BANGKALAN, KOMPAS.com - Puluhan anak kurang mampu di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, terpaksa menunda keinginan mereka bersekolah di Sekolah Rakyat (SR) akibat penundaan peresmian.
Meskipun telah terdaftar sebagai calon siswa, hingga kini mereka belum bisa memulai kegiatan belajar mengajar.
Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos) Dinas Sosial Bangkalan, Mohammad Aminullah, menjelaskan bahwa peresmian SR yang awalnya dijadwalkan pada 1 September 2025, kemudian diundur menjadi 9 September.
Namun, jadwal kedua ini juga kembali ditunda.
Baca juga: Mensos Ingatkan di Sekolah Rakyat Tak Boleh Ada Bullying
"Infonya nanti akan dilaunching secara serentak oleh Bapak Presiden. Jadi selain menunggu kesiapan SR di daerah lain, kami juga menunggu jadwal dari Bapak Presiden, insyaallah tanggal 15 September ini," ungkap Aminullah pada Senin (8/9/2025).
Akibat penundaan tersebut, sebanyak 90 siswa yang sudah terdaftar di SR masih menunggu kesempatan untuk memulai pendidikan mereka.
"Ya, sampai sekarang masih belum dimulai," tambahnya.
Mengenai sarana dan prasarana, Aminullah menyatakan bahwa semua sudah siap, meskipun beberapa meubeler masih dalam proses pengadaan.
"Tinggal lemari asrama siswa belum tersedia," ujarnya.
Selain itu, rencana untuk memberikan laptop kepada masing-masing siswa juga belum terwujud.
Baca juga: Soal Pengelolaan Keuangan Sekolah Rakyat, Gus Ipul: Setiap Rupiah Adalah Harapan
Pihaknya belum mendapatkan informasi terkait waktu pengadaan laptop tersebut.
"Itu (laptop) masih belum. Kami belum dapat info juga untuk pengadaannya," ujarnya.
Lebih lanjut, Aminullah mengungkapkan bahwa hingga saat ini, SR di Bangkalan juga belum memiliki guru agama.
Namun, untuk posisi kepala sekolah dan guru mata pelajaran lainnya, sudah tersedia.
"Tinggal guru agama, kami masih menunggu dari Kemenag," pungkasnya.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini