PALANGKA RAYA, KOMPAS.com - Pemerintah berencana memperpanjang runway atau landasan pacu Bandar Udara (Bandara) Haji Asan yang ada di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).
Perpanjangan runway diklaim dapat meningkatkan konektivitas antardaerah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN) di Pulau Kalimantan.
Baca juga: 4 Bulan Tutup Imbas Erupsi Gunung Lewotobi, Bandara Frans Seda Maumere Kembali Beroperasi
Pj Sekretaris Daerah Kotim, Sanggul Lumban Gaol mengatakan, pihaknya sudah menyediakan lahan seluas 5 hektare (ha) di sekitar Bandara Haji Asan Sampit untuk dijadikan lokasi penambahan runway.
“Kalteng sebagai daerah penyangga IKN, otomatis kabupaten/kota mendukung dari segi infrastruktur, salah satunya konektivitas udara mengingat lewat darat yang jauh, makanya kami persiapkan perpanjangan runway bandara di sini,” jelas Sanggul kepada Kompas.com saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (4/12/2024).
Sanggul menjelaskan, perpanjangan landasan pacu pesawat itu merupakan langkah Pemkab Kotim dalam menyiapkan berbagai infrastruktur pendukung di wilayah strategis penyangga IKN.
“Kan tidak menutup kemungkinan ada masyarakat kita yang harus ke IKN, apalagi kita ini termasuk daerah penyangga,” jelasnya.
Terkait kapan pengerjaan perpanjangan runway itu dilakukan, Sanggul menyebutkan bahwa hal itu sudah di ranah Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI.
Pemkab Kotim hanya menyediakan lahan perpanjangan itu.
Baca juga: 3 Ruas Tol IKN Beres Desember, Kementerian PU Usulkan Peresmian ke Prabowo
“Tinggal pusat saja, kalau ada alokasi dana dari pemerintah pusat melalui APBN, mereka laksanakan dari Kemenhub, kami sudah minta dan sudah dicadangkan di sana, mudah-mudahan 2025 ini dananya ada, kalau ada bisa dikerjakan,” jelas dia.
Lebih lanjut Sanggul menjelaskan, penambahan runway ini akan mengakomodasi penerbangan pesawat berbadan besar.
“Kalau jadi runway di atas lahan 5 hektare itu, panjang runway-nya sudah 2.000 meter,” ucap dia.
Selama ini, Bandara Haji Asan belum mampu mengakomodasi pesawat berbadan besar. Berbeda dengan Bandara Tjilik Riwut, Kota Palangka Raya, yang bisa mengakomodasi penerbangan pesawat-pesawat besar.
“Makanya saat ini kami baru bisa menerima penerbangan Boeing 737 500, yang lebih besar dari itu tidak bisa,” ucap dia.
Baca juga: Meski Proyek IKN Melambat, BI Tegaskan Tak Berpengaruh Signifikan pada Balikpapan
Menurut Sanggul, perpanjangan runway itu dapat membuat konektivitas Kotim dengan daerah-daerah lainnya di Indonesia tambah lancar. Hal ini juga dapat menambah daftar penerbangan pesawat-pesawat perintis apabila runway sudah panjang.
“Mau ke Jawa oke, ke mana pun oke, termasuk ke IKN, juga hubungan antarkabupaten atau kota lainnya di Kalteng, selain itu pesawat juga banyak yang terbang, baik antarpulau maupun regional Kalteng,” jelas dia.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini