Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada 1,6 Juta Lowongan Kerja di Luar Negeri bagi Lulusan SMK

Kompas.com - 02/09/2025, 19:41 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Perubahan besar tengah terjadi di dunia kerja akibat perkembangan teknologi yang semakin cepat. Otomatisasi dan robotisasi kini mengambil alih banyak pekerjaan yang dulunya dikerjakan manusia.

Kondisi ini membuat persaingan kian ketat, sekaligus menuntut setiap tenaga kerja memiliki keahlian yang lebih relevan dengan kebutuhan industri.

Tidak hanya itu, era digital juga menghadirkan pola kerja baru yang menekankan efisiensi, kreativitas, serta kemampuan adaptasi.

Dampak dari revolusi teknologi ini jelas dirasakan di berbagai sektor, termasuk pariwisata, perhotelan, hingga industri kreatif.

Baca juga: 12 Sekolah Kedinasan buat Lulusan SMK, Ada STAN dan STIN, Lulus Jadi CPNS

Lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK), yang menjadi salah satu penopang tenaga kerja terampil di Indonesia, dituntut untuk bisa menyesuaikan diri dengan cepat.

Mereka tidak lagi cukup hanya menguasai keterampilan teknis, tetapi juga harus mampu berpikir kritis, berkolaborasi, serta memahami penggunaan teknologi terbaru.

1,6 juta lowongan kerja di luar negeri

Meski otomatisasi dan robotisasi kini mengambil alih banyak pekerjaan, Widyaprada Direktorat Pendidikan Vokasi Kemendikdasmen, Wardani Sugiyanto menjelaskan bahwa terbuka peluang besar bagi lulusan SMK untuk bekerja di luar negeri.

Menurutnya, terdapat sekitar 1,6 juta lowongan kerja di luar negeri yang belum terisi. Jumlah tersebut seharusnya bisa dimanfaatkan generasi muda Indonesia, terutama lulusan vokasi, asalkan dibekali keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar global.

Selain mengingatkan siswa, Wardani juga menekankan pentingnya peran guru. Menurutnya, guru vokasi memiliki posisi profesional dan harus bangga dengan profesinya.

"Guru memiliki jabatan profesional maka mesti bangga dalam mengajar, kreatif inovatif untuk menjadi guru yang hebat," tukas mantan Direktur SMK Kemendikdasmen dalam acara Generasi Cinta Prestasi (GCP) yang digelar SMK Pariwisata Metland School di Mall Metropolitan Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.

Baca juga: Lowongan Kerja Masinis KAI bagi Lulusan SMA-SMK, Gajinya hingga Belasan Juta

Senada dengan Wardani, Abri D. Prabawa dari Kementerian P2MI menekankan bahwa kesempatan kerja di luar negeri semakin terbuka lebar. Dari 1,6 juta lowongan kerja luar negeri, baru sekitar 400.000 yang terisi.

Namun, ia mengingatkan bahwa kompetisi tenaga kerja global cukup ketat, terutama dengan negara-negara seperti Filipina yang unggul dalam kemampuan bahasa.

Abri menegaskan bahwa pihaknya mendorong pendidikan vokasi di SMK untuk membuka kelas vokasi khusus migran. Hal ini mencakup penyusunan kurikulum, sertifikasi, hingga pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja internasional.

Menurutnya, tujuan utama dari langkah ini adalah memastikan para pekerja migran Indonesia benar-benar kompeten sekaligus memiliki perlindungan yang memadai.

"Satu lagi yang akan kita dorong seperti yang disampaikan Pak Presiden Prabowo, menginginkan pekerja migran Indonesia itu harus kompeten, perlindungannya harus lebih baik," tukasnya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau