Informasi yang dihimpun Kompas.com, balon udara jatuh ke rumah warga terjadi dua kali berselang beberapa jam.
Balon pertama jatuh di atap teras Miskun, warga Dusun Sajum, Desa Plakpak, Kecamatan Palengaan, pukul 20.00, Sabtu malam (6/9/2025).
Akibatnya, teras rumah rusak berat, sebanyak 20 asbes pecah.
Termasuk satu unit sepeda listrik yang rusak akibat ledakan.
Beruntung, pemilik rumah sekeluarga sedang berada di luar.
Sementara kerugian ditaksir mencapai Rp 20 juta.
Berselang 9 jam kemudian, pukul 05.30, balon udara juga jatuh di atas rumah Bernawi di Dusun Pangaporan, Desa Plakpak, Kecamatan Pegantenan.
Akibat kejadian itu, kamar depan rumah rusak dan sebanyak 8 asbes pecah akibat ledakan.
Kerugian ditaksir sebesar Rp 3 juta.
Pjs Danramil Pegantenan, Lettu Inf Asnan, membenarkan kejadian itu.
Ia mengatakan beruntung saat kejadian di dua lokasi tidak memakan korban.
"Saat terjadi ledakan, semua keluarga pemilik rumah di dua lokasi selamat dan sedang tidak ada di dalam rumah," katanya.
Saat ditanya mengenai pemilik balon udara tersebut, pihaknya mengaku terus berusaha mencari siapa pemiliknya.
"Sampai saat ini tidak ada yang mengakui siapa yang memiliki balon udara tersebut," katanya.
Kasi Humas Polres Pamekasan, AKP Jupriadi, juga membenarkan kejadian tersebut. Namun yang terlaporkan ke polisi hanya satu peristiwa, di Dusun Sajum, Desa Plakpak.
"Kami masih dalam proses penyelidikan," katanya.
Pihaknya menduga, balon udara dilepas oleh warga setempat. Namun, balon gagal terbang dan akhirnya jatuh ke rumah warga.
"Kami sudah melakukan himbauan agar tidak melepas balon udara dengan ukuran besar, karena membahayakan pemukiman warga," imbuhnya.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/09/07/122013478/gagal-terbang-balon-udara-meledak-dan-rusak-2-rumah-warga-di-pamekasan