Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengingat Salim Kancil, Petani yang Mati karena Menolak Tambang Pasir

Kompas.com - 25/09/2024, 14:21 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Bayu Galih

Tim Redaksi

"Di tanah kami nyawa tak semahal tambang."

KOMPAS.com - Sembilan tahun lalu, kalimat tersebut terpampang di berbagai aksi demonstrasi menyusul kematian tragis Salim Kancil, seorang petani dan warga Desa Selok Awar-Awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Salim tewas pada 26 September 2015 setelah dikeroyok puluhan orang suruhan Kepala Desa Selok Awar-Awar, Hariyono. Ia dihabisi karena menentang penambangan pasir di desanya.

Dikutip dari Harian Kompas, 29 September 2015, kematian Salim dilatarbelakangi pro-kontra penambangan pasir di Desa Selok Awar-Awar. 

Penambangan pasir di desa tersebut dimulai dengan sosialisasi kepala desa pada akhir 2014. Warga diberitahu bahwa akan dibangun pusat pemandian dan area wisata di desa.

Namun, pembangunan tempat wisata tersebut tidak pernah terealisasi. Sebagian wilayah pantai di Desa Selok Awar-Awar justru berubah menjadi tambang pasir.

Warga desa mulai bersuara menolak tambang. Mereka merasakan dampak buruk tambang pasir terhadap lingkungan, termasuk penghancuran lahan pertanian untuk jalur truk, dan rumah-rumah berkarat karena diduga terkena pasir pantai yang mengandung garam.

Berdasarkan temuan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), warga desa yang tergabung dalam Forum Komunikasi Masyarakat Peduli Desa Selok Awar-Awar, termasuk Salim, menyatakan sikap penolakan terhadap tambang pada Januari 2015.

Masyarakat melakukan gerakan protes terhadap penambangan pasir dengan mengirim surat ke kepada Pemerintah Desa Selok Awar-Awar, Camat Pasirian, dan Bupati Lumajang.

Karena tidak mendapatkan tanggapan dari pemerintah daerah, forum warga pun melakukan aksi damai berupa penyetopan aktivitas penambangan pasir dan truk muatan pasir di Balai Desa Selok Awar-Awar pada 9 September 2015. 

Aksi tersebut menghasilkan surat pernyataan dari Kepala Desa Selok Awar-Awar, Hariyono. Ia menyatakan akan menghentikan aktivitas penambangan pasir.

Namun keesokan harinya, masyarakat mulai mengalami intimidasi dan ancaman pembunuhan dari sejumlah orang yang merupakan kaki-tangan Hariyono.

Kemudian, masyarakat melaporkan intimidasi dan ancaman tersebut ke Polres Lumajang pada 14 September 2015. Kepolisian pun menjamin akan menjaga keselamatan warga.

Akan tetapi, jaminan tersebut ternyata tidak mampu mencegah terjadinya kekerasan yang kemudian mengakibatkan Salim Kancil kehilangan nyawa.

Halaman:


Terkini Lainnya
INFOGRAFIK: Hoaks Ahmad Sahroni Dirawat di RS, Pingsan Setelah Tahu Rumahnya Dijarah
INFOGRAFIK: Hoaks Ahmad Sahroni Dirawat di RS, Pingsan Setelah Tahu Rumahnya Dijarah
Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Ahmad Sahroni Ditangap Polisi di Bandara Soetta Hasil Rekayasa AI
[KLARIFIKASI] Video Ahmad Sahroni Ditangap Polisi di Bandara Soetta Hasil Rekayasa AI
Hoaks atau Fakta
Narasi Antek Asing di Balik Demonstrasi Dianggap Disinformasi dan Distorsi
Narasi Antek Asing di Balik Demonstrasi Dianggap Disinformasi dan Distorsi
Hoaks atau Fakta
Cek Fakta Sepekan: Foto Keliru Affan Kurniawan | Hoaks 10 Brimob Tewas
Cek Fakta Sepekan: Foto Keliru Affan Kurniawan | Hoaks 10 Brimob Tewas
Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Manajemen Bantah Hotel Ritz-Carlton Mega Kuningan Dijual
[KLARIFIKASI] Manajemen Bantah Hotel Ritz-Carlton Mega Kuningan Dijual
Hoaks atau Fakta
[HOAKS] PBB Gelar Sidang Darurat Membubarkan DPR RI
[HOAKS] PBB Gelar Sidang Darurat Membubarkan DPR RI
Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Jokowi Tantang Para Demonstran Datang ke Rumahnya
[HOAKS] Jokowi Tantang Para Demonstran Datang ke Rumahnya
Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Ini Kostum Iron Man Karya Seniman Tulungagung, Bukan Jarahan Rumah Sahroni
[KLARIFIKASI] Ini Kostum Iron Man Karya Seniman Tulungagung, Bukan Jarahan Rumah Sahroni
Hoaks atau Fakta
SAFEnet Terima 16 Aduan Terkait Doxing Saat Demonstrasi Akhir Agustus 2025
SAFEnet Terima 16 Aduan Terkait Doxing Saat Demonstrasi Akhir Agustus 2025
Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Jenderal Israel Ditangkap Belanda atas Kejahatan Perang
INFOGRAFIK: Hoaks Jenderal Israel Ditangkap Belanda atas Kejahatan Perang
Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Rumah Sri Mulyani Dibakar Para Perusuh Usai Penjarahan
INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Rumah Sri Mulyani Dibakar Para Perusuh Usai Penjarahan
Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Kerumunan WNA Cemas di Bandara Saat Ingin Tinggalkan Indonesia
INFOGRAFIK: Hoaks Kerumunan WNA Cemas di Bandara Saat Ingin Tinggalkan Indonesia
Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Logo PKI yang Disita Polisi di Samarinda Tidak Terkait Demonstrasi Mahasiswa
[KLARIFIKASI] Logo PKI yang Disita Polisi di Samarinda Tidak Terkait Demonstrasi Mahasiswa
Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Benarkah Megawati Menolak RUU Perampasan Aset?
CEK FAKTA: Benarkah Megawati Menolak RUU Perampasan Aset?
Hoaks atau Fakta
[HOAKS] 10 Anggota Brimob Tewas akibat Demonstrasi Agustus 2025
[HOAKS] 10 Anggota Brimob Tewas akibat Demonstrasi Agustus 2025
Hoaks atau Fakta
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau