Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peringatan Hari Batik Nasional, Begini Sejarah Batik di Indonesia

Kompas.com - 02/10/2024, 10:30 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Batik, siapa sih yang tak kenal? Kain bermotif cantik ini sudah menjadi ikon Indonesia, bahkan diakui dunia sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi oleh UNESCO sejak 2 Oktober 2009.

Sejak saat itu, setiap tanggal 2 Oktober kita peringati sebagai Hari Batik Nasional.

Baca juga: 30 Poster Selamat Hari Batik Nasional 2024 dan Sejarahnya

Sejarah batik dari keraton ke masyarakat umum

Tapi, tahukah Anda sejarah batik di Indonesia sangat panjang? Dikutip dari Gramedia, batik sudah ada sejak zaman kerajaan Majapahit dan terus berkembang di masa kerajaan Mataram, Solo, dan Yogyakarta.

Pengrajin batik tertua di Indonesia diketahui berasal dari Ponorogo, dengan nama daerah Wengker.

Pada abad ke-7, kerajaan-kerajaan di Jawa Tengah mempelajari batik dari Ponorogo, menjadikan proses ini sebagai bagian dari tradisi seni?.

Awalnya, batik hanya dibuat di lingkungan keraton saja. Motif-motifnya pun punya makna filosofis yang dalam.

Misalnya, motif parang yang melambangkan ombak di laut selatan Yogyakarta. Sedangkan motif kawung bentuknya terinspirasi dari buah aren yang disusun secara geometris.

Dalam studi yang terbit tahun 2020 dalam jurnal Folio, filosofi dan teknik batik diwariskan secara turun-temurun.

Dulu, batik dibuat dengan cara yang sangat tradisional, yaitu dengan canting dan malam. Prosesnya butuh ketelitian dan kesabaran ekstra. 

Proses membuat batik tulis bisa memakan waktu selama 2 hingga 3 bulan. Itulah mengapa batik tulis punya nilai seni yang tinggi.

Baca juga: 30 Twibbon dan Ucapan Selamat Hari Batik Nasional 2024

Tapi, karena permintaan yang banyak dan teknologi berkembang, muncul batik cap. Proses pembuatan batik cap lebih cepat, dan biasanya diproduksi secara massal.

Motif dan jenis batik

Dirangkum dari laman Kemenparekraf, setiap motif batik punya makna dan filosofi sendiri-sendiri.

Misalnya, motif Sido Asih yang melambangkan kehidupan manusia yang penuh kasih sayang. Motif Mega Mendung dari Cirebon yang melambangkan ketenangan dan kesabaran.

Sedangkan motif Sekar Jagad dari Solo dan Yogyakarta, melambangkan keindahan keberagaman di Indonesia?.

Masih ada banyak jenis motif batik yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia.

Selain motif yang beragam, keunikan tiap jenis batik juga bisa kita lihat dari asal daerahnya.

Misalnya, batik Jawa punya motif yang rumit dan detail. Sedangkan batik Madura punya warna yang cerah dan berani.

Nah, kalau batik Bali punya motif yang terinspirasi dari budaya Hindu-Bali.

Seiring perkembangan zaman, batik mulai menyebar ke luar keraton dan jadi pakaian sehari-hari masyarakat. Motifnya pun tidak lagi hanya motif-motif pakem seperti yang disebutkan di atas.

Baca juga: Hari Batik Nasional, Ini Asal-usul Mengapa Disebut Batik

Banyak desainer ataupun pengrajin batik yang berkreasi untuk menghasilkan karya batik. Bahkan, batik juga menjadi tren fashion karena itu.

Batik jadi identitas bangsa

Batik bukan sekadar kain, tapi juga jadi identitas kultural bangsa Indonesia. Batik punya peran penting dalam membentuk jati diri bangsa Indonesia.

Presiden Soekarno pernah berkata, "Jiwa bangsa yang hidup, tidak pernah berhenti berjalan, seni yang hidup pun tidak pernah berhenti."

Nah, batik adalah salah satu bentuk seni yang hidup dan terus berkembang di Indonesia.

Presiden Soeharto juga ikut memperkenalkan batik ke dunia internasional.

Pada tahun 1994, di Istana Bogor, batik digunakan sebagai cenderamata untuk para pemimpin negara yang hadir di acara APEC.

Tahun 2009, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga berperan penting dalam menjadikan batik sebagai warisan budaya Indonesia yang diakui UNESCO.

Batik adalah warisan budaya Indonesia yang punya sejarah panjang dan nilai seni yang tinggi. Batik juga jadi identitas kultural bangsa Indonesia yang diakui dunia.

Yuk, lestarikan batik dengan cara memakainya dan belajar tentang sejarahnya!

Baca juga: Ini Batik Jemaah Haji Indonesia Terbaru, Motifnya Sekar Arum Sari

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Puasa Ayyamul Bidh November 2025 Mulai Besok, Ini Jadwal Lengkap dengan Niat dan Keutamaannya
Puasa Ayyamul Bidh November 2025 Mulai Besok, Ini Jadwal Lengkap dengan Niat dan Keutamaannya
Tren
Daftar 25 Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026, Ada 5 Long Weekend
Daftar 25 Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026, Ada 5 Long Weekend
Tren
Anak Kembar Identik Tenyata Tak Punya IQ Sama, Ini Penjelasan Studi
Anak Kembar Identik Tenyata Tak Punya IQ Sama, Ini Penjelasan Studi
Tren
7 Fakta di Balik Vidi Aldiano Hiatus, Rehat Perdana sejak 2014 dan Siapkan Album Baru
7 Fakta di Balik Vidi Aldiano Hiatus, Rehat Perdana sejak 2014 dan Siapkan Album Baru
Tren
Dark Jokes Ternyata Cermin Kecerdasan dan Ketenangan Emosi, Ini Penjelasan Ilmuwan
Dark Jokes Ternyata Cermin Kecerdasan dan Ketenangan Emosi, Ini Penjelasan Ilmuwan
Tren
PB XIII Mangkat: Ini Rute Kirab, Aturan bagi Pelayat, dan Makna Pemakaman di Imogiri
PB XIII Mangkat: Ini Rute Kirab, Aturan bagi Pelayat, dan Makna Pemakaman di Imogiri
Tren
10 Negara Paling Menyatu dengan Alam, Ada Indonesia?
10 Negara Paling Menyatu dengan Alam, Ada Indonesia?
Tren
Ramai soal Peserta TKA Bisa Live TikTok Saat Ujian, Ini Penjelasan Kemendikdasmen
Ramai soal Peserta TKA Bisa Live TikTok Saat Ujian, Ini Penjelasan Kemendikdasmen
Tren
Beli Tiket Kereta Lokal tapi Tak Dapat Kursi, Bolehkah Duduk di 1A/B dan 24A/B?
Beli Tiket Kereta Lokal tapi Tak Dapat Kursi, Bolehkah Duduk di 1A/B dan 24A/B?
Tren
10 Karakter Seseorang yang Tersirat dari Caranya Memesan Kopi
10 Karakter Seseorang yang Tersirat dari Caranya Memesan Kopi
Tren
Kisah Bayi '7-Eleven' yang Lahir pada 7/11 Pukul 7.11 Malam, Berat 7 Pon 11 Ons, dan Dapat Dana Kuliah 7.111 Dollar AS
Kisah Bayi "7-Eleven" yang Lahir pada 7/11 Pukul 7.11 Malam, Berat 7 Pon 11 Ons, dan Dapat Dana Kuliah 7.111 Dollar AS
Tren
Setelah Gelar Pangeran Dicabut, Raja Charles III Kini Berupaya Hapus Gelar Militer Terakhir Andrew
Setelah Gelar Pangeran Dicabut, Raja Charles III Kini Berupaya Hapus Gelar Militer Terakhir Andrew
Tren
Ilmuwan Temukan Medan Magnet Bumi Pernah Kacau 500 Juta Tahun Lalu, Apa yang Terjadi?
Ilmuwan Temukan Medan Magnet Bumi Pernah Kacau 500 Juta Tahun Lalu, Apa yang Terjadi?
Tren
Ada Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Ini Alasan 5 Anggota DPR Nonaktif Dilaporkan ke MKD
Ada Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Ini Alasan 5 Anggota DPR Nonaktif Dilaporkan ke MKD
Tren
Cara Menyaksikan Fenomena Supermoon Emas 5 November 2025
Cara Menyaksikan Fenomena Supermoon Emas 5 November 2025
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau