Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapan Hari Batik Nasional? Ini Sejarahnya

Kompas.com - 01/10/2025, 14:14 WIB
Anggara Wikan Prasetya

Penulis

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Batik sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Kain bermotif indah ini bukan sekadar busana, melainkan simbol budaya yang sarat makna.

Keindahan dan nilai filosofisnya membuat batik diakui dunia sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi oleh UNESCO pada 2 Oktober 2009.

Sejak saat itu, setiap tanggal 2 Oktober diperingati sebagai Hari Batik Nasional. Tahun ini, peringatan Hari Batik Nasional jatuh pada Kamis (2/10/2025).

Sejarah batik, dari keraton hingga masyarakat

Sejarah batik di Indonesia sangat panjang. Batik sudah dikenal sejak zaman Kerajaan Majapahit, lalu berkembang di era Kerajaan Mataram, Solo, dan Yogyakarta.

Perajin batik tertua diyakini berasal dari Ponorogo (daerah Wengker). Pada abad ke-7, kerajaan-kerajaan di Jawa Tengah mempelajari teknik membatik dari Ponorogo, menjadikannya bagian dari tradisi seni yang turun-temurun.

Awalnya, batik hanya dibuat di lingkungan keraton. Setiap motif memiliki makna filosofis yang dalam.

Baca juga: Makna Motif Batik Mega Mendung Khas Cirebon

Misalnya, motif parang melambangkan ombak lautan selatan Yogyakarta, sedangkan motif kawung terinspirasi dari buah aren yang disusun geometris.

Proses pembuatan batik pun dulu sangat tradisional, menggunakan canting dan malam (lilin khusus). Membuat satu kain batik tulis bisa memakan waktu 2–3 bulan.

Tak heran jika batik tulis memiliki nilai seni yang tinggi. Namun, seiring berkembangnya teknologi dan meningkatnya permintaan, lahirlah batik cap yang bisa diproduksi lebih cepat dan massal.

Filosofi dan keanekaragaman motif batik

Setiap motif batik memiliki arti tersendiri. Beberapa motif populer antara lain:

Link twibbon Hari Batik NasionalGunarta/Wikimedia Commons Link twibbon Hari Batik Nasional

  • Sido Asih: melambangkan kehidupan penuh kasih sayang.
  • Mega Mendung (Cirebon): menggambarkan ketenangan dan kesabaran.
  • Sekar Jagad (Solo & Yogyakarta): melambangkan keindahan keberagaman Indonesia.

Selain motif, perbedaan batik juga terlihat dari daerah asalnya. Batik Jawa terkenal detail dan rumit, batik Madura berwarna cerah dan berani, sementara batik Bali terinspirasi dari budaya Hindu-Bali.

Baca juga: 2 Alasan Batik Indonesia Mahal, Bukan karena Lebar Ukuran

Kini, batik terus berinovasi dengan sentuhan modern dari para desainer, sehingga tidak hanya dipakai di acara adat, tetapi juga menjadi tren fashion global.

Batik sebagai identitas bangsa

Batik bukan sekadar kain, melainkan identitas kultural bangsa Indonesia. Presiden Soekarno pernah berkata, "Jiwa bangsa yang hidup, tidak pernah berhenti berjalan, seni yang hidup pun tidak pernah berhenti." Batik adalah seni yang hidup dan terus berkembang.

Presiden Soeharto turut memperkenalkan batik ke dunia, salah satunya saat pertemuan APEC 1994 di Istana Bogor, ketika batik dijadikan cenderamata untuk para pemimpin dunia.

Ilustrasi batik - Batik Lasem.SHUTTERSTOCK / Indaningsih Juanda Ilustrasi batik - Batik Lasem.

Sementara itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berperan penting dalam mendorong pengakuan UNESCO pada 2009.

Batik adalah warisan budaya yang berharga, dengan sejarah panjang dan nilai seni yang tinggi. Hari Batik Nasional menjadi momentum untuk semakin mencintai dan melestarikan batik.

Baca juga: Hari Batik Nasional, Ini Panduan Berkunjung ke Museum Batik Indonesia

Cara sederhana yang bisa dilakukan adalah dengan memakai batik dan mempelajari sejarahnya, sehingga generasi mendatang tetap bisa merasakan kebanggaan yang sama.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang

Baca tentang


Terkini Lainnya
Daftar Lengkap Cuti Bersama 2026, dari Imlek hingga Natal
Daftar Lengkap Cuti Bersama 2026, dari Imlek hingga Natal
Travel News
Patung Hachiko di Tokyo, Kisah Anjing Paling Setia di Dunia yang Bikin Haru Wisatawan
Patung Hachiko di Tokyo, Kisah Anjing Paling Setia di Dunia yang Bikin Haru Wisatawan
Travelpedia
Arab Saudi Kurangi Masa Berlaku Visa Umrah, Kini Hanya 1 Bulan
Arab Saudi Kurangi Masa Berlaku Visa Umrah, Kini Hanya 1 Bulan
Travel News
Keraton Yogyakarta Setop Pentas Gamelan Wisata hingga Pemakaman PB XIII
Keraton Yogyakarta Setop Pentas Gamelan Wisata hingga Pemakaman PB XIII
Travel News
Mesir Buka Grand Egyptian Museum, Ada 5.000 Koleksi Firaun Tutankhamun
Mesir Buka Grand Egyptian Museum, Ada 5.000 Koleksi Firaun Tutankhamun
Travel News
Awas Pungli, Retribusi Masuk Kawasan Wisata Cibodas Masih Gratis
Awas Pungli, Retribusi Masuk Kawasan Wisata Cibodas Masih Gratis
Travel News
Pembangunan Lift Kaca Kelingking Beach Disetop Sementara, Dipasang Garis Polisi
Pembangunan Lift Kaca Kelingking Beach Disetop Sementara, Dipasang Garis Polisi
Travel News
Dihadang Angkutan Umum, Transjakarta Hentikan Sementara Rute Pulogadung–Kampung Melayu
Dihadang Angkutan Umum, Transjakarta Hentikan Sementara Rute Pulogadung–Kampung Melayu
Travel News
3 Karya Budaya Wonosobo Masuk Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2025
3 Karya Budaya Wonosobo Masuk Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2025
Travel News
Libur Akhir Tahun, Waspada Puncak Musim Hujan dan Baca Tips Ini
Libur Akhir Tahun, Waspada Puncak Musim Hujan dan Baca Tips Ini
Travel News
KA Bukit Serelo Kertapati-Lubuk Linggau, Harga Tiket Rp 32.000
KA Bukit Serelo Kertapati-Lubuk Linggau, Harga Tiket Rp 32.000
Travelpedia
7,2 Ton Sampah Diangkut dari Kawasan Pantai Tanjung Aan NTB
7,2 Ton Sampah Diangkut dari Kawasan Pantai Tanjung Aan NTB
Travel News
Wonderful Indonesia Wellness 2025 Digelar di Solo dan Yogya Sebulan Penuh
Wonderful Indonesia Wellness 2025 Digelar di Solo dan Yogya Sebulan Penuh
Travel News
Tren Pariwisata Dunia Bergeser, Gen Z Makin Doyan Liburan
Tren Pariwisata Dunia Bergeser, Gen Z Makin Doyan Liburan
Travel News
Super Air Jet Buka Rute Jakarta-Kediri PP 10 November, Terbang 3 Kali Seminggu
Super Air Jet Buka Rute Jakarta-Kediri PP 10 November, Terbang 3 Kali Seminggu
Travel News
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau