KOMPAS.com - Perhatikan cara berinteraksi dengan kura-kura di kebun binatang agar satwa reptil ini tidak mudah stres. Terutama saat menyentuh tempurung.
Meski bertekstur keras dan mampu menutupi seluruh tubuh kura-kura, tidak boleh sembarang menekan tempurung kura-kura.
"Tempurung ini hidup. Makanya kalau kura-kuranya besar, tempurungnya juga ikut menjadi besar," jelas dokter hewan Yulyana dalam acara bincang-bincang Turtle Day 2025 di Museum Komodo Jagat Satwa Nusantara, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Sabtu (24/5/2025).
Terdapat dua jenis tempurung kura-kura, yakni tempurung atas (karapas) dan tempurung bawah (plastron).
Baca juga: Kebun Binatang Akan Ramai Saat Nataru, Satwa Diupayakan Tidak Stres
Selain posisinya, jenis tempurung kura-kura juga dibedakan berdasarkan teksturnya. Ada tempurung bertekstur keras (hard shell) dan lembut (soft sell).
Semua jenis tempurung ini dihubungkan dengan sistem peredaran darah dan saraf pada tubuh kura-kura.
Itu sebabnya, bila menyentuh kura-kura secara berlebihan, bisa memicu rasa sakit bahkan stress pada hewan ini.
Baca juga: 4 Tempat Wisata Anak di Medan, Ada Museum dan Pusat Edukasi Kura-kura
"Betul, kura-kura bisa merasakan nyaman dan senang saat disentuh, tetapi bila tempurungnya ditekan, mereka bisa merasakan sakit," ungkap Yulyana.
Sebagai praktisi kedokteran dan bedah reptil, Yulyana mengimbau pengunjung kebun binatang tidak menekan tempurung kura-kura terlalu kuat.
Jangan sampai menjatuhkan kura-kura, memegang dengan kasar, atau membuat kura-kura tidak nyaman.
"Apalagi untuk kura-kura kecil, jangan sampai tempurungnya ditekan karena mereka akan merasakan tekanan pada bagian-bagian tubuhnya dan merasa enggak nyaman, mengakibatkan stres," pungkas Yulyana.
Baca juga: Jangan Keluar Mobil di Taman Safari, Ini Area Khusus Interaksi dengan Satwa
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini