Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

13 Korban Longsor di Pegunungan Arfak Papua Barat Berhasil Diidentifikasi

Kompas.com - 24/05/2025, 06:21 WIB
Mohamad Adlu Raharusun,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

MANOKWARI, KOMPAS.com – Sebanyak 13 korban longsor di Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat, telah diidentifikasi oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI) dan tim Identifikasi Forensik (INAFIS) Biddokkes Polda Papua Barat, Jumat (23/5/2025).

Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan, dari total 14 jenazah yang berhasil ditemukan, 13 di antaranya sudah berhasil diidentifikasi menggunakan metode DVI.

"Tim DVI dan INAFIS Polda Papua Barat telah bekerja keras untuk mengidentifikasi korban bencana. Kami berhasil mengidentifikasi 13 jenazah dengan menggunakan data sekunder ante mortem, data primer post mortem (sidik jari INAFIS), dan data sekunder post mortem," kata Benny, Jumat.

Baca juga: Update Banjir dan Longsor di Pegunungan Arfak: 15 Korban Tewas, 4 Belum Ditemukan

Berikut adalah daftar 13 korban yang telah diidentifikasi:

  1. Yoseph Ermilianus Efrem
  2. Porman Takaliumang
  3. Okden Okte
  4. Joni Rahawari
  5. Oce Takaliumang
  6. Laurensius Denilson Armanto
  7. George Takaliumang
  8. Oktovianus Petrus Alwandi
  9. Yan Leo
  10. Robertus Edison Nurak
  11. Reki Wote
  12. Melkianus Isba
  13. Harispen Tampil

Benny menambahkan, masih terdapat satu jenazah yang belum teridentifikasi dan satu jenazah yang belum diambil oleh pihak keluarga.

Proses Pencarian Terus Berlanjut

Sementara itu, tim pencarian korban banjir bandang di Kali Meyof, Kampung Jim (Meyes), Distrik Catubouw, Kabupaten Pegunungan Arfak, masih terus dilakukan hingga hari kelima.

Sebanyak 96 personel dari berbagai instansi turut terlibat dalam proses pencarian, di antaranya Polda Papua Barat, Polres Pegaf, Kodim 1812 Pegaf, Basarnas, BPBD Provinsi Papua Barat, serta BPBD Kabupaten Pegaf.

"Hasil pencarian korban hari ini sebanyak satu korban, yang kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Polda Papua Barat untuk diidentifikasi. Total korban tanah longsor yang sudah ditemukan sebanyak 16 korban, dengan 3 korban jiwa masih belum ditemukan," ungkap Benny.

Baca juga: Banjir Bandang dan Longsor di Pegunungan Arfak, 9 Orang Ditemukan Tewas

Dirsamapta Polda Papua Barat, Kombes Pol Frengki Samuel Lapulalang yang turut serta dalam pencarian berharap seluruh proses evakuasi berjalan lancar.

"Semoga kita selalu dilindungi oleh Tuhan Yang Maha Esa. Saya ucapkan terima kasih dan apresiasi kepada rekan-rekan personel gabungan dalam melaksanakan tugas pencarian korban banjir bandang," kata Frengky.

Kapolres Pegunungan Arfak Kompol Bernadus Okoka mengatakan, pencarian hari kelima difokuskan pada titik-titik tertentu menggunakan alat berat.

"Tim gabungan kemudian menuju ke lokasi kejadian dan melakukan pencarian. Pada pukul 10.15 WIT, tim gabungan berhasil menemukan satu korban meninggal dunia yang tertimbun material tanah longsor dan mengevakuasi korban menggunakan excavator," ujarnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
4.500 Tabung Elpiji 3 Kg Dipasok untuk Penuhi Kebutuhan Warga Terdampak Banjir di Semarang
4.500 Tabung Elpiji 3 Kg Dipasok untuk Penuhi Kebutuhan Warga Terdampak Banjir di Semarang
Regional
Regulasi Lama Dianggap Sudah Usang, DPRD Kaltim Bahas Raperda Baru soal Lingkungan
Regulasi Lama Dianggap Sudah Usang, DPRD Kaltim Bahas Raperda Baru soal Lingkungan
Regional
Rekayasa Cuaca di Jateng Diklaim Kurangi Hujan 70 Persen
Rekayasa Cuaca di Jateng Diklaim Kurangi Hujan 70 Persen
Regional
Pria Ditemukan Tewas di Jalan Pedurungan Semarang, Diduga Korban Pengeroyokan
Pria Ditemukan Tewas di Jalan Pedurungan Semarang, Diduga Korban Pengeroyokan
Regional
Kasus AI Pornografi di Semarang Naik Penyidikan, Korban Desak Chiko Ditapkan Tersangka
Kasus AI Pornografi di Semarang Naik Penyidikan, Korban Desak Chiko Ditapkan Tersangka
Regional
1 Anggota Polisi Diduga Pemeras Warga Batam Rp 1 Miliar Ditangkap
1 Anggota Polisi Diduga Pemeras Warga Batam Rp 1 Miliar Ditangkap
Regional
Tingkatkan Profesionalisme ASN, Pemkab Bandung Barat Raih Penghargaan Mitra Kerja Terbaik dari BKN
Tingkatkan Profesionalisme ASN, Pemkab Bandung Barat Raih Penghargaan Mitra Kerja Terbaik dari BKN
Regional
8 Orang Bersenpi Gerebek dan Peras Warga Batam Rp 1 Miliar, Ngaku dari BNN
8 Orang Bersenpi Gerebek dan Peras Warga Batam Rp 1 Miliar, Ngaku dari BNN
Regional
Penataan Stasiun, Perlintasan Sebidang di Pasar Rangkasbitung Ditutup Desember 2025
Penataan Stasiun, Perlintasan Sebidang di Pasar Rangkasbitung Ditutup Desember 2025
Regional
Pemuda di Banjarmasin Ceburkan Diri ke Sungai Barito Usai Kelahi, Kini Hilang
Pemuda di Banjarmasin Ceburkan Diri ke Sungai Barito Usai Kelahi, Kini Hilang
Regional
Jangkar Kapal Rusak Terumbu Karang di Labuan Bajo, Bupati: Harus Ditentukan Area Berlabuh
Jangkar Kapal Rusak Terumbu Karang di Labuan Bajo, Bupati: Harus Ditentukan Area Berlabuh
Regional
Dispangtan Solo Uji Sampel Bakso di Warung Bakso Diduga Pakai Bahan Non-halal
Dispangtan Solo Uji Sampel Bakso di Warung Bakso Diduga Pakai Bahan Non-halal
Regional
Nelayan Hilang di Sungai Barito Kalsel, Perahunya Ditemukan Tak Berawak
Nelayan Hilang di Sungai Barito Kalsel, Perahunya Ditemukan Tak Berawak
Regional
28 Hari Tak Makan, Kakak Beradik di Kendal Ditemukan Lemas di Samping Jenazah Ibu
28 Hari Tak Makan, Kakak Beradik di Kendal Ditemukan Lemas di Samping Jenazah Ibu
Regional
Warung Bakso di Solo Diduga Pakai Bahan Non-halal, Ini Imbauan Kemenag Bagi Konsumen
Warung Bakso di Solo Diduga Pakai Bahan Non-halal, Ini Imbauan Kemenag Bagi Konsumen
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau