Selama satu minggu dari tanggal 5 hingga 12 Rabiul Awal, Kyai Guntur Madu dan Kyai Guntur Sari ditabuh secara bergantian.
Gamelan pusaka ini berhenti ditabuh saat puncak acara yang ditandai dengan dihelatnya Grebeg Maulud.
Setelah itu acara akan dilanjutkan dengan Tumplak Wajik selama dua hari sebelum Grebeg Maulud diadakan.
Tumplak Wajik berupa kotekan atau permainan lagu dengan kentongan sebagai tanda bahwa pembuatan gunungan telah dimulai.
Puncak acara dalam tradisi Sekaten di Keraton Surakarta yaitu Grebeg Maulud yang diselenggarakan pada tanggal 12 Rabiul Awal.
Dua gunungan yang dikeluarkan oleh Keraton Surakarta pada acara Grebeg Maulud tersebut diberi nama gunungan kakung dan gunungan putri.
Di Kota Solo, penyelenggaraan Sekaten juga diramaikan oleh pasar malam yang dibuka di Alun-alun Utara dan Alun-alun Selatan Keraton Surakarta.
Pasar malam ini merupakan bagian dari upacara mangayubagya dalam rangka peringatan Sekaten.
Sumber:
surakarta.go.id - surakarta.go.id - surakarta.go.id - surakarta.go.id
warisanbudaya.kemdikbud.go.id
rri.co.id
m.antaranews.com
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini