SRAGEN, KOMPAS.com - Banjir yang melanda Kota Semarang sejak Rabu (24/10/2025) masih belum menunjukkan tanda-tanda surut hingga Kamis (30/10/2025).
Genangan air masih merendam empat kecamatan, mempengaruhi sekitar 63.450 warga, di mana 32 orang di antaranya terpaksa mengungsi.
Di Jalan Raya Kaligawe, tepatnya di depan Rumah Sakit Islam (RSI) Sultan Agung Semarang, genangan air masih terlihat cukup tinggi pada pagi hari.
Baca juga: Banjir Semarang Hanya Turun 3 Cm, Kerahkan 5 Pompa Anyar Berkapasitas 2.000 L Per Detik
Iptu Bambang Triono, Kanit Lantas Polsek Genuk Semarang, mengungkapkan bahwa petugas gabungan masih melakukan penanganan di jalur Pantura Semarang-Demak.
"Genangan air terjadi peningkatan naik 80-90 sentimeter," kata Bambang saat dikonfirmasi.
Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ahmad Luthfi, menjelaskan bahwa pihaknya sedang mengambil langkah-langkah untuk mengatasi banjir, termasuk pembuatan sodetan, penambahan pompa, dan modifikasi cuaca.
"Kami mengupayakan agar air yang menggenangi Kota Semarang dan jalur Pantura segera surut," ujar Luthfi saat diwawancarai di Sragen.
Wilayah yang menjadi perhatian utama adalah Kelurahan Kaligawe di Semarang dan Kecamatan Sayung di Demak.
Baca juga: Viral Video Suami Panik Tak Temukan Petugas Puskesmas Saat Istri Hendak Melahirkan di Semarang
"Tadi saya dengan dinas dan PUPR diwakili Dirjen air dan BWS sudah jalan. Dua yang menjadi atensi kami yakni Kaligawe dan Sayung," tambahnya.
Luthfi menjelaskan bahwa sodetan sedang dibuat di kawasan depan Polytron, Sayung, Kabupaten Demak, yang mengarah ke sungai Dompu.
"Yang Sayung kami sudah membuat sodetan ke sungai Dompu mulai Polytron," katanya.
Untuk wilayah Kaligawe, Pemprov Jateng menambah total 38 pompa.
Luthfi menyatakan bahwa pompa-pompa tersebut akan digunakan untuk mengalirkan air menuju Kolam Retensi Terboyo.
"Kaligawe kami tambah 38 pompa. Kami pompa dari Kaligawe ke Terboyo. Terboyo itu menampung hampir 6,7 juta meter kubik. Dari Terboyo nanti dialirkan ke sungai Babon sampai laut," jelasnya.
Selain itu, modifikasi cuaca juga dilakukan dengan menggunakan dua pesawat yang masing-masing terparkir di Solo dan Semarang.
"Untuk modifikasi cuaca hari ini ditambah satu pesawat di Solo dan satu di Semarang," ujar Luthfi.
"Sudah kami simulasikan dan hari ini dieksekusi. Termasuk kami bedah Terboyo agar lebih cepat aliran airnya sehingga diharapkan air segera surut untuk wilayah Kaligawe," tutupnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang