Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Guru Rahayu, Mengajar Anak Berkebutuhan Khusus dengan Segala Keterbatasan

Kompas.com - 26/11/2024, 17:00 WIB
Sania Mashabi,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

"Tapi dengan kasih pengertian gitu ya dan untuk mencegah adanya bullying atau verbal. Jadi ya dikata-katain istilahnya kayak gitu. Dikasih pengertian ya Alhamdulillah akhirnya teman-temannya pun akhirnya jadi menjaga si anak ini (kebutuhan khusus)," tambah dia.

Baca juga: Beasiswa S1-S3 Fully Funded ke Luar Negeri Terfavorit, Bisa Dicoba Tahun 2025

Terus berinovasi 

Dalam memahami dan mengajar anak kebutuhan khusus, Ayu juga berupaya membuat inovasi agar pelajarannya bisa lebih mudah diserap para siswa. Antara lain dengan menggunakan semua media yang disediakan oleh sekolah namun dengan menggunakan pendekatan yang menyenangkan agar siswa tertarik belajar.

Selain itu, Ayu juga melakukan inovasi dengan mengadakan pertukaran kelas atau exchange class untuk membuat siswa menjadi lebih berkembang utamanya dalam penggunaan bahasa Inggris.

"Karena sebelumnya tidak ada program exchange class, jadi dalam pembelajaran itu salah satunya sangat bagus dilakukan dalam pembelajaran bahasa Inggris. Jadi itu in line dengan pembelajaran bahasa Inggris dimana salah satu tujuan dalam pembelajaran bahasa Inggris kan kemampuan untuk berkomunikasi," kata Ayu.

Bagi anak kebutuhan khusus, Ayu juga menyesuaikan pelajaran dengan kondisi yang memang dibutuhkan untuk berkembang.

Sehingga nantinya semua anak bisa mencapai kompetensi sesuai dengan kemampuannya masing-masing.

"Misalnya dia kayak megang pensil belum bisa nih, belum benar, nulisnya juga masih kaku. Berarti saya enggak kasih dia untuk nulis huruf dulu tapi lebih banyak ke latihan motorik tangannya dulu," ucapnya.

Baca juga: Cerita Guru Nahlia, Raih Juara di Kompetisi Paduan Suara Bergengsi Dunia

Walaupun banyak tantangan dan merasa lelah, Ayu tetap semangat mengajar siswanya termasuk yang berkebutuhan khusus.

Melihat anak senang berangkat ke sekolah dan senang saat bertemu teman-temannya menjadi poin yang membuat Ayu sangat bahagia menjadi guru.

"Jadi dengan siswa-siswa senang ketemu guru, ketemu teman, ketemu sekolah itu yang salah satunya tetap mempertahankan istilahnya saya untuk menjadi guru," imbuhnya.

Berbagi praktek baik

Selain mengajar, Ayu juga berupaya meningkatkan kemampuannya dalam mengajar salah satunya dengan mengikuti program pertukaran guru ke Korea Selatan atau Indonesia-Korea Teacher Exchange 2023.

Ayu mendapat informasi seputar program Indonesia-Korea Teacher Exchange ini dari kepala sekolah, meski awalnya ragu, Ayu akhirnya memutuskan untuk ikut seleksi program tersebut.

Demi ikut program ini Ayu juga menyiapkan berbagai macam dokumen termasuk dokumen yang menyatakan alasan ingin ikut program tersebut.

Kemudian seleksi performance mengajar, kemampuan bahasa Inggris, wawancara dan, tes psikologi.

Hingga akhirnya Ayu berhasil menjadi salah satu dari delapan peserta yang lolos seleksi Indonesia-Korea Teacher Exchange 2023.

Baca juga: Beasiswa S2 Oxford University Tanpa Batas Usia, Ada Biaya Hidup Rp 398 Juta

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau