PAUD hingga SMP di Kota dan Kabupaten Bogor Tetap Masuk Pukul 07.00

KOMPAS.com - Tahun ajaran 2025/2026 akan dimulai besok, Senin (14/7/2025). Pemerintah Kota Bogor dan Pemerintah Kabupaten Bogor memilih untuk tak mengikuti arahan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi dalam menerapkan aturan jam masuk sekolah pukul 06.30.

Pelajar jenjang PAUD, SD, dan SMP di bawah naungan Dinas Pendidikan kedua area ini tetap akan masuk sekolah pukul 07.00 WIB seperti aturan lama.

Baca juga: Haruskah Kurikulum Coding dan AI Masuk Sekolah?

Siswa PAUD-SMP di Bogor tetap masuk jam 07.00

Keputusan Bupati Bogor Rudy Susmanto itu diterbitkan lewat Surat Edaran nomor 400.3/164-DISDIK tertanggal 7 Juli 2025.

"Karakteristik setiap wilayah pasti berbeda, antara Bogor dengan Ciamis, Cianjur, dan tentunya apa pun yang akan kita putuskan semuanya terbaik untuk masyarakat," ujar Rudy,

Sedangkan aturan dari Wali Kota Dedie A Rachim melalui Surat Edaran Nomor 100.3.4/3179-Disdik tentang Jam Efektif pada Satuan Pendidikan di Kota Bogor.

Baca juga: Penerapan Jam Malam di Surabaya, Pakar Unair: Bisa Cegah Kenakalan Remaja

Lebih lanjut, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman mengatakan Pemdaprov Jabar akan memastikan pelaksanaan jam sekolah di SMA, SMK, dan SLB menjadi kewenangan provinsi.

Yang artinya, SMA, SMK, dan SLB di seluruh Jawa Barat masuk sekolah pukul 06.30. Untuk tingkat SD dan SMP memang menjadi kewenangan kabupaten atau kota.

Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) 2025/2026 bagi siswa SMA, SMK, dan SLB di Jawa Barat akan dilaksanakan secara terpadu lewat program pendidikan karakter Gapura Panca Waluya selama lima hari mulai 14 Juli.

Baca juga: Jabar Terapkan Masuk Sekolah Jam 06.30, Jika Ada Usulan Akan Diverifikasi

Program ini menekankan pembentukan karakter siswa yang cageur, bageur, bener, pinter, singer (sehat, baik hati, saleh, cerdas, dan berinisiatif).

"Bapak-bapak dari TNI dan Polri akan memberikan motivasi, inspirasi, serta pendampingan kepada siswa. Harapannya, MPLS tidak hanya menjadi masa orientasi, tapi juga menjadi magic moment yang menumbuhkan tekad kuat untuk menjadi generasi Pancawaluya," ujar Herman, dikutip dari jabar.prov.go.id.