GORONTALO, KOMPAS.com – Pemerintah Provinsi Gorontalo menargetkan 16.000 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) atau keluarga kurang mampu untuk menerima bantuan pangan bergizi sepanjang tahun 2025.
Bantuan senilai Rp 3 miliar ini diprioritaskan untuk masyarakat berpendapatan rendah, terutama yang tinggal di daerah rawan pangan dan wilayah terdampak bencana.
Sebagai bagian dari target tersebut, sebanyak 154 KPM di Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo, mulai menerima bantuan pangan pada Sabtu kemarin.
Bantuan di Kecamatan Telaga mencakup dua desa, yaitu Desa Ulapato A sebanyak 106 KPM dan Desa Mongolato sebanyak 48 KPM.
Baca juga: Respati Lantik Satgas CFD Solo, Bisa Tindak Perokok dan Pelaku Keributan
Setiap paket berisi minyak goreng 2 liter, beras 5 kilogram, gula pasir 1 kilogram, dan telur 10 butir, dengan nilai setara Rp180.000.
“Alhamdulillah, ini wujud kepedulian pemerintah di tengah kondisi harga kebutuhan pokok yang sedang tinggi. Semoga bantuan ini meringankan kebutuhan rumah tangga masyarakat untuk beberapa hari ke depan,” ujar Idah Syahidah, Wakil Gubernur Gorontalo, saat menyalurkan bantuan di Kantor Desa Ulapato A dalam siaran persnya Minggu (7/9/2025).
Idah mengingatkan masyarakat agar bantuan dimanfaatkan sebaik mungkin, tidak dipamerkan berlebihan di media sosial, serta tetap menjaga kebersihan, kesehatan, menyekolahkan anak-anak, dan bersama-sama mencegah stunting maupun pernikahan dini.
Kepala Dinas Pangan Provinsi Gorontalo, Ramdan Pade, menjelaskan penentuan penerima bantuan dilakukan melalui analisis perbandingan antara luas lahan pertanian dan jumlah penduduk.
Jika jumlah penduduk lebih besar dari kapasitas produksi pertanian, maka wilayah tersebut dianggap rawan pangan dan membutuhkan intervensi.
Selain itu, tingkat pendapatan masyarakat juga menjadi indikator penentuan.
“Paket bantuan tidak hanya berisi bahan pokok, tetapi juga memperhatikan aspek gizi. Telur sebagai sumber protein, beras sebagai karbohidrat, serta minyak goreng dan gula pasir sebagai pelengkap,” kata Ramdan.
Menurut Ramdan, kerawanan pangan bukan berarti masyarakat tidak makan, melainkan asupan gizinya kurang.
Dengan bentuk bantuan ini, diharapkan kebutuhan pangan sekaligus gizi masyarakat dapat terpenuhi.
Penyaluran bantuan pangan bergizi ini ditargetkan selesai pada bulan September 2025 dan menjangkau seluruh kabupaten/kota di Provinsi Gorontalo.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini