KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jembrana mewajibkan toko modern berjejaring di wilayahnya untuk menampung dan menjual produk-produk unggulan usaha mikro kecil menengah (UMKM) Jembrana.
Kebijakan itu merupakan bagian dari komitmen Pemkab Jembrana untuk memperkuat sektor UMKM dan memberikan akses pasar yang lebih luas bagi pelaku usaha lokal serta mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan mengatakan, ada tiga syarat toko ritel modern dapat beroperasi di Jembrana.
Pertama, mewajibkan menerima produk UMKM Jembrana masuk gerai. Kedua, menyisihkan corporate social responsibility (CSR) untuk membantu masyarakat Jembrana. Ketiga, meniadakan penambahan unit toko baru.
"Pada juni lalu, kami sudah bersepakat untuk tiga permohonan di atas. Hari ini, kami resmikan stan UMKM Jembrana di gerai Alfamart,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.
Baca juga: Lindungi Petani Lokal, Pemkab Jembrana Salurkan Pinjaman Rp 2,9 Miliar ke KUD untuk Serap Gabah
Hal tersebut dikatakannya dalam acara peluncuran produk UMKM lokal di gerai Alfamart, Jalan Gajahmada, Desa Dangintukadaya, Jembrana, Rabu (17/9/2025).
Dalam acara itu, Kembang mengaku terkesan dengan display produk UMKM karena pengunjung langsung bisa melihatnya.
Kembang menambahkan, saat ini baru ada 13 produk dari 6 UMKM Jembrana yang masuk garai.
Dia berharap, jumlah itu bisa bertambah sekaligus mewajibkan toko ritel modern berkontribusi langsung kepada kemajuan UMKM.
"Ini adalah langkah nyata kami untuk memastikan ekonomi kerakyatan tumbuh dan berdaya saing,” terangnya.
Kembang mengatakan, pihaknya juga akan meningkatkan kualitas UMKM Jembrana dengan mengikuti standar dari Alfamart.
Baca juga: Sekian Lama Dinanti Siswa, Jembatan Gantung Sri Kirana di Jembrana Akhirnya Terwujud
"Kemarin sudah dilakukan proses kurasi dari beberapa produk yang diberikan. Kemudian, laporan terakhir ada 13 produk. Kami bersyukur ini bisa masuk dulu,” ujarnya.
Dia juga meminta UMKM lain yang belum bisa masuk agar bisa bersabar.
Lebih lanjut, Kembang meminta Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Jembrana untuk terus melakukan pendampingan dan memfasilitasi para pelaku UMKM.
"Jangan sampai puas dan berhenti di sini. Jadi, harus terus tingkatkan produk-produk UMKM kita. Jangan biarkan mereka sendiri,” ungkapnya.
Dia menyebutkan, upaya yang perlu dilakukan agar bisa masuk ke gerai ritel modern dan laku atau tidak akan kembali kepada kemampuan UMKM lokal.
Baca juga: Banjir di Bali, Bupati Jembrana Minta ASN Siaga Bantu Warga
Sementara itu, Corporate Communications di PT Sumber Alfaria Trijaya, Tbk (Alfamart) Baharudin menegaskan, pihanya berkomitmen berkolaborasi terus untuk menghidupkan UMKM di Jembrana.
“Mudah-mudahan dengan launching UMKM yang ada di toko, kita bisa maju bersama, kita hidupkan UMKM di Kabupaten Jembrana,” katanya.
Baharudin mengatakan, hal yang terpenting adalah UMKM bisa konsisten, terutama dari sisi produksi. Dia berharap, tidak ada kendala produksi produk UMKM, apalagi bila produk tersebut mendapat respons bagus di pasar.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang