SEMARANG, KOMPAS.com – Pompa yang dioperasikan di wilayah Semarang Timur dinilai belum optimal untuk mengusir banjir di Semarang, Jawa Tengah.
Di wilayah tersebut, pompa hanya mampu menurunkan air sekitar tiga sentimeter.
Saat rapat koordinasi penanganan banjir bersama Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dan Dirjen Sumber Daya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Dwi Purwantoro, di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Rabu (29/10/2025) kemarin, Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti menyoroti kondisi pompa di kawasan timur Semarang yang belum berfungsi maksimal.
Berdasarkan informasi warga, kata dia, penurunan air di sana hanya sekitar tiga sentimeter. Padahal, wilayah tersebut terdampak parah.
“Pompa ini tidak maksimal memompa. Warga mengirimkan gambar, turunnya air hanya sekitar tiga sentimeter di daerah Sawah Besar. Padahal wilayah Sawah Besar dan Muktiharjo Kidul ini terdampak paling parah,” katanya.
Baca juga: Warga Kaligawe Semarang Bertahan Dihantam Banjir, Khawatir Barang Dicuri jika Mengungsi
Dari total 119 pompa yang dimiliki Kota Semarang, sebagian besar berada di wilayah barat dan utara yang kini relatif terkendali.
Namun, untuk kawasan timur seperti Genuk dan Muktiharjo, masih memerlukan intervensi tambahan.
“Kami mendukung langkah Gubernur untuk menambah pompa dan melakukan pengerukan kolam retensi agar daya tampung air meningkat,” katanya.
Menurutnya, optimalisasi sistem pompa dan kolam retensi menjadi hal mendesak mengingat meningkatnya debit air dan belum optimalnya kinerja sejumlah pompa di beberapa titik.
“Kami berharap kapasitas pompa bisa diperbesar karena debit air terus naik. Hujan memang sudah diintervensi cuacanya, tetapi sepertinya belum cukup kuat menahan, sehingga akhirnya hujan tetap turun,” katanya.
Baca juga: Viral Video Suami Panik Tak Temukan Petugas Puskesmas Saat Istri Hendak Melahirkan di Semarang
Agustina menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah atas bantuan senilai Rp 442 juta yang disalurkan dalam bentuk logistik, kebutuhan pengungsi, dan bantuan operasional lainnya.
Rapat koordinasi itu menghasilkan keputusan penting dari Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi yang telah disetujui Kementerian PU, yakni penambahan lima unit pompa baru dengan total kapasitas 2.000 liter per detik, pengerukan Kolam Retensi Terboyo, serta normalisasi sungai-sungai yang mengalir dari Semarang hingga Demak.
Dengan adanya dukungan lintas instansi tersebut, Agustina optimistis upaya penanganan banjir di Kota Semarang akan berjalan lebih efektif.
“Saya kira kita tidak bisa berdiam. Harus ada upaya yang tampak dan terukur untuk mengurangi genangan air, demi keselamatan dan kenyamanan warga,” katanya.
Baca juga: Banjir Semarang Sepekan Belum Surut, 40 Ribu Warga Terdampak di Empat Kecamatan
Di Kota Semarang, ada 63.450 warga terdampak banjir, dengan 32 orang di antaranya harus mengungsi.
Sebagian besar memilih tinggal di rumah kerabat, sementara sisanya ditampung di sejumlah titik pengungsian yang disiapkan pemerintah.
(Penulis: Magang CW Solo, Fikriyyah Luthfiatuzzahra)
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang