YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Polresta Sleman bersama Pemerintah Kabupaten Sleman melaksanakan penanaman jagung di lahan seluas 1,6 hektar di Trimulyo, Selasa (21/01/2025).
Kegiatan ini memanfaatkan lahan tidur yang sebelumnya digunakan untuk produksi batako.
Dalam acara tersebut, hadir Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo, Kapolresta Sleman Kombes Pol Edy Setyanto Erning Wibowo, serta Komandan Kodim 0732/Sleman Letkol Inf Mohammad Zainollah.
Baca juga: Pemerintah Resmi Umumkan Ujian Nasional Digelar November 2025: Apa yang Berbeda?
Kapolresta Sleman Kombes Pol Edy Setyanto Erning Wibowo menyatakan bahwa penanaman jagung ini bertujuan untuk mendukung program ketahanan pangan sesuai dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
"Kita melaksanakan menanam jagung di lahan seluas 1,6 hektar. Di Polsek-polsek kita juga melakukan, dengan total 2,8 hektar," ujar Edy usai menanam jagung di lokasi tersebut.
Ia menjelaskan bahwa lahan yang dimanfaatkan merupakan lahan tidur yang sudah lama tidak digunakan.
"Kebetulan dulu di sini lahan untuk industri batako, karena sudah lama tidak digunakan kemudian kami mendapatkan izin dari pemerintah desa. Ini lahan tidak produktif karena sudah lama tidak digunakan," tuturnya.
Edy menambahkan bahwa jagung yang ditanam di lahan seluas 1,6 hektar ini diperkirakan akan bisa dipanen dalam waktu kurang lebih tiga bulan, dengan target hasil panen antara 7 ton hingga 8 ton per hektar.
Penggarap jagung di lahan tersebut berasal dari kelompok tani yang dibimbing oleh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) serta Dinas Pertanian Sleman.
"Hasil dari panen jagung di lahan seluas 1,6 hektar ini nantinya semuanya untuk kelompok tani yang menggarap. Semoga ini akan meningkatkan perekonomian petani. Nanti semuanya petani yang memiliki, kelompok tani yang bekerja, nanti panen mereka yang memiliki," ucapnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Sleman, Suparmono, mengungkapkan bahwa pada tahun 2024 luas panen jagung di Sleman mencapai 4.585 hektar dengan produksi sebesar 33.775 kuintal.
"Jadi produktivitas jagung di Sleman tahun kemarin mencapai 73,66 kuintal per hektar. Jadi sekitar 7 sampai 8 ton," ucap Suparmono.
Suparmono menambahkan bahwa dalam program penanaman jagung serentak 1 juta hektar, Kabupaten Sleman mendapatkan alokasi 443 hektar.
Proses penanaman ini akan dilakukan secara bertahap dalam waktu satu tahun dan tersebar di semua kapanewon di Kabupaten Sleman.
Ia juga menegaskan bahwa Kabupaten Sleman masih kekurangan pasokan jagung untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Setahun kita mendapat 443 hektar, nanti kalau rata-rata produktivitas 7 ton ya lumayan tambahannya," pungkasnya.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini