Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Haya, Anak Karyawan Pabrik Lolos UNJ lewat Jalur Tahfiz, Bawa 16 Juz Hafalan

Kompas.com - 16/07/2025, 10:05 WIB
Mahar Prastiwi

Penulis

KOMPAS.com - Banyak perguruan tinggi negeri (PTN) yang menyediakan jalur khusus bagi siswa yang punya prestasi non-akademk termasuk di bidang keagamaan.

Seperti Haya Naufa, yang berhasil lolos sebagai mahasiswa baru Universitas Negeri Jakarta (UNJ) melalui jalur Penmaba Mandiri Prestasi Tahfiz dengan bekal hafalan 16 juz Al-Qur’an.

Ayah Haya bekerja sebagai karyawan di perusahaan otomotif, sementara sang ibu menjalankan usaha laundry kecil-kecilan di rumah.

Meski berasal dari keluarga non-akademisi, kedua orangtuanya memiliki tekad kuat, semua anak mereka harus mengenyam pendidikan tinggi.

Baca juga: Pengumuman Penmaba UNJ 2025, Cek Rincian Uang Pangkal Semua Jurusan S1

Haya tumbuh di lingkungan religius

Tekad tersebut lahir dari pengalaman masa lalu, ketika sang ayah harus mengubur impian kuliah demi membantu ekonomi keluarga.

Sejak usia dini, Haya tumbuh dalam lingkungan religius. Ia mengawali pendidikan di salah satu TKQ Karawang, kemudian melanjutkan ke SD, SMP, dan SMA berbasis Islam.

Saat menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Karawang, ia fokus mendalami Al-Qur’an dan berhasil menghafal sebagian besar juz.

Pendidikan SMA ia lanjutkan di SMAS Future Gate sebuah sekolah berasrama yang mendukung kegiatan akademik dan keagamaan.

“Saya punya 16 juz hafalan. Yang paling banyak saya capai saat di MTs karena sistemnya mendukung santri untuk fokus menghafal dan murojaah. Waktu SMA saya hanya menambah satu juz sisanya murojaah karena pelajaran sekolah semakin padat,” ujar Haya yang putri sulung dari empat bersaudara asal Karawang ini dikutip dari laman UNJ, Rabu (16/7/2025).

Kecintaannya terhadap Al-Qur’an tumbuh sejak kecil. Bahkan saat TK, ia sudah hafal Juz Amma. Baginya, menghafal Al-Qur’an adalah aktivitas yang menenangkan dan menyenangkan.

Baca juga: Undip Buka Jalur Mandiri 2025, Sekian Uang Pangkal dan UKT Per Semester

Ingin jadi guru BK

“Kadang saat murojaah saya lupa, dan itu jadi motivasi untuk lebih giat lagi,” ungkap Haya.

Selain prestasi tahfiz, Haya juga menunjukkan kemampuan di bidang Bahasa Indonesia. Ia pernah memenangkan lomba yang semakin menguatkan kepercayaan dirinya untuk mendaftar ke UNJ melalui jalur prestasi.

Meski sempat gagal di jalur SNBT (Seleksi Nasional Berdasarkan Tes), Haya tidak menyerah. Ia mengajukan berkas prestasi dan memilih Program Studi Bimbingan dan Konseling.

”Saya lihat guru BK di sekolah sangat aktif dan inspiratif. Saya juga ingin bisa bermanfaat dan membimbing orang lain,” ungkapnya.

Proses seleksi tidak berjalan mulus. Bagian paling menegangkan bagi Haya adalah sesi wawancara. Namun berkat persiapan dan doa, ia berhasil melewatinya. Kabar kelulusan disambut dengan antusias oleh keluarga.

“Orangtua saya langsung senang ketika saya di terima. UNJ itu kampus favorit orangtua saya dulu, jadi mereka sangat bahagia,” katanya.

Baca juga: 6 PTN yang Masih Buka Jalur Mandiri 2025 sampai Juli: Unnes, UM, UNJ

Kini, sebagai mahasiswi baru UNJ, Haya berharap dapat terus berkembang, memperluas wawasan, meraih prestasi akademik, dan tetap aktif dalam lomba tahfiz untuk membanggakan keluarga.

“Harapan saya bisa jadi guru BK yang membimbing dengan hati Dan bisa bermanfaat bagi banyak orang,” tutup Haya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau