KOMPAS.com - Angka pengangguran terbuka per Februari 2025 naik dibandingkan tahun sebelumnya, tepatnya 6,18 persen.
Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) pada tahun 2024 mencatat ada 3,6 juta kalangan generasi Z yang menganggur. Adapun, klasifikasi Gen Z berada di rentang usia 15 hingga 24 tahun berdasarkan publikasi Pusat Analisis Keparlemenan Badan Keahlian Sekjen DPR RI.
Di sisi lain, Badan Pusat Statistik mengungkap bahwa Gen Z adalah penyumbang terbesar angka pengangguran dari tahun ke tahun. Apalagi, mereka akan menduduki satu per tiga angkatan kerja global.
Baca juga: Prabowo Klaim Angka Pengangguran Turun, Pakar UGM Beri Tanggapan
Hal ini tidak menutup kemungkinan adanya peningkatan angka pengangguran Gen Z pada tahun-tahun berikutnya.
Menanggapi hal ini, pemerintah provinsi berencana menggelar pameran bursa kerja atau job fair sebanyak 21 kali. Dilansir dari KOMPAS.com, pada pertengahan tahun ini sebanyak 13 pameran bursa kerja telah digelar.
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menjelaskan bahwa tujuan digelarnya untuk membantu penyebaran tenaga kerja dari berbagai sektor. Harapannya, melalui kegiatan tersebut angka pengangguran di Indonesia bisa berkurang.
Menurut Pramono, sejumlah tenaga kerja terserap melalui job fair. Dilansir dari KOMPAS.com, dari total kurang lebih 2.000 lowongan yang ditawarkan, 50 persennya sudah berhasil disalurkan. Tapi, tak sedikit masyarakat yang masih membutuhkan lapangan pekerjaan.
Baca juga: Cek Pekerjaan Gaji Tinggi di Australia, Chef Bisa Dibayar Rp 13 Juta Per Minggu
Selain solusi job fair, Pramono Anung juga menawarkan solusi lain khususnya bagi masyarakat DKI Jakarta yang masih mencari pekerjaan.
Ia meminta mereka untuk menjadi tenaga kerja imigran Indonesia di luar negeri. Dengan adanya peluang tersebut, wilayah Jakarta dapat menekan jumlah pengangguran yang saat ini masih tinggi.
Tak hanya itu, para angkatan kerja bersamaan dengan segenap warga Jakarta juga dihimbau untuk bisa menguasai sejumlah bahasa asing. Misalnya, bahasa Jepang, Korea, China, Arab, dan lainnya. Dengan keterampilan berbahasa, akan lebih mudah bagi tenaga kerja Indonesia tersaring di luar negeri
Baca juga: Wamen Stella: MBG Bisa Tingkatkan Kemampuan Siswa dalam Matematika-Bahasa Inggris
“Saya sungguh-sungguh mendorong agar warga bekerja di luar negeri dengan memberikan fasilitas pelatihan bahasa asing,” ucapnya dilansir dari KOMPAS.com, Jumat (29/8/2025).
Pramono menekankan bahwa pemerintah akan memberikan dukungan jika memang ingin bekerja di luar negeri.
Perihal lapangan kerja di Indonesia, Gubernur DKI Jakarta tersebut yakin bahwa di Jakarta tersedia paling banyak dibandingkan provinsi lain. Akan tetapi, memang memerlukan kemampuan yang sesuai.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini