BANDUNG, KOMPAS.com - Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung, A. Koswara, akan segera mengakhiri masa jabatan pada tanggal 10 Februari 2025 mendatang.
Hal itu seiring telah ditetapkannya Muhammad Farhan dan Erwin sebagai Wali Kota Bandung terpilih periode 2024-2029.
Koswara pun meminta pada masa kepemimpinan baru wali kota Bandung, Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk komitmen menjalankan program yang telah direncanakan.
"ASN harus konsisten, ajeg, terhadap program. Kalau berubah, enggak akan ada hasil. Lima tahun lalu mengurusi sampah, kemudian lima tahun berikutnya enggak jadi prioritas, maka akan mengacaukan kota yang harusnya konsisten," ujarnya.
Baca juga: Polisi Tangkap 10 Debt Collector yang Peras Nasabah di Bandung
Koswara menambahkan, program-program yang sudah direncanakan wajib berjalan dan dieksekusi serta berkelanjutan karena sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang disusun melalui berbagai proses, salah satunya musrenbang.
"Konsisten, komitmen, kepada program. Siapa pun kepala daerahnya harus konsisten kepada program," katanya.
Koswara mengatakan, pada pengujung masa jabatannya, dia mengaku ingin melakukan sejumlah perbaikan untuk birokrasi di Kota Bandung.
"Saya ingin mengakhiri masa jabatan ini dengan sebuah warisan atau legasi yang bisa dimanfaatkan secara berkelanjutan oleh teman-teman di birokrat," tutur Koswara.
"Pertama, di perbaikan regulasi. Perbaikan regulasi juga tidak semuanya yang bisa saya jangkau, hanya yang menurut saya penting-penting saja yang perlu dikuatkan," ujarnya.
Baca juga: Pemkot Bandung Alokasikan Rp 26 Miliar untuk Makan Bergizi Gratis
Perbaikan di sektor regulasi menurut Koswara salah satunya adalah urusan APBD.
"Karena kalau melihat hasil pembangunan dan sebagainya kan, sudah terprogramkan dengan yang sudah ada dalam APBD maupun dalam program yang ada di dinas-dinas. Pendapatan daerah ini juga dilakukan perbaikan dalam regulasi yang kami susun," katanya.
Perbaikan kedua adalah dalam sektor perencanaan.
"Di dalam perencanaan, walaupun mekanisme perencanaan sudah ada, tetapi kedalaman-kedalaman dari perencanaan ini perlu juga dikuatkan lagi," katanya.
Ketiga, lanjut Koswara, terkait persiapan Kota Bandung pada masa mendatang sebagai kota metropolitan yang harus siap dan baik secara infrastruktur, layanan masyarakat, dan perubahan budaya perkotaan.
"Ini harus dikuatkan dan disampaikan ke masyarakat karena budaya kota dengan budaya perdesaan itu berbeda sekali karena kota itu disusun, dibuat berdasarkan desain, berdasarkan kesisteman," katanya.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini