Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Gerhana Bulan Total, PCNU Bangkalan Imbau Masyarakat Perbanyak Zikir, Hindari Mitos

Kompas.com - 07/09/2025, 13:05 WIB
Yulian Isna Sri Astuti,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

BANGKALAN, KOMPAS.com - Gerhana bulan total akan terjadi nanti malam hingga esok pagi dan bisa dilihat di seluruh wilayah di Indonesia.

Fenomena itu sekaligus memiliki mitos tersendiri di masyarakat yang terus dipercaya sejak beberapa tahun lalu.

Salah satu warga Bangkalan, Rohayyah (53), hingga kini masih percaya adanya mitos bahwa wanita hamil tak boleh keluar rumah saat gerhana bulan.

"Kalau kata orangtua zaman dahulu, nanti anaknya diambil jin atau anak di dalam rahim diganggu makhluk gaib," ucapnya, Minggu (7/9/2025).

Baca juga: Cara Saksikan Gerhana Bulan Total 7 September 2025, Bisa lewat 2 Link Live Streaming

Tak hanya itu, ia juga masih meyakini mitos bahwa hewan ternak akan mengalami sakit usai fenomena gerhana bulan itu muncul.

Sementara itu, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Bangkalan, KH Makki Nasir, mengimbau agar masyarakat tak mudah mempercayai adanya mitos yang berkaitan dengan fenomena gerhana bulan total tersebut.

"Kami imbau agar masyarakat menghindari hal-hal yang bertentangan dengan ajaran Islam dalam menyikapi peristiwa gerhana bulan ini. Perbanyak zikir dan lakukan shalat," ungkapnya.

Fenomena langka itu juga akan diamati oleh tim Falakiyah PCNU Bangkalan dan akan dilakukan terpusat di Pondok Pesantren Syaikhona Kholil, Kelurahan Demangan.

"Insyaallah nanti malam akan dilakukan pengamatan yang berpusat di Ponpes Syaikhona Kholil. Insyaallah nanti pelaksanaannya mulai pukul 22.30," ucapnya.

Ketua PCNU Bangkalan KH Makki NasirKOMPAS.com / Dokumentasi KH Makki Nasir Ketua PCNU Bangkalan KH Makki Nasir

Baca juga: Gerhana Bulan Total September 2025 Jam Berapa? Ini Cara Menyaksikannya

Tak hanya melakukan pengamatan gerhana bulan, pihaknya juga akan menggelar shalat gerhana dengan adanya fenomena tersebut.

"Peristiwa langit yang sangat langka ini perlu disambut dengan penyelenggaraan shalat gerhana, zikir, kegiatan sosial, kegiatan pengamatan gerhana bulan, dan kegiatan kefalakiyahan lainnya," pungkasnya.

Diketahui, fenomena gerhana bulan total ini diperkirakan akan terjadi pada pukul 23.27 WIB nanti malam dan akan berakhir pada 02.56 WIB, Senin, 8 September 2025, serta bisa dilihat dengan mata telanjang.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Korban Mutilasi di Mojokerto Tidak Sedang Hamil
Korban Mutilasi di Mojokerto Tidak Sedang Hamil
Surabaya
Polda Jatim Tangkap 2 Terduga Provokator Pembakaran Grahadi
Polda Jatim Tangkap 2 Terduga Provokator Pembakaran Grahadi
Surabaya
Warga Bentuk PAM Swakarsa Usai Ramai Aksi, Eri Cahyadi: Pastikan Surabaya Aman
Warga Bentuk PAM Swakarsa Usai Ramai Aksi, Eri Cahyadi: Pastikan Surabaya Aman
Surabaya
Pria di Bangkalan Tewas Usai Diserang Dua Orang di Tepi Jalan
Pria di Bangkalan Tewas Usai Diserang Dua Orang di Tepi Jalan
Surabaya
Pelaku Mutilasi Berupaya Hilangkan Sidik Jari Korban, Kapolres Mojokerto: Agar Sulit Diidentifikasi
Pelaku Mutilasi Berupaya Hilangkan Sidik Jari Korban, Kapolres Mojokerto: Agar Sulit Diidentifikasi
Surabaya
Remaja Pembuang Bayi di Pasuruan Diketahui Hamil Sejak SMP
Remaja Pembuang Bayi di Pasuruan Diketahui Hamil Sejak SMP
Surabaya
Kadisdik Magetan: Meski Sempat Terlambat, Bantuan Chromebook Tetap Bisa Digunakan Hingga Saat ini
Kadisdik Magetan: Meski Sempat Terlambat, Bantuan Chromebook Tetap Bisa Digunakan Hingga Saat ini
Surabaya
Pria di Bangkalan Tewas Usai Dibacok 2 Orang di Tepi Jalan
Pria di Bangkalan Tewas Usai Dibacok 2 Orang di Tepi Jalan
Surabaya
Rekam Jejak Irfan Yusuf, dari Ponpes Tebuireng Jombang Kini Menteri Haji dan Umrah
Rekam Jejak Irfan Yusuf, dari Ponpes Tebuireng Jombang Kini Menteri Haji dan Umrah
Surabaya
Longsor Tutup Jalan Trans Ende-Maumere, Aktivitas Warga Terganggu
Longsor Tutup Jalan Trans Ende-Maumere, Aktivitas Warga Terganggu
Surabaya
Khofifah Bantah PHK Massal di Gudang Garam: Itu Pensiun Dini, Hanya 200 Orang
Khofifah Bantah PHK Massal di Gudang Garam: Itu Pensiun Dini, Hanya 200 Orang
Surabaya
Amankan Iklim Investasi, Pemkab Situbondo Bentuk Satgas Tangani Ormas Terafiliasi Preman
Amankan Iklim Investasi, Pemkab Situbondo Bentuk Satgas Tangani Ormas Terafiliasi Preman
Surabaya
Penerbangan Rute Surabaya-Banyuwangi Aktif Lagi, Terbang 2 Kali Sepekan
Penerbangan Rute Surabaya-Banyuwangi Aktif Lagi, Terbang 2 Kali Sepekan
Surabaya
Eri Cahyadi Angkat Anak Damkar Surabaya yang Gugur Saat Bertugas, Gantikan Ayahnya
Eri Cahyadi Angkat Anak Damkar Surabaya yang Gugur Saat Bertugas, Gantikan Ayahnya
Surabaya
Polisi Beri Peringatan Terakhir untuk Penjarah Kembalikan Barang Milik Kantor DPRD Kota Madiun
Polisi Beri Peringatan Terakhir untuk Penjarah Kembalikan Barang Milik Kantor DPRD Kota Madiun
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau