LAMPUNG, KOMPAS.com - Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (BB TNBBS) menyebut petani yang diserang harimau melintas di kawasan hutan.
Akibat serangan harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) itu, korban bernama Amir (50) mengalami luka di leher dan pinggang sebanyak 20 jahitan.
Kepala BB TNBBS, Hifzon Zawahiri, mengatakan bahwa korban Amir menjadi korban interaksi negatif dengan harimau sumatera pada Jumat (5/9/2025) sore di Pekon (desa) Tiga Jaya, Kecamatan Sekincau, Kabupaten Lampung Barat.
"Korban mengalami luka-luka di bagian kepala dan pinggang yang identik diduga akibat serangan harimau sumatera," kata dia dalam keterangan pers, Minggu (7/9/2025).
Dari informasi yang dihimpun BB TNBBS, pada saat kejadian, korban sedang dalam perjalanan pulang dari kebun bersama anaknya yang bernama Alin (25) menggunakan sepeda motor.
Baca juga: Petani Tewas Diterkam, Ini Cara Hindari Konflik dengan Harimau Sumatera
Namun, dalam perjalanan pulang itu, diduga keduanya melintasi kawasan hutan yang berada di Register 46B Gunung Sekincau.
"Korban yang dibonceng diterkam oleh seekor harimau," katanya.
Korban dan anaknya sempat melawan hingga akhirnya harimau melarikan diri ke dalam hutan.
Korban langsung dievakuasi ke Puskesmas Sekincau untuk mendapatkan perawatan medis.
Hifzon mengatakan, di sekitar lokasi ditemukan indikasi keberadaan harimau berupa jejak dan jalur lintasan satwa.
"Kita lakukan pemasangan camera trap di sekitar lokasi untuk memantau identifikasi individu harimau yang berinteraksi negatif," katanya.
Diberitakan sebelumnya, serangan harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) kembali terjadi di Kabupaten Lampung Barat.
Baca juga: Global Tiger Day: Fakta Terbaru Harimau Sumatera dari Riset Terkini Para Ahli
Korban selamat meski sekujur tubuh bagian belakangnya penuh luka terkaman harimau.
Diketahui, setidaknya enam orang tewas diterkam harimau sumatera dalam konflik satwa dalam kurun waktu satu tahun terakhir.
Serangan harimau juga mengakibatkan belasan ternak warga dimangsa di Kabupaten Lampung Barat dan Pesisir Barat.
Berdasarkan arsip pemberitaan Kompas.com, para korban mengalami luka terkaman hingga hilangnya anggota tubuh akibat dimangsa satwa dilindungi tersebut.
Para korban umumnya sedang berada di kebun yang berbatasan langsung dengan kawasan hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS).
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini