KOMPAS.com - Guru Besar Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof. Rini Sekartini mengatakan bahwa deteksi dini gejala autisme pada anak merupakan hal penting.
"Deteksi dini ini bertujuan untuk menghindari keterlambatan dalam diagnosis dan intervensi autisme," ucap dia mengutip laman UI, Jumat (14/4/2023).
Berdasarkan rekomendasi American Academy of Pediatric, deteksi dini autisme pada anak dapat dilakukan mulai usia 18 dan 24 bulan.
Baca juga: Guru Besar UI: 2 Hal Ini Sebabkan Viralnya Pengobatan Ida Dayak
Anak dengan gangguan spektrum autisme merupakan salah satu gangguan perkembangan dan perilaku anak yang ditandai dengan terganggunya kemampuan komunikasi, interaksi sosial, serta perilaku berulang atau repetitif tanpa tujuan.
Autisme termasuk suatu spektrum gejala yang berarti bahwa gejalanya sangat bervariasi mulai dari yang paling ringan hingga yang paling berat.
Lanjut Prof. Rini mengatakan, orangtua harus mulai waspada ketika terdapat perilaku yang tidak biasa atau “aneh” pada anak.
Hal ini bisa menandakan adanya gangguan perkembangan anak yang mungkin dapat mengarah ke gejala autisme.
Dia menyebut, tanda-tanda autisme yang dapat diperhatikan oleh orangtua, seperti ketika anak sudah berusia 9 bulan tapi tidak ada reaksi saat namanya dipanggil atau tidak ada ketertarikan saat diperlihatkan mainan.
Pada anak usia 12 bulan, anak menghindari kontak mata atau terlambat bicara, belum dapat menunjuk.
Lalu, saat anak usia 16 bulan selalu mengulang-ngulang satu kata atau tertarik dan terobsesi berlebih terhadap benda atau aktivitas.
Pada usia 24 bulan, anak belum dapat mengerti instruksi yang diberikan dan belum ada kata-kata yang diucapkan dengan jelas dan benar.
Sesuai definisinya, anak autisme juga tidak suka berinteraksi dengan anak lain atau menunjukkan reaksi yang tidak biasa terhadap suara, bau, rasa, serta penglihatan, dan perabaan.
Selain mengenali gejala dan tanda autisme, terdapat perangkat deteksi yang dapat digunakan orangtua, seperti kuesioner Modified Checklist for Autism in Toddlers-R/F dan beberapa perangkat deteksi lainnya.
Deteksi dini oleh orangtua secara menyeluruh terhadap perkembangan anak, dapat menggunakan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) dan dapat diunduh pada laman https://promkes.kemkes.go.id/buku-kia-kesehatan-ibu-dan-anak.
"Dengan deteksi yang lebih cepat, anak dengan autisme dapat dilakukan intervensi dini agar performa di masa depannya dapat lebih baik," ucap wanita yang jadi Dokter Spesialis Anak Konsultan Tumbuh Kembang Pediatri Sosial di RSCM ini.
Baca juga: Guru Besar UGM: Ini 2 Faktor Masyarakat Masih Percaya Dukun