Jepang Berencana Terima Turis Asing Mulai Juni, Syarat Harus Booster

KOMPAS.com - Pemerintah Jepang berencana menerima kedatangan wisatawan asing pada bulan Juni 2022 atau secepatnya bulan Mei 2022, dengan sejumlah syarat.

Dalam tahap percobaan, Jepang hanya akan mengizinkan wisatawan asing dalam kelompok kecil yang telah mendapatkan vaksin dosis ketiga (booster). Kelompok tersebut juga wajib mengikuti paket wisata dengan jadwal yang tetap.

Baca juga:

• Unik, Jepang Punya Kafe untuk Penulis yang Dikejar Deadline
• Cerita WNI Puasa di Wakayama Jepang, Tak Ada Azan sebab Masjid Jauh
• Laut Iblis di Jepang yang Misterius, Sama seperti Segitiga Bermuda

Dikutip dari Japan Times dan Fuji News Network, Jumat (6/5/2022), pembukaan pintu bagi wisatawan asing secara terbatas ini merupakan sebuah percobaan. Jika kasus infeksi Covid-19 tidak menyebar, maka ada kemungkinan program tersebut akan diperluas.

Adapun kabar pembukaan ini muncul sehari setelah Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida berpidato di London, Inggris. Kishida mengatakan bahwa Jepang berencana melonggarkan perbatasan terkait pandemi Covid-19 mulai bulan Juni nanti.

SHUTTERSTOCK Ilustrasi Jepang - Tokyo Tower.

"Saat ini kami telah melonggarkan langkah-langkah kontrol perbatasan secara signifikan, dengan pelonggaran berikutnya terjadi pada bulan Juni, ketika Jepang akan meluncurkan proses masuk yang lebih lancar, sama dengan anggota G7 lainnya ," kata Kishida, dikutip dari transkrip pidato dari Asia Nikkei, Kamis (5/5/2022).

Sebagai informasi, dilansir dari Kompas.com, Jumat (11/6/2021), G7 adalah kelompok negara-negara besar yang dibentuk pada tahun 1975. Kelompok ini terdiri dari Inggris, Kanada, Perancis, Jerman, Italia, Jepang, dan Amerika Serikat (AS).

Baca juga:

• Teru Teru Bozu, Boneka dari Jepang yang Digantung untuk Usir Hujan
• Bukan Hijau, Kenapa Lampu Lalu Lintas di Jepang Berwarna Biru?
• Sandiaga Uno Klaim Turis Jepang Antusias Datang ke Bali, tapi...

Kendati demikian, menurut Kishida, pemerintah tetap perlu waspada akan kondisi Covid-19 di dalam negeri, terutama pasca-serangkaian libur nasional sejak akhir April hingga awal Mei.

Rencana pelonggaran perbatasan ini tentunya disambut oleh industri pariwisata Jepang, yang telah mendesak pemerintah untuk mengizinkan kembali kedatangan wisatawan asing.