Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Dugaan Pungli Iuran Laptop di SMPN 1 Gumelar Banyumas, Kepala Sekolah: Sumbangan Sukarela

Kompas.com - 26/08/2025, 18:44 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

BANYUMAS, KOMPAS.com – Sebuah unggahan di Facebook yang menginformasikan dugaan pungutan liar (pungli) di SMP Negeri 1 Gumelar, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, viral di media sosial.

Informasi itu semakin ramai setelah tangkapan layar unggahan akun Facebook Ngringet Bareng diunggah ulang oleh akun Instagram @brorondm beberapa hari lalu.

Dalam unggahan tersebut disebutkan, pihak sekolah dalam sebuah rapat meminta wali murid membayar sejumlah uang untuk membeli laptop sebagai kenang-kenangan.

Siswa kelas 7 diminta membayar Rp 400.000 dan kelas 9 Rp 700.000. Sedangkan besaran iuran untuk siswa kelas 8 tidak diketahui oleh pengunggah.

Pengunggah pun meminta agar bupati dan gubernur menindak dugaan pungli tersebut.

Baca juga: Pungli Pasien Rp 8 Juta Buat Beli Alat Medis, Dokter RSUD Dilaporkan ke Polda Lampung

Klarifikasi Kepala Sekolah

Kepala SMP Negeri 1 Gumelar, Waryanto, membantah adanya praktik pungli. Menurutnya, informasi yang beredar di media sosial terjadi karena miskomunikasi.

“Miskomunikasi dan misinformasi dimungkinkan terjadi,” kata Waryanto kepada wartawan, Selasa (26/8/2025).

Ia menjelaskan, iuran tersebut merupakan kesepakatan antara komite sekolah dengan wali murid yang bersifat sukarela sesuai kemampuan masing-masing.

“Komite sekolah menegaskan bahwa terkait sumbangan diberikan kebebasan boleh di atas angka itu, di bawah angka itu, bahkan dibebaskan bagi yang tidak mampu. Komite akan rapat lagi membahas dan menegaskan bahwa ini adalah sifatnya sumbangan,” ujarnya.

Alasan Pengadaan Komputer

Waryanto menerangkan, sekolah membutuhkan komputer untuk melaksanakan program baru berupa tes kemampuan akademik (TKA) bagi siswa kelas 9 pada Maret 2026.

Hasil TKA ini akan menjadi salah satu syarat melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya.

Baca juga: KPK Bongkar Pungli Sertifikasi K3, Buruh Bayar Rp 6 Juta Padahal Tarif Resmi Rp 275.000

Namun saat ini sekolah hanya memiliki 26 unit komputer. Berdasarkan perhitungannya, sekolah membutuhkan setidaknya 67 unit komputer.

“Masih kurang 41 unit, total perkiraan (anggaran) Rp 215 juta. Sekolah sudah berupaya meminta dana aspirasi, akan cair Oktober sebanyak 7 unit. Kami tidak terima uang, tapi berupa 7 unit komputer, jadi kurangnya tinggal 34 unit,” jelas Waryanto.

Ia menambahkan, dana bantuan operasional sekolah (BOS) tidak bisa digunakan untuk pengadaan komputer atau laptop karena aturannya sudah ditetapkan.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Dua Pejabat DPRK Nabire Jadi Tersangka karena Buat Perjalanan Dinas Fiktif, Kerugian Negara Rp 896 Juta
Dua Pejabat DPRK Nabire Jadi Tersangka karena Buat Perjalanan Dinas Fiktif, Kerugian Negara Rp 896 Juta
Regional
Akurasi Kesaksian Intel Polisi di Sidang May Day Semarang Diragukan Kuasa Hukum
Akurasi Kesaksian Intel Polisi di Sidang May Day Semarang Diragukan Kuasa Hukum
Regional
Viral Dugaan Pemukulan Dokter di RSI Sultan Agung Semarang, RS: Sudah Saling Memaafkan
Viral Dugaan Pemukulan Dokter di RSI Sultan Agung Semarang, RS: Sudah Saling Memaafkan
Regional
Fakta Lengkap Tragedi Bus ALS di Tol Padang-Sicincin: Sopir Kabur, 2 Atlet Karate Tewas, 29 Luka
Fakta Lengkap Tragedi Bus ALS di Tol Padang-Sicincin: Sopir Kabur, 2 Atlet Karate Tewas, 29 Luka
Regional
Bupati Kendal Akan Evaluasi Tunjangan Perumahan DPRD yang Capai Rp 28,5 Juta
Bupati Kendal Akan Evaluasi Tunjangan Perumahan DPRD yang Capai Rp 28,5 Juta
Regional
Daftar Belanja Sopir Bank Jateng Usai Bawa Kabur Uang Rp 10 Miliar
Daftar Belanja Sopir Bank Jateng Usai Bawa Kabur Uang Rp 10 Miliar
Regional
Membangun Aksara, Merajut Masa Depan Anak-anak Eks Timtim di Batas Negara
Membangun Aksara, Merajut Masa Depan Anak-anak Eks Timtim di Batas Negara
Regional
Mahasiswa dan Pelajar Todong DPRD Demak dalam Dialog Terbuka, dari Beasiswa hingga Transparansi APBD
Mahasiswa dan Pelajar Todong DPRD Demak dalam Dialog Terbuka, dari Beasiswa hingga Transparansi APBD
Regional
Dana Hibah Ormas Diduga Dikuasai Oknum DPRD Jateng, Terungkap Praktik Makelar dan Potongan
Dana Hibah Ormas Diduga Dikuasai Oknum DPRD Jateng, Terungkap Praktik Makelar dan Potongan
Regional
Pariwisata Labuan Bajo Terganggu akibat Kelangkaan BBM, Pertamina Akan Bangun Terminal BBM
Pariwisata Labuan Bajo Terganggu akibat Kelangkaan BBM, Pertamina Akan Bangun Terminal BBM
Regional
Ketika Hijab Motif Aceh Menjangkau Pasar Dunia…
Ketika Hijab Motif Aceh Menjangkau Pasar Dunia…
Regional
Wali Kota Semarang Resmikan Jalan YB Mangunwijaya, Wujud Penghormatan dan Ruang Harapan
Wali Kota Semarang Resmikan Jalan YB Mangunwijaya, Wujud Penghormatan dan Ruang Harapan
Regional
Tunjangan DPRD NTT Capai Rp 41,4 Miliar Per Tahun, Ini Tanggapan Gubernur
Tunjangan DPRD NTT Capai Rp 41,4 Miliar Per Tahun, Ini Tanggapan Gubernur
Regional
Revisi Undang Undang Pariwisata, Keponakan Prabowo Beri Bocoran
Revisi Undang Undang Pariwisata, Keponakan Prabowo Beri Bocoran
Regional
Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja Tembakau, Pemkot Malang Gelar Pelatihan Olahan Pangan Bagi Pekerja Rokok
Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja Tembakau, Pemkot Malang Gelar Pelatihan Olahan Pangan Bagi Pekerja Rokok
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau