JAKARTA, KOMPAS.com - Bicara soal taman margasatwa di Indonesia, yang terlintas di benak banyak orang bisa jadi Taman Margasatwa Ragunan.
Seperti namanya, Taman Margasatwa Ragunan merupakan kebun binatang yang terletak di Ragunan, Jakarta Selatan.
Namun, tahukah kamu bahwa lokasi kebun binatang pertama di Indonesia bukan Ragunan, melainkan Cikini di Jakarta Pusat?
Baca juga: Malam Mingguan di Jakarta Kini Bisa ke Ragunan, Begini Caranya
"Dulu, kebun binatang itu adanya di Jakarta Pusat. Dari tahun 1800-an sampai 1900-an atau sampai Indonesia merdeka," ungkap pemandu wisata dari Himpunan Pramuwisata Jakarta (HPI) Ira Lathief.
Lokasi kebun binatang pertama di Indonesia berada di Cikini, tepatnya di rumah seniman besar Indonesia, Raden Saleh.
Dilansir dari Kompas.com, Kamis (23/10/2025), lembaga bernama Vereeniging Planten en Dierentuin te Batavia atau Lembaga Botani dan Kebun Binatang Batavia aktif mengelola kebun binatang di jantung kota pada 1864.
Baca juga: Jangan Asal Pegang Tempurung Kura-kura di Kebun Binatang, Bisa Picu Stres pada Hewan
Raden Saleh menyerahkan sebagian tanah miliknya di Jalan Cikini Raya Nomor 73 untuk mendirikan kebun binatang seluas 10 hektare.
Cikal bakal Kebun Binatang Ragunan itu dinamai dengan sebutan Bataviaasche Planten-en Dierentuin.
"Di pernikahan pertamanya, Raden Saleh enggak punya keturunan. Dia cerai dengan istrinya yang merupakan bule, lalu menikah lagi dan pindah ke Bogor," kata Ira.
Baca juga: Cara Beli Tiket Wisata Malam Ragunan, Harganya Mulai Rp 3.000
Rumah yang Raden Saleh hibahkan kemudian bertransformasi menjadi Kebun Binatang Cikini sejak 1949.
Taman Satwa Anak di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan.Kebun binatang ini memiliki koleksi satwa sekitar 800 ekor hewan dari 174 spesies buas, jinak hingga langka.
Puluhan ribu pengunjung mendatangi kebun binatang ini setiap bulan. Bukan semata-mata menampakkan satwa, tempat ini juga menyediakan area bermain anak sampai restoran mewah.
Baca juga: Ragunan Tetap Buka untuk Kunjungan Wisatawan, Jam Operasional Normal
Sayang, kawasan Cikini yang kian padat dari tahun ke tahun dirasa kurang ideal hingga mantan Gubernur Jakarta Soemarno Sosroatmodjo, memutuskan pembentukan badan khusus guna memindahkan kebun binatang dari Cikini ke kawasan Jakarta Selatan.
Suasana Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan pada Rabu (22/10/2025).Tanah seluas 30 hektare dihibahkan untuk pembangunan Kebun Binatang Ragunan dengan jumlah satwa sekitar 450 hewan dari koleksi terakhir Kebun Binatang Cikini.
Kini, Kebun Binatang Ragunan bertambah luas hingga mencapai lebih dari 147 hektare.
Mantan Gubernur Jakarta Ali Sadikin resmi memberi nama Kebun Binatang Ragunan sebagai Taman Margasatwa Ragunan pada 22 Juni 1966.
Baca juga: Ragunan Mau Direvitalisasi, Bakal Punya Kereta Gantung?
Ali Sadikin menyebut lokasi Ragunan yang berada di pinggiran kota dan dikelilingi alam, membuat tempat ini punya banyak fungsi, seperti tempat rekreasi, pendidikan, penelitian, konservasi, hingga karantina satwa.
Pengunjung melihat jerapah di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta, Sabtu (28/6/2025). Libur panjang akhir pekan dimanfaatkan warga Jakarta dan sekitarnya untuk berlibur bersama keluarga. Untuk masuk Taman Margasatwa Ragunan, pengunjung membayar tiket sebesar Rp 3.000 untuk anak-anak dan Rp 4.000 untuk dewasa.Kini, Taman Margasatwa Ragunan dikelola oleh Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Taman Margasatwa Ragunan.
Ada total 2.101 satwa dari 220 spesies yang hidup di Taman Margasatwa Ragunan yang dapat dijumpai pengunjung setiap hari, kecuali Senin.
Baru-baru ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga membuat gebrakan dengan membuka wisata malam di Taman Margasatwa Ragunan setiap Sabtu pukul 18.00-22.00 WIB.
Baca juga: Kebun Binatang Ragunan Akan Buka Wisata Malam, Ini Alasannya
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang