Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal Usul Jalan Harmoni, Pusat Rumah Ibadah Lintas Agama di Melaka

Kompas.com - 12/10/2025, 16:00 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Melaka pada zaman dahulu dikenal sebagai pusat perdagangan. Kapal pedagang dari berbagai negara pada saat itu umumnya kerap bersandar di Pelabuhan Melaka.

Tidak hanya untuk keperluan dagang, bahkan para pedagang dari berbagai negara berbaur dan akhirnya menikah dengan masyarakat setempat.

Aktivitas pedagang di sana, sedikit banyaknya berpengaruh terhadap lingkungan setempat. Tidak hanya dari bahasa dan budaya, tetapi juga dari rumah ibadah.

Baca juga: Gedung Pemerintah Kolonial Belanda Tertua ada di Melaka Malaysia, Warnanya Unik

Tokong Cheng Hoon Teng, kuil China di Jalan Harmoni, Melaka, Sabtu (4/10/2025). Kompas.com/ Suci Wulandari Putri Tokong Cheng Hoon Teng, kuil China di Jalan Harmoni, Melaka, Sabtu (4/10/2025).
Pemandu wisata jalan kaki di Melaka bernama Hamim mengatakan, di Melaka ada sebuah kawasan bernama Jalan Harmoni,  yaitu kawasan yang menjadi pusat rumah ibadah lintas agama.

"Kawasan ini namanya Jalan Tukang Emas, tetapi lebih dikenal sebagai Jalan Harmoni, sebab di sini ada jajaran rumah ibadah," kata Hamim di Jalan Harmoni, Melaka, Sabtu (4/10/2025).

Baca juga:

Jalan Harmoni, pusat rumah ibadah lintas agama

Masjid Kampung Kling, masjid dengan arsitektur lintas negara di Melaka, Malaysia, Sabtu (4/10/2025). Kompas.com/ Suci Wulandari Putri Masjid Kampung Kling, masjid dengan arsitektur lintas negara di Melaka, Malaysia, Sabtu (4/10/2025).
Jika menyusuri Jalan Harmoni, kamu akan menemukan Masjid Kampung Kling, masjid yang mendapat pengaruh arsitektur seni lintas negara.

Tepat di sebelah Masjid Kampung Kling ada Kuil Sri Payyatha Viyanagara Moorthi, yaitu kuil Hindu tertua di Asia Tenggara.

Tidak jauh dari sana, ada pula kuil Tokong Cheng Hoon Teng, kuil China di Melaka yang berusia hampir 4 abad.

Jalan Harmoni kerap dikenal sebagai wujud nyata toleransi dan kehamonian masyarakat lintas agama di Melaka.

Saat menyusuri Jalan Harmoni pada Sabtu (4/10/2025) siang, Kompas.com  berkesempatan mampir ke salah satu rumah ibadah, yaitu Masjid Kampung Kling.

Baca juga:

Kuil Sri Payyatha Viyanagara Moorthi, kuil Hindu tertua di Asia Tenggara, berada di Jalan Harmoni, Melaka, Sabtu (4/10/2025). Kompas.com/ Suci Wulandari Putri Kuil Sri Payyatha Viyanagara Moorthi, kuil Hindu tertua di Asia Tenggara, berada di Jalan Harmoni, Melaka, Sabtu (4/10/2025).
"Ini adalah masjid tertua ketiga di Melaka, dibangun pada tahun 1748," kata Hamim.

Ia memaparkan, dinamakan Masjid Kampung Kling karena masjid ini dibangun oleh kelompok bernama Kling, yaitu sebutan untuk kelompok Muslim India di Malaysia.

Bentuk masjid yang unik dan punya nilai sejarah, menjadikan Masjid Kampung Kling tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga wisata religi dan wisata sejarah di Melaka.

Hamim memaparkan, alasan arsitektur masjid ini mendapat mengaruh seni dari berbagai negara karena kawasan Melaka pada zaman dahulu merupakan pusat perdagangan.

Baca juga: Kota Tua dan Melaka sebagai Sister City

Masjid Kampung Kling, masjid dengan arsitektur lintas negara di Melaka, Malaysia, Sabtu (4/10/2025). Kompas.com/ Suci Wulandari Putri Masjid Kampung Kling, masjid dengan arsitektur lintas negara di Melaka, Malaysia, Sabtu (4/10/2025).
"Uniknya masjid ini, arsitekturnya dipengaruhi oleh beberapa negara. Sebab, dahulu Melaka merupakan pusat perdagangan, dan pedagang dari berbagai belahan dunia turut berpengaruh ke bentuk masjid ini," katanya.

Bagian pertama yang cukup mencolok pada masjid yaitu bagian atapnya. Berbentuk piramida dengan ukiran di berbagai sisi. Kata Hamim, atap masjid ini mendapat pengaruh dari Nusantara Hindu Budhis.

Selain itu, jika melihat di area depan, bagian teras masjid dipasang keramik. Keramik tersebut mendaoat pengaruh seni dari Portugis.

Lalu jika masuk ke dalam masjid, terdapat lampu gantung yang mendapat pengaruh dari Inggris.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Daftar Lengkap Cuti Bersama 2026, dari Imlek hingga Natal
Daftar Lengkap Cuti Bersama 2026, dari Imlek hingga Natal
Travel News
Patung Hachiko di Tokyo, Kisah Anjing Paling Setia di Dunia yang Bikin Haru Wisatawan
Patung Hachiko di Tokyo, Kisah Anjing Paling Setia di Dunia yang Bikin Haru Wisatawan
Travelpedia
Arab Saudi Kurangi Masa Berlaku Visa Umrah, Kini Hanya 1 Bulan
Arab Saudi Kurangi Masa Berlaku Visa Umrah, Kini Hanya 1 Bulan
Travel News
Keraton Yogyakarta Setop Pentas Gamelan Wisata hingga Pemakaman PB XIII
Keraton Yogyakarta Setop Pentas Gamelan Wisata hingga Pemakaman PB XIII
Travel News
Mesir Buka Grand Egyptian Museum, Ada 5.000 Koleksi Firaun Tutankhamun
Mesir Buka Grand Egyptian Museum, Ada 5.000 Koleksi Firaun Tutankhamun
Travel News
Awas Pungli, Retribusi Masuk Kawasan Wisata Cibodas Masih Gratis
Awas Pungli, Retribusi Masuk Kawasan Wisata Cibodas Masih Gratis
Travel News
Pembangunan Lift Kaca Kelingking Beach Disetop Sementara, Dipasang Garis Polisi
Pembangunan Lift Kaca Kelingking Beach Disetop Sementara, Dipasang Garis Polisi
Travel News
Dihadang Angkutan Umum, Transjakarta Hentikan Sementara Rute Pulogadung–Kampung Melayu
Dihadang Angkutan Umum, Transjakarta Hentikan Sementara Rute Pulogadung–Kampung Melayu
Travel News
3 Karya Budaya Wonosobo Masuk Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2025
3 Karya Budaya Wonosobo Masuk Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2025
Travel News
Libur Akhir Tahun, Waspada Puncak Musim Hujan dan Baca Tips Ini
Libur Akhir Tahun, Waspada Puncak Musim Hujan dan Baca Tips Ini
Travel News
KA Bukit Serelo Kertapati-Lubuk Linggau, Harga Tiket Rp 32.000
KA Bukit Serelo Kertapati-Lubuk Linggau, Harga Tiket Rp 32.000
Travelpedia
7,2 Ton Sampah Diangkut dari Kawasan Pantai Tanjung Aan NTB
7,2 Ton Sampah Diangkut dari Kawasan Pantai Tanjung Aan NTB
Travel News
Wonderful Indonesia Wellness 2025 Digelar di Solo dan Yogya Sebulan Penuh
Wonderful Indonesia Wellness 2025 Digelar di Solo dan Yogya Sebulan Penuh
Travel News
Tren Pariwisata Dunia Bergeser, Gen Z Makin Doyan Liburan
Tren Pariwisata Dunia Bergeser, Gen Z Makin Doyan Liburan
Travel News
Super Air Jet Buka Rute Jakarta-Kediri PP 10 November, Terbang 3 Kali Seminggu
Super Air Jet Buka Rute Jakarta-Kediri PP 10 November, Terbang 3 Kali Seminggu
Travel News
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau