BANGKALAN, KOMPAS.com - Masyarakat Bangkalan merayakan momen Maulid Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam dengan penuh suka cita.
Salah satu tradisi yang berlangsung adalah tasyakuran yang diakhiri dengan berebut pernak-pernik yang digantung di atas atap.
Tradisi ini telah dilestarikan selama puluhan tahun dan kali ini berlangsung di Kampung Agung, Desa Langkap, Kecamatan Burneh, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur.
Dalam perayaan kali ini, pemilik hajatan menyediakan berbagai makanan dan bingkisan bagi warga yang hadir.
Uniknya, pernak-pernik yang dipasang meliputi balon, ikat rambut, sabun, bawang, perlengkapan dapur, hingga 12 ekor unggas yang digantung pada sebuah tali.
Baca juga: 20 Ucapan Maulid Nabi Muhammad SAW 2025 dalam Bahasa Arab dan Artinya
Tali tersebut kemudian diikat di tiang tenda, di mana warga akan duduk untuk berdoa di bawahnya.
Setelah persiapan selesai, warga mulai berdatangan ke lokasi hajatan untuk melakukan doa bersama dan membaca surah Yasin yang dipimpin oleh ulama setempat.
Setelah sesi pengajian, pemimpin tasyakuran memberikan aba-aba untuk memulai rebutan pernak-pernik dan unggas yang telah disiapkan.
Beberapa anak bahkan tampak memanjat tiang untuk meraih pernak-pernik tersebut.
Selain itu, pemilik hajatan juga menaburkan uang receh yang menjadi rebutan anak-anak yang hadir.
"Tradisi ini sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu dan terus dilakukan sampai sekarang. Setiap perayaan Maulid, selalu ada pernak-pernik yang digantung dan jadi rebutan semua masyarakat yang hadir," ujar KH Hosin Imron, pemimpin tasyakuran.
Baca juga: Libur Maulid Nabi 2025, Polisi Terapkan Ganjil Genap di Puncak Bogor
Menurutnya, tradisi ini juga berfungsi untuk mempererat tali silaturahmi antarmasyarakat sekitar.
Acara tersebut tidak hanya dihadiri oleh orang dewasa, tetapi juga anak-anak.
"Harapannya masyarakat bisa semakin guyub dan solid. Ini tidak hanya dihadiri bapak-bapak, tetapi juga ibu-ibu dan anak-anak. Sehingga acara ini semakin semarak," imbuhnya.
Salah satu warga, Mirza Ukail Arfia (10), mengaku senang bisa mendapatkan unggas saat perayaan Maulid Nabi Muhammad di kampungnya.
Ia berbagi pengalamannya, "Alhamdulillah dapat bebek. Tadi seru sekali berebut dengan teman-teman. Ini nanti akan dipelihara, kalau sudah besar biar dimasak oleh ibu," pungkasnya.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini