HALMAHERA UTARA, KOMPAS. com - Puluhan siswa-siswi di ruang kelas VII-2 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Halmahera Utara itu mendadak riuh, dan gaduh tak seperti biasanya, Senin (11/8/2025).
Satu per satu bersahutan. Mereka berdiri dan mengacungkan jari, meminta perhatian agar dipilih.
Meskipun cukup gaduh, dan saling berdebat namun terpancar penuh kegembiraan dari raut wajah mereka.
Kondisi ini terjadi saat relawan Aksi Jagat Literasi Kompas.com, Evelen Besthari, di depan kelas menampilkan sejumlah slide foto, dan meminta siswa-siswi melakukan identifikasi keaslian foto tersebut.
Foto yang ditampilkan di layar, adalah gambar seekor kelinci sedang memegang pion catur yang berukuran dua kali lebih besar dari tubuhnya.
"Saya, saya. We itu Asli," sahut Andre, Siswa Kelas VII-2 membantah pendapat rekan-rekannya.
Baca juga: Mengenal SDN 004 Sungai Limau yang Jadi Sasaran Jagat Literasi Kompas.com di Perbatasan RI-Malaysia
Evelen kemudian datang menghampiri siswa yang heboh tersebut, dan menyodorkan microphone meminta jawaban serta alasannya memilih menjawab, bahwa foto tersebut asli.
"Foto itu asli. Karena, biar buah catur lebih besar dari tubuh kelinci, tapi ada bayangannya," jawab Andre sembari memberi alasannya.
"Ayo siapa lagi yang mau menjawab. Foto di depan asli atau palsu," kata Evelen disambut kembali dengan acungan jari para siswa-siswi.
"Ayo kamu, itu asli atau palsu," tambah dia, sambil berjalan menghampiri seorang salah seorang siswi.
"Itu palsu kak, karena kalau saya lihat tidak masuk akal, masa ada buah catur lebih besar dari pada orang," cetus Marsya membantah apa yang disampaikan oleh Andre sebelumnya.
"Oke, mari kita buktikan," tegas Evelen meredam kegaduhan.
Setelah slide foto berikutnya dimunculkan, teridentifikasi bahwa foto tersebut adalah asli.
"Itu foto asli ya adik-adik. Kelinci tersebut merupakan manusia yang mengenakan kostum, dan memegang pion catur berukuran besar," jawab Evelen menengahi perdebatan dalam materi sesi "Waspada terhadap Informasi di Media Sosial dan Terhindar dari Penyebaran Hoaks".
Baca juga: Jagat Literasi: Menginspirasi Anak-anak MI Pandeglang Lewat Dongeng dan Kuis
Setelah menampilkan beberapa slide foto lainnya yang teridentifikasi foto hoaks, Evelen, mengatakan, bahwa segala sesuatu di media sosial, baik foto, video atau postingan teks, tidak selayaknya ditelan mentah-mentah.