Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

FIDI 2023: Memperkuat Peran Ilmuwan Diaspora dalam Pengembangan Talenta Nasional

Oleh: Sastia Prama Putri | Ketua Umum I-4 dan Associate Professor Graduate School of Engineering Osaka University, Jepang.

KOMPAS.com - Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional (I-4) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggelar Forum Ilmiah Diaspora Indonesia (FIDI) di Kawasan Sains dan Teknologi B.J. Habibie, BRIN Serpong pada 24-26 Agustus 2023.

Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini mengangkat tema "Menuju 2045: Menyatukan Keunggulan Ilmiah Indonesia untuk Bangsa yang Maju dan Berkelanjutan".

Kegiatan luring pertama pascapandemi Covid-19 ini mempertemukan setidaknya 300 peneliti, baik ilmuwan diaspora Indonesia dari berbagai negara maupun ilmuwan dari berbagai perguruan tinggi dan institusi riset dalam negeri.

Ketua Panitia FIDI 2023 yang juga Wakil Ketua I-4 Periode 2022-2024, Fatwa Firdaus Abdi dalam sambutan menyampaikan, agenda FIDI sangat penting sebagai wadah berbagi informasi terkait riset peneliti diaspora dan peneliti dalam negeri.

Diharapkan agenda FIDI ini dapat menghasilkan kolaborasi yang dampaknya lebih signifikan baik untuk perkembangan ilmu pengetahuan maupun pembangunan negara.

Deputi Bidang SDM Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (SDMIPT) BRIN, Edy Giri Rachman Putra menjelaskan, BRIN memiliki banyak skema terkait manajemen talenta nasional, di antaranya melakukan global engagement melalui kerjasama dengan I-4 dalam penyelenggaraan FIDI.

FIDI diharapkan menjadi media diskusi interaktif dan kolaboratif antara berbagai pakar keilmuan yang menjadi pembicara dengan para peneliti Indonesia baik dari dalam dan luar negeri.

Kegiatan FIDI 2023

Pada hari pertama, Kamis, 24 Agustus 2023, kegiatan dimulai dengan sesi pemaparan kunci baik dari ilmuwan diaspora, ilmuwan dalam negeri dan presentasi dari tiga Kedeputian BRIN.

Delvac Oceandy, Guru Besar bidang Molecular Cardiovascular Sciences, Division of Cardiovascular Sciences, The University of Manchester, Inggris berbagi pengalaman penelitiannya tentang kemajuan pengobatan regeneratif kardiovaskular.

Setelah memulai presentasi dengan penjelasan seputar perjalanan akademik dan karier penelitian, Delvac memaparkan data, tujuh dari sepuluh penyebab kematian tertinggi di Indonesia pada tahun 2019, merupakan penyakit tidak menular (non-communicable disease), salah satunya adalah penyakit jantung.

Ia juga menjelaskan tentang perkembangan penyakit kardiovaskular dan standar pengobatannya, terutama serangan jantung, serta bagaimana perkembangan pengobatan regeneratif dari dulu, sekarang hingga prospek di masa depan.

Di akhir sesi presentasi, Delvac berbagi mengenai proyek penelitian oleh grup risetnya terkait Systematic Medical Appraisal Referral and Treatment (SMART) Health. Proyek penelitian SMART Health tersebut sudah dilakukan di Malang, Jawa Timur yang dimulai dengan kegiatan pelatihan kader tenaga kesehatan komunitas.

Pembicara kunci kedua Ahmad Ridwan Tresna Nugraha merupakan Peneliti Senior dan Kepala Pusat Riset Fisika Kuantum (PRFK) di BRIN. Ridwan mempresentasikan tentang inisiatif sains dan teknologi kuantum di Indonesia.

Ridwan menekankan pentingnya kolaborasi riset, tidak hanya di internal PRFK, namun juga dengan berbagai peneliti baik dari dalam maupun luar negeri untuk bersinergi menghadapi tantangan penelitian dan menghasilkan luaran riset berdampak positif bagi kemajuan negeri.

Sesi ketiga pemaparan kunci, Sastia Prama Putri, Associate Professor Graduate School of Engineering Osaka University, Jepang, sekaligus Ketua Umum I-4 Periode 2022-2024, berbagi kemajuan aplikasi metabolomik dalam peningkatan kualitas produk Indonesia bernilai tinggi.

Sastia mengawali presentasi tentang penerapan metabolomik untuk produksi makanan, mulai dari isu-isu utama yang dihadapi oleh negara-negara yang memiliki sumber daya alam yang berlimpah dan bagaimana metabolomik dapat mengatasi isu-isu tersebut.

Sesi pemaparan berlanjut dengan penjelasan metabolomik yang merupakan riset interdisiplin antara Bioscience, Kimia Analitik dan Informatika, serta konsep metabolomik makanan dan contoh hasil penelitian grup risetnya yang menggunakan pendekatan metabolomik untuk berbagai produk makanan, seperti kopi, cokelat hingga tempe.

Sastia menutup presentasi dengan menyampaikan pentingnya kolaborasi berbagai pihak untuk memajukan riset hasil pangan Indonesia agar kualitas produk pangan Indonesia semakin meningkat sehingga dapat membawa dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi.

Kolaborasi meningkatkan SDM dan riset

Jelang istirahat siang, Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko menyampaikan sambutan dan arahannya agar forum ini dapat menjadi salah satu solusi dalam menghadapi problematika talenta riset dan inovasi di Indonesia.

Handoko berharap dapat menjembatani para peneliti diaspora di luar negeri dengan peneliti dalam negeri dalam hal kolaborasi dan pembangunan kapasitas (capacity building) di Indonesia.

Menurutnya faktor SDM sangat penting dan BRIN sangat paham problematikanya sistem talenta riset dan inovasi terdahulu, sehingga kolaborasi bersama diperlukan untuk meningkatkan SDM riset dan inovasi Indonesia.

Tak kalah menarik dengan hari pertama, hari kedua FIDI 2023 diisi dengan pemaparan presentasi dari sekitar 50 peneliti baik peneliti diaspora maupun peneliti dari perguruan tinggi dan institusi riset dalam negeri.

Pemaparan presentasi di hari kedua ini dibagi ke dalam empat sesi berdasarkan kedekatan bidang penelitian, mulai dari sains teknologi hingga sosial humaniora.

Rangkaian kegiatan FIDI 2023 ditutup dengan workshop pada hari Sabtu, 26 Agustus 2023, dengan menghadirkan empat narasumber berbagi empat topik yang terkait pembangunan kapasitas peneliti.

R. Dwi Susanto, Research Professor Department of Atmospheric & Oceanic Science University of Maryland, Amerika Serikat memberikan pelatihan tentang penulisan ilmiah. Ia mengajak peserta berdiskusi secara interaktif mengenai struktur penulisan karya ilmiah, khususnya artikel ilmiah yang akan dipublikasikan di jurnal internasional bereputasi tinggi.

Sesi pertama workshop tersebut dilanjutkan dengan pemaparan dari Dr. Muhammad Aziz yang merupakan Associate Professor di Department of Mechanical & Biofunctional System, The University of Tokyo, Jepang. Dr. Aziz berbagi pengalamannya dalam membangun grup penelitian di perguruan tinggi kelas dunia.

Sesi kedua workshop dilanjutkan dengan dua pembicara salah satunya I Made Andi Arsana, Dosen Departemen Teknik Geodesi Universitas Gadjah Mada (UGM).

Andi berbagi seputar bagaimana tips dan trik dalam mengkomunikasikan hasil penelitian, khususnya terkait pengalamannya sebagai key opinion leader (KOL) pendidikan di berbagai kanal media sosial, seperti Instagram dan TikTok.

Andi menekankan pentingnya peneliti juga ikut mewarnai berbagai konten sosial media dengan konten edukatif yang bisa dipahami oleh masyarakat umum.

Sesi workshop ditutup pemaparan dari Bambang Trigunarsyah yang berbagi tentang cara membangun kolaborasi riset dengan industri.

Bambang merupakan Associate Professor di Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT), Australia, dengan bidang kepakaran Project Management dan memiliki banyak kerjasama dan interaksi dengan berbagai industri.

Tidak hanya para ilmuwan yang telah berafiliasi pada perguruan tinggi dan institusi riset negeri maupun swasta, Forum Ilmiah Diaspora Indonesia (FIDI) 2023 juga diikuti secara terbuka oleh mahasiswa sebagai ilmuwan muda yang ingin mengembangkan ilmunya di masa depan.

Sebagaimana tujuan awalnya, kegiatan ini hadir sebagai wadah dan jembatan antara ilmuwan dari berbagai tingkat untuk melakukan sinergi dan kolaborasi, sehingga nantinya akan tercipta relasi dan kemitraan baru antara ilmuwan dalam negeri dan ilmuwan diaspora.

FIDI 2023 juga diharapkan akan mampu mendorong adanya kolaborasi dan inovasi yang mampu mengharumkan nama Indonesia di mata dunia melalui bidang keilmuan.

Besar harapannya FIDI 2023 mampu memotivasi dosen dan ilmuwan dalam negeri untuk menjalin relasi dalam mendapatkan research funding dan melakukan kolaborasi riset bersama ilmuwan diaspora.

https://www.kompas.com/edu/read/2023/09/05/183721571/fidi-2023-memperkuat-peran-ilmuwan-diaspora-dalam-pengembangan-talenta

Bagikan artikel ini melalui
Oke