Sayang, kawasan Cikini yang kian padat dari tahun ke tahun dirasa kurang ideal hingga mantan Gubernur Jakarta Soemarno Sosroatmodjo, memutuskan pembentukan badan khusus guna memindahkan kebun binatang dari Cikini ke kawasan Jakarta Selatan.
Tanah seluas 30 hektare dihibahkan untuk pembangunan Kebun Binatang Ragunan dengan jumlah satwa sekitar 450 hewan dari koleksi terakhir Kebun Binatang Cikini.
Kini, Kebun Binatang Ragunan bertambah luas hingga mencapai lebih dari 147 hektare.
Mantan Gubernur Jakarta Ali Sadikin resmi memberi nama Kebun Binatang Ragunan sebagai Taman Margasatwa Ragunan pada 22 Juni 1966.
Baca juga: Ragunan Mau Direvitalisasi, Bakal Punya Kereta Gantung?
Ali Sadikin menyebut lokasi Ragunan yang berada di pinggiran kota dan dikelilingi alam, membuat tempat ini punya banyak fungsi, seperti tempat rekreasi, pendidikan, penelitian, konservasi, hingga karantina satwa.
Pengunjung melihat jerapah di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta, Sabtu (28/6/2025). Libur panjang akhir pekan dimanfaatkan warga Jakarta dan sekitarnya untuk berlibur bersama keluarga. Untuk masuk Taman Margasatwa Ragunan, pengunjung membayar tiket sebesar Rp 3.000 untuk anak-anak dan Rp 4.000 untuk dewasa.Kini, Taman Margasatwa Ragunan dikelola oleh Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Taman Margasatwa Ragunan.
Ada total 2.101 satwa dari 220 spesies yang hidup di Taman Margasatwa Ragunan yang dapat dijumpai pengunjung setiap hari, kecuali Senin.
Baru-baru ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga membuat gebrakan dengan membuka wisata malam di Taman Margasatwa Ragunan setiap Sabtu pukul 18.00-22.00 WIB.
Baca juga: Kebun Binatang Ragunan Akan Buka Wisata Malam, Ini Alasannya
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang