Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhirnya Bertemu, Biden: Hal Terakhir yang Diinginkan Putin adalah Perang Dingin

Kompas.com - 17/06/2021, 07:12 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

JENEWA, KOMPAS.com – Sempat diterpa ketegangan, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin akhirnya bertemu pada Rabu (16/6/2021).

Kedua pemimpin tersebut bertemu di sebuah vila di Jenewa, Swiss. Setelah pertemuan itu, Biden menyatakan hasil diskusi antara keduanya bernada positif.

Namun, Biden tetap memperingatkan bahwa Washington tidak akan menoleransi Moskwa jika campur tangan dalam demokrasi AS.

Baca juga: Berjabat Tangan, Pertemuan Biden dan Putin Resmi Dimulai

“Nada dari seluruh pertemuan bagus, positif. Tidak ada tindakan tegas yang diambil,” kata Biden kepada wartawan setelah pertemuan berakhir.

Pertemuan itu terjadi ketika ketegangan antara “Negeri Paman Sam” dan “Negeri Beruang Putih” mencapai titik tertinggi dalam beberapa tahun terakhir.

Biden mengakui bahwa ada sejumlah ketidaksepakatan dengan Putin. Namun, ketidaksepakatan tersebut tidak banyak dan masih dalam batas wajar.

Bagi Washington, keluhan utama yang mereka lontarkan adalah aktivitas siber Rusia yang agresif sebagaimana dilansir AFP.

Baca juga: Biden dan Putin Akhirnya Bertemu, Saling Lempar Nada Positif


AS menyebut aktivitas siber tersebut dilakukan baik oleh dinas keamanan Rusia mau pun peretas yang memiliki hubungan dengan Kremlin.

Biden menekankan, dia telah menjelaskan kepada Putin bahwa Washington tidak akan menoleransi segala upaya campur tangan terhadap demokrasi AS.

Dia juga memberitahu putin bahwa infrastruktur-infrastruktir penting milik AS tidak boleh diserang, baik itu melalui serangan siber ataupun dengan cara lain.

Kedua pemimpin sepakat menugaskan para ahli untuk membantu membangun pemahaman bersama tentang apa saja yang tidak boleh dilanggar.

Baca juga: Setelah Bertemu, Putin Akui Biden Orang yang Berpengalaman

Selain itu, para ahli tersebut juga akan ditugasi untuk menindaklanjuti kasus-kasus tertentu yang berasal dari negara lain.

"Negara yang bertanggung jawab perlu mengambil tindakan terhadap penjahat yang melakukan aktivitas ransomware di wilayah mereka," katanya.

Biden mengatakan dia telah menunjukkan kepada Putin bahwa AS juga memiliki kemampuan siber yang signifikan dan Putin mengetahuinya.

"Saya pikir, hal terakhir yang dia (Putin) inginkan sekarang adalah Perang Dingin,” ucap Biden.

Baca juga: Jelang Pertemuan Biden-Putin, Rusia Gelar Latihan Militer Skala Besar Dekat Hawaii

Biden juga mempermasalahkan komentar Putin yang tampaknya membenarkan tindakan kerasnya terhadap tokoh-tokoh oposisi.

Putin bahkan menyebut tindakan keras diperlukan menghindari situasi seperti penyerbuan Gedung Capitol AS pada Januari.

"Itu perbandingan yang konyol," kata Biden.

Baca juga: 3 Harapan Gedung Putih dari Pertemuan Biden dan Putin

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau