya," ungkap Yandiko.

Yandiko menambahkan, masih terdapat lima jasad yang belum teridentifikasi, dan kelimanya dipastikan merupakan warga negara Indonesia.

Belum teridentifikasinya lima korban disebabkan oleh kondisi yang cukup berat akibat terbakar.

"Jadi ada satu kantong yang kita curigai sebagai gabungan dari tiga jenazah, sehingga kita membutuhkan pemeriksaan DNA. Ini kondisi tingkat kerusakan akibat terbakarnya itu berat sekali," jelas Yandiko.

Ia juga meminta doa dari semua pihak, terutama keluarga korban, agar sisa jasad bisa segera teridentifikasi.

Sebelumnya, helikopter PK-RGH milik Eastindo Air dilaporkan hilang kontak di wilayah Kecamatan Mantewe, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalsel, pada Senin (1/9/2025).

Helikopter dengan kode BK 117-D3 tersebut berangkat dari Bandar Udara Gusti Sjamsir Alam di Kabupaten Kotabaru, Kalsel, dengan tujuan Palangkaraya, Kalimantan Tengah (Kalteng).

Dari data manifest penumpang yang dirilis oleh Basarnas Banjarmasin, terdapat delapan orang di dalam helikopter, termasuk dua orang pilot dan teknisi mesin, serta enam penumpang, di mana tiga di antaranya adalah WNA.

Helikopter PK-RGH hanya mengudara selama delapan menit sebelum dinyatakan hilang kontak.

Setelah dinyatakan hilang kontak, tim SAR menemukan puing-puing helikopter PK-RGH di tengah hutan Tanah Bumbu dalam keadaan hangus diduga terbakar pada Rabu (3/9/2025).

Pada pencarian hari ketiga, Tim SAR gabungan juga menemukan kotak hitam tidak jauh dari badan helikopter.

Seluruh jasad korban telah berhasil dievakuasi dan saat ini berada di RS Bhayangkara Banjarmasin untuk keperluan proses identifikasi.

https://regional.kompas.com/read/2025/09/06/202206978/3-jenazah-korban-jatuhnya-helikopter-pk-rgh-sudah-diidentifikasi-seluruhnya

Bagikan artikel ini melalui
Oke