Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Genuksari Harus Tinggikan Rumah 4 Kali untuk Hindari Banjir, Berharap Solusi Nyata dari Pemerintah

Kompas.com - 30/10/2025, 14:10 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Krisiandi

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com – Sekitar 2.500 warga di Kelurahan Genuksari, Semarang, terdampak banjir dalam sepekan terakhir.

Meskipun banjir melanda, banyak warga yang memilih untuk tetap bertahan di rumah ketimbang mengungsi.

Beberapa di antaranya bahkan telah meninggikan rumah mereka sebagai langkah antisipasi terhadap bencana tahunan ini.

Pantauan Kompas.com menunjukkan bahwa wilayah Genuksari terendam banjir hingga ketinggian 70 sentimeter.

Baca juga: Banjir Semarang Hanya Turun 3 Cm, Kerahkan 5 Pompa Anyar Berkapasitas 2.000 L Per Detik

SD Negeri Genuksari 02 tidak melaksanakan kegiatan pembelajaran di ruang kelas, dan Kantor Kecamatan Genuk juga tidak menunjukkan aktivitas layanan publik.

Sejak pukul 07.00 WIB, terlihat anak-anak yang bersekolah di luar wilayah banjir diantar orang tua menggunakan sepeda untuk meninggalkan pemukiman.

Sementara itu, sejumlah warga yang hendak bekerja terlihat berpakaian rapi meskipun harus menyingsingkan celana karena banjir mencapai paha orang dewasa.

Salah satu warga, Ayu (52), yang juga pemilik jasa laundry, mengaku telah meninggikan rumahnya sebanyak empat kali untuk menghadapi frekuensi banjir yang semakin tinggi dan sering terjadi.

“Terakhir renovasi ninggiin rumah 2021 pas covid-19 itu habis sampai Rp 125 juta, habis banyak sama kaya bangun rumah sebenarnya, tapi gimana lagi 10 tahun terakhir dikit-dikit banjir. Hujan sejam pasti banjir. Ini malah udah seminggu lebih,” ungkap Ayu saat ditemui di teras rumahnya, Kamis (30/10/2025).

Meskipun rumahnya sudah ditinggikan, anak-anaknya masih harus menerjang banjir saat pergi bekerja dan bersekolah.

Ayu sering mendengar keluhan anak-anaknya yang berharap untuk pindah ke tempat yang lebih aman dari bencana banjir.

“Setiap tahun kaya gini pasti anak-anak capek. Kemarin cerita, angan-angan kalau nabung punya uang buat bangun rumah sendiri mau pindah dari sini,” tambahnya.

Baca juga: Rakor Penanganan Banjir, Walkot Agustina Dorong Peningkatan Kapasitas Pompa dan Percepatan Pengerukan

Ingin pindah

Kondisi warga Kelurahan Genuksari yang terdampak banjir Kota Semarang, Kamis (30/10/2025).KOMPAS.COM/Titis Anis Fauziyah Kondisi warga Kelurahan Genuksari yang terdampak banjir Kota Semarang, Kamis (30/10/2025).
Sebagai warga asli Genuksari, Ayu berharap bisa mewariskan tanah setempat agar anak-anaknya dapat membangun rumah di dekatnya.

Namun, dia tidak akan mengekang keinginan anak-anaknya untuk mencari tempat yang lebih aman.

Dia juga mengakui bahwa kondisi banjir yang kerap terjadi mempengaruhi usaha laundrinya.

Halaman:


Terkini Lainnya
Pria Ditemukan Tewas di Jalan Pedurungan Semarang, Diduga Korban Pengeroyokan
Pria Ditemukan Tewas di Jalan Pedurungan Semarang, Diduga Korban Pengeroyokan
Regional
Kasus AI Pornografi di Semarang Naik Penyidikan, Korban Desak Chiko Ditapkan Tersangka
Kasus AI Pornografi di Semarang Naik Penyidikan, Korban Desak Chiko Ditapkan Tersangka
Regional
1 Anggota Polisi Diduga Pemeras Warga Batam Rp 1 Miliar Ditangkap
1 Anggota Polisi Diduga Pemeras Warga Batam Rp 1 Miliar Ditangkap
Regional
Tingkatkan Profesionalisme ASN, Pemkab Bandung Barat Raih Penghargaan Mitra Kerja Terbaik dari BKN
Tingkatkan Profesionalisme ASN, Pemkab Bandung Barat Raih Penghargaan Mitra Kerja Terbaik dari BKN
Regional
8 Orang Bersenpi Gerebek dan Peras Warga Batam Rp 1 Miliar, Ngaku dari BNN
8 Orang Bersenpi Gerebek dan Peras Warga Batam Rp 1 Miliar, Ngaku dari BNN
Regional
Penataan Stasiun, Perlintasan Sebidang di Pasar Rangkasbitung Ditutup Desember 2025
Penataan Stasiun, Perlintasan Sebidang di Pasar Rangkasbitung Ditutup Desember 2025
Regional
Pemuda di Banjarmasin Ceburkan Diri ke Sungai Barito Usai Kelahi, Kini Hilang
Pemuda di Banjarmasin Ceburkan Diri ke Sungai Barito Usai Kelahi, Kini Hilang
Regional
Jangkar Kapal Rusak Terumbu Karang di Labuan Bajo, Bupati: Harus Ditentukan Area Berlabuh
Jangkar Kapal Rusak Terumbu Karang di Labuan Bajo, Bupati: Harus Ditentukan Area Berlabuh
Regional
Dispangtan Solo Uji Sampel Bakso di Warung Bakso Diduga Pakai Bahan Non-halal
Dispangtan Solo Uji Sampel Bakso di Warung Bakso Diduga Pakai Bahan Non-halal
Regional
Nelayan Hilang di Sungai Barito Kalsel, Perahunya Ditemukan Tak Berawak
Nelayan Hilang di Sungai Barito Kalsel, Perahunya Ditemukan Tak Berawak
Regional
28 Hari Tak Makan, Kakak Beradik di Kendal Ditemukan Lemas di Samping Jenazah Ibu
28 Hari Tak Makan, Kakak Beradik di Kendal Ditemukan Lemas di Samping Jenazah Ibu
Regional
Warung Bakso di Solo Diduga Pakai Bahan Non-halal, Ini Imbauan Kemenag Bagi Konsumen
Warung Bakso di Solo Diduga Pakai Bahan Non-halal, Ini Imbauan Kemenag Bagi Konsumen
Regional
Banjir Semarang Mulai Surut, Kepala BNPB Dorong Penguatan Pompa Permanen dan Kolam Retensi
Banjir Semarang Mulai Surut, Kepala BNPB Dorong Penguatan Pompa Permanen dan Kolam Retensi
Regional
Kerja Sama Warga dan Polisi Antarkan Anak Hilang Kembali ke Keluarga
Kerja Sama Warga dan Polisi Antarkan Anak Hilang Kembali ke Keluarga
Regional
Basarnas Akhiri Pencarian Korban KM Fadil Jaya di Kukar, 3 Kru Kapal Masih Hilang
Basarnas Akhiri Pencarian Korban KM Fadil Jaya di Kukar, 3 Kru Kapal Masih Hilang
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau