KOMPAS.com - Mendengar nama Labuan Bajo, bayangan kita pasti melayang pada imaji keindahan laut biru, gugusan pulau kecil yang hijau dan eksotis, serta habitat alami kadal raksasa purba asli Indonesia, komodo.
Destinasi wisata yang terletak di ujung barat Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), itu memang telah lama mendunia berkat keindahan alam yang memesona.
Namun, keelokan bentang alam Labuan Bajo bukan satu-satunya yang dapat me-refresh jiwa kita. Pulau ini juga menyuguhkan pengalaman wisata yang lebih dalam dengan kearifan lokal masyarakat setempat yang hidup berdampingan dengan alam.
Mari telusuri Labuan Bajo secara komplet, dari bersenang-senang dengan air di wahana snorkeling atau diving, hingga menyelami budaya dan tradisi masyarakat lokal.
Kita mulai perjalanan ke Labuan Bajo dengan mengenal salah satu suku di Pulau Flores, yaitu suku Bajo. Dikenal sebagai suku penjelajah laut di wilayah Asia Tenggara, sebagian dari mereka menetap di sekitar kawasan Taman Nasional Komodo.
Baca juga: Suku Bajo, Penjelajah Laut yang Dapat Menyelam hingga Kedalaman 70 Meter dalam Satu Tarikan Nafas
Sebagian besar dari mereka bahkan mempertahankan kehidupan sebagai pelaut dan nelayan. Mereka dikenal sangat terampil dalam menyelam dengan alat tradisional.
Kalau kamu mengunjungi Taman Nasional Komodo, pastikan singgah di Pulau Mesa yang ditempati suku Bajo. Kamu dapat melihat dari dekat aktivitas keseharian penduduk, seperti mengolah ikan hingga menyiapkan bahan pangan laut.
Kamu juga bisa melihat deretan rumah apung di Kampung Mesa untuk merasakan bagaimana suku Bajo benar-benar hidup berdampingan dengan laut.
Setelah menyelami kehidupan bahari suku Bajo, mari kembali ke daratan untuk menikmati aroma kopi Flores.
Kamu mungkin sudah tidak asing asing dengan kenikmatan Kopi Flores Manggarai karena tersedia di banyak kota besar. Dengan rasa asam dan aroma lemon yang unik, pastikan kamu bawa pulang kopi ini sebagai oleh-oleh.
Baca juga: 5 Jenis Kopi Flores, Begini Proses Pascapanennya
Rencanakan perjalananmu di wilayah Manggarai yang terkenal sebagai sentra produksi kopi flores yang telah menjadi bagian dari perputaran ekonomi masyarakat Manggarai. Banyak produsen pengolahan kopi turun temurun di sini.
Masyarakat setempat pun mulai mengembangkan agrowisata yang dapat mengajakmu mengunjungi perkebunan kopi yang hijau membentang dan mengetahui cerita tentang berkebun kopi, mulai dari pemilihan bibit, penanaman, perawatan, hingga proses panen.
Pink Beach di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.Tak lengkap membicarakan Labuan Bajo tanpa mengintip keindahan pantainya. Salah satu pantai unik yang hanya ada segelintir di dunia sehingga wajib kamu datangi adalah Pantai Pink.
Sebagai informasi, warna merah muda pasir berasal dari banyaknya pecahan karang Foraminifera yang berwarna merah.
Baca juga: Menikmati Pantai Pink dan Pantai Pasir