Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Menyelami Kearifan Lokal di Labuan Bajo: Berinteraksi dengan Suku Bajo hingga Menelusuri Kopi Flores

Kompas.com - 28/10/2025, 09:05 WIB
I Jalaludin S,
Dwinh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mendengar nama Labuan Bajo, bayangan kita pasti melayang pada imaji keindahan laut biru, gugusan pulau kecil yang hijau dan eksotis, serta habitat alami kadal raksasa purba asli Indonesia, komodo.

Destinasi wisata yang terletak di ujung barat Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), itu memang telah lama mendunia berkat keindahan alam yang memesona.

Namun, keelokan bentang alam Labuan Bajo bukan satu-satunya yang dapat me-refresh jiwa kita. Pulau ini juga menyuguhkan pengalaman wisata yang lebih dalam dengan kearifan lokal masyarakat setempat yang hidup berdampingan dengan alam. 

Mari telusuri Labuan Bajo secara komplet, dari bersenang-senang dengan air di wahana snorkeling atau diving, hingga menyelami budaya dan tradisi masyarakat lokal.

1. Kampung Adat Komunitas Bajo

Kita mulai perjalanan ke Labuan Bajo dengan mengenal salah satu suku di Pulau Flores, yaitu suku Bajo. Dikenal sebagai suku penjelajah laut di wilayah Asia Tenggara, sebagian dari mereka menetap di sekitar kawasan Taman Nasional Komodo

Baca juga: Suku Bajo, Penjelajah Laut yang Dapat Menyelam hingga Kedalaman 70 Meter dalam Satu Tarikan Nafas

Sebagian besar dari mereka bahkan mempertahankan kehidupan sebagai pelaut dan nelayan. Mereka dikenal sangat terampil dalam menyelam dengan alat tradisional.

Kalau kamu mengunjungi Taman Nasional Komodo, pastikan singgah di Pulau Mesa yang ditempati suku Bajo. Kamu dapat melihat dari dekat aktivitas keseharian penduduk, seperti mengolah ikan hingga menyiapkan bahan pangan laut.

Kamu juga bisa melihat deretan rumah apung di Kampung Mesa untuk merasakan bagaimana suku Bajo benar-benar hidup berdampingan dengan laut.

2. Kopi Flores, aroma kearifan bumi Flores

Setelah menyelami kehidupan bahari suku Bajo, mari kembali ke daratan untuk menikmati aroma kopi Flores. 

Kamu mungkin sudah tidak asing asing dengan kenikmatan Kopi Flores Manggarai karena tersedia di banyak kota besar. Dengan rasa asam dan aroma lemon yang unik, pastikan kamu bawa pulang kopi ini sebagai oleh-oleh.

Baca juga: 5 Jenis Kopi Flores, Begini Proses Pascapanennya

Rencanakan perjalananmu di wilayah Manggarai yang terkenal sebagai sentra produksi kopi flores yang telah menjadi bagian dari perputaran ekonomi masyarakat Manggarai. Banyak produsen pengolahan kopi turun temurun di sini. 

Masyarakat setempat pun mulai mengembangkan agrowisata yang dapat mengajakmu mengunjungi perkebunan kopi yang hijau membentang dan mengetahui cerita tentang berkebun kopi, mulai dari pemilihan bibit, penanaman, perawatan, hingga proses panen.

3. Pantai Pink, permata unik Labuan Bajo

Pink Beach di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.DOK. Kemenpar Pink Beach di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.

Tak lengkap membicarakan Labuan Bajo tanpa mengintip keindahan pantainya. Salah satu pantai unik yang hanya ada segelintir di dunia sehingga wajib kamu datangi adalah Pantai Pink.

Sebagai informasi, warna merah muda pasir berasal dari banyaknya pecahan karang Foraminifera yang berwarna merah.

Baca juga: Menikmati Pantai Pink dan Pantai Pasir

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya
Pembangunan Lift Kaca Kelingking Beach Disetop Sementara, Dipasang Garis Polisi
Pembangunan Lift Kaca Kelingking Beach Disetop Sementara, Dipasang Garis Polisi
Travel News
Dihadang Angkutan Umum, Transjakarta Hentikan Sementara Rute Pulogadung–Kampung Melayu
Dihadang Angkutan Umum, Transjakarta Hentikan Sementara Rute Pulogadung–Kampung Melayu
Travel News
3 Karya Budaya Wonosobo Masuk Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2025
3 Karya Budaya Wonosobo Masuk Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2025
Travel News
Libur Akhir Tahun, Waspada Puncak Musim Hujan dan Baca Tips Ini
Libur Akhir Tahun, Waspada Puncak Musim Hujan dan Baca Tips Ini
Travel News
KA Bukit Serelo Kertapati-Lubuk Linggau, Harga Tiket Rp 32.000
KA Bukit Serelo Kertapati-Lubuk Linggau, Harga Tiket Rp 32.000
Travelpedia
7,2 Ton Sampah Diangkut dari Kawasan Pantai Tanjung Aan NTB
7,2 Ton Sampah Diangkut dari Kawasan Pantai Tanjung Aan NTB
Travel News
Wonderful Indonesia Wellness 2025 Digelar di Solo dan Yogya Sebulan Penuh
Wonderful Indonesia Wellness 2025 Digelar di Solo dan Yogya Sebulan Penuh
Travel News
Tren Pariwisata Dunia Bergeser, Gen Z Makin Doyan Liburan
Tren Pariwisata Dunia Bergeser, Gen Z Makin Doyan Liburan
Travel News
Super Air Jet Buka Rute Jakarta-Kediri PP 10 November, Terbang 3 Kali Seminggu
Super Air Jet Buka Rute Jakarta-Kediri PP 10 November, Terbang 3 Kali Seminggu
Travel News
Harga Tiket Jalur Pendakian Gunung Rinjani 2025 Terbaru, Simak!
Harga Tiket Jalur Pendakian Gunung Rinjani 2025 Terbaru, Simak!
Travel News
3 November, Harga Tiket Jalur Pendakian Gunung Rinjani Naik
3 November, Harga Tiket Jalur Pendakian Gunung Rinjani Naik
Travel News
Tak Menyeramkan, Hantu di Saloka Theme Park Diajak Foto Manusia
Tak Menyeramkan, Hantu di Saloka Theme Park Diajak Foto Manusia
Travelpedia
Mengenal Rapa’i Uroh Duek, Alat Musik Tradisional Lhokseumawe
Mengenal Rapa’i Uroh Duek, Alat Musik Tradisional Lhokseumawe
Travelpedia
Sejarah Keraton Surakarta, Dulu Istana Kerajaan Mataram Islam
Sejarah Keraton Surakarta, Dulu Istana Kerajaan Mataram Islam
Travelpedia
Pakubuwono XIII Wafat, Raja Keraton Surakarta yang Naik Tahta Sejak 2004
Pakubuwono XIII Wafat, Raja Keraton Surakarta yang Naik Tahta Sejak 2004
Travelpedia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau