Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diakui Dunia, 2 Ilmuwan Muda Indonesia Temukan Senyawa Baru untuk Diabetes

Kompas.com - 04/09/2025, 17:18 WIB
Mahar Prastiwi

Penulis

 

KOMPAS.com - Dua ilmuwan muda asal Indonesia, Juan Leonardo dan Fahrul Nurkolis berhasil mencatat prestasi internasional lewat penemuan senyawa baru bernama Juanleoxy Fahrulanoside (C12H23NO9).

Senyawa ini sudah terdaftar di National Library of Medicine dan tengah diajukan untuk memperoleh hak paten.

Penelitian bermula dari eksplorasi terhadap Delites, obat herbal berbasis formula tradisional Tiongkok yang sudah lama digunakan di Indonesia.

Dengan pendekatan bioinformatika, senyawa ini terbukti menargetkan GLP-1 modulator, reseptor penting dalam pengendalian diabetes.

Baca juga: William Nathan Atmadja, Siswa SMA Teliti Kacang Koro untuk Diabetes dan Malnutrisi

“Mekanisme ini berperan menurunkan kadar gula darah setelah makan, meningkatkan rasa kenyang, sekaligus mendukung kesehatan metabolisme,” terang Juan kepada Kompas.com, Kamis (4/9/2025).

Uji laboratorium menunjukkan perubahan signifikan pada marker metabolik, dan hasil riset telah dipublikasikan di Frontiers in Nutrition (Swiss), jurnal bereputasi kategori Scopus Q1.

Penelitian ini juga diperkuat oleh kolaborasi dengan pakar senior seperti Dr. Rony (Universitas Sumatera Utara) dan Prof. Dr. dr. Nurpudji (Universitas Hasanuddin).

Jalan menuju Paris

Atas kontribusi ini, Juan dan Fahrul diundang sebagai pembicara di International Congress of Nutrition (ICN) 2025 di Paris pada 24 hingga 29 Agustus silam.

Forum empat tahunan yang digelar oleh International Union of Nutritional Sciences (IUNS) ini diakui UNESCO dan WHO, serta mendapat dukungan langsung dari Presiden Prancis Emmanuel Macron. ICN dikenal sebagai panggung ilmiah paling bergengsi di bidang gizi dunia.

“Kami mengirimkan abstrak sesuai jadwal ICN pada Juli–Desember 2024, dan hasil seleksi diumumkan Mei 2025. Saat diterima, itu momen bersejarah, karena hanya sedikit peneliti muda dari Indonesia yang bisa tampil di forum sebesar ini,” papar Fahrul.

Penemuan senyawa baru bernama Juanleoxy Fahrulanoside (C12H23NO9) ini juga tak terlepas dari latar belakang pendidikan.

Juan lahir di Jakarta pada 1993, menempuh pendidikan menengah di Shanghai, kuliah S1 Sains di Boston, serta sekolah medis di Beijing University of Chinese Medicine. Kini ia aktif mengedukasi publik soal gizi melalui akun Instagram @juan.guladarah.

Sementara itu, Fahrul (25) berasal dari Madiun, Jawa Timur. Ia sudah menulis lebih dari 105 publikasi internasional, memiliki hak paten senyawa antikanker dan antidiabetes.

Selain itu, dia juga menjabat sebagai Vice President of Medical Research Center of Indonesia. Saat ini ia berstatus peneliti di UIN Sunan Kalijaga dan mahasiswa pascasarjana Universitas Airlangga (Unair).

“Kami bertemu di sebuah konferensi akhir 2022, lalu lanjut berkolaborasi karena punya visi yang sama, penelitian sains untuk penemuan obat baru,” ungkap Fahrul.

Baca juga: Dosen Unesa: Konsumsi Gula Bukan Penyebab Utama Diabetes

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau