KOMPAS.com - Melaka pada zaman dahulu dikenal sebagai pusat perdagangan. Kapal pedagang dari berbagai negara pada saat itu umumnya kerap bersandar di Pelabuhan Melaka.
Tidak hanya untuk keperluan dagang, bahkan para pedagang dari berbagai negara berbaur dan akhirnya menikah dengan masyarakat setempat.
Aktivitas pedagang di sana, sedikit banyaknya berpengaruh terhadap lingkungan setempat. Tidak hanya dari bahasa dan budaya, tetapi juga dari rumah ibadah.
Baca juga: Gedung Pemerintah Kolonial Belanda Tertua ada di Melaka Malaysia, Warnanya Unik
Tokong Cheng Hoon Teng, kuil China di Jalan Harmoni, Melaka, Sabtu (4/10/2025). "Kawasan ini namanya Jalan Tukang Emas, tetapi lebih dikenal sebagai Jalan Harmoni, sebab di sini ada jajaran rumah ibadah," kata Hamim di Jalan Harmoni, Melaka, Sabtu (4/10/2025).
Baca juga:
Masjid Kampung Kling, masjid dengan arsitektur lintas negara di Melaka, Malaysia, Sabtu (4/10/2025). Tepat di sebelah Masjid Kampung Kling ada Kuil Sri Payyatha Viyanagara Moorthi, yaitu kuil Hindu tertua di Asia Tenggara.
Tidak jauh dari sana, ada pula kuil Tokong Cheng Hoon Teng, kuil China di Melaka yang berusia hampir 4 abad.
Jalan Harmoni kerap dikenal sebagai wujud nyata toleransi dan kehamonian masyarakat lintas agama di Melaka.
Saat menyusuri Jalan Harmoni pada Sabtu (4/10/2025) siang, Kompas.com berkesempatan mampir ke salah satu rumah ibadah, yaitu Masjid Kampung Kling.
Baca juga:
Kuil Sri Payyatha Viyanagara Moorthi, kuil Hindu tertua di Asia Tenggara, berada di Jalan Harmoni, Melaka, Sabtu (4/10/2025). Ia memaparkan, dinamakan Masjid Kampung Kling karena masjid ini dibangun oleh kelompok bernama Kling, yaitu sebutan untuk kelompok Muslim India di Malaysia.
Bentuk masjid yang unik dan punya nilai sejarah, menjadikan Masjid Kampung Kling tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga wisata religi dan wisata sejarah di Melaka.
Hamim memaparkan, alasan arsitektur masjid ini mendapat mengaruh seni dari berbagai negara karena kawasan Melaka pada zaman dahulu merupakan pusat perdagangan.
Baca juga: Kota Tua dan Melaka sebagai Sister City
Masjid Kampung Kling, masjid dengan arsitektur lintas negara di Melaka, Malaysia, Sabtu (4/10/2025). Bagian pertama yang cukup mencolok pada masjid yaitu bagian atapnya. Berbentuk piramida dengan ukiran di berbagai sisi. Kata Hamim, atap masjid ini mendapat pengaruh dari Nusantara Hindu Budhis.
Selain itu, jika melihat di area depan, bagian teras masjid dipasang keramik. Keramik tersebut mendaoat pengaruh seni dari Portugis.
Lalu jika masuk ke dalam masjid, terdapat lampu gantung yang mendapat pengaruh dari Inggris.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang