Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Kutuk Serangan Dekat Monumen Holocaust Kiev tanpa Menyebut Rusia

Kompas.com - 02/03/2022, 21:48 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP, Reuters

YERUSALEM, KOMPAS.com – Israel mengutuk penembakan pada Selasa (1/3/2022), di dekat monumen Kiev di Babyn Yar, tempat pembantaian Yahudi pada Perang Dunia Kedua di Ukraina oleh pasukan pendudukan Jerman dan pasukan pembantu Ukraina.

Pusat Peringatan Holocaust Dunia Yad Vashem Israel menyuarakan kecaman keras atas apa yang digambarkan mereka sebagai serangan Rusia yang mematikan di sekitar situs peringatan Holocaust (Babyn Yar), meski pernyataan Pemerintah Israel tentang insiden tersebut tidak menyebutkan Rusia.

"Kami menyerukan kesucian situs untuk dilestarikan dan dihormati," kata Menteri Luar Negeri Yair Lapid, dikutip dari Reuters, Rabu (2/3/2022).

Baca juga: Presiden Zelensky Ungkap Indikasi Rusia Ingin Hapus Negara dan Sejarah Ukraina

Lapid juga menyuarakan kesedihan atas hilangnya nyawa manusia setelah invasi Rusia ke Ukraina pekan lalu.

Sebuah pernyataan oleh Kementerian Urusan Diaspora Israel juga diutarakan.

Meski mengecam invasi dan menyuarakan solidaritas dengan Kiev, Israel mengatakan pihaknya tetap membuka saluran komunikasi dengan Moskwa dengan harapan membantu meringankan krisis.

Di luar komentar Lapid, Pemerintah Israel telah mengambil pendekatan hati-hati terhadap krisis Ukraina, mengutip hubungan hangatnya dengan Kiev dan Moskwa dan kerjasama keamanan dengan pasukan Rusia yang memiliki kehadiran besar di Suriah di perbatasan utara Israel.

Yad Vashem sendiri menyatakan bahwa, "Kami menyerukan kepada masyarakat internasional untuk mengambil tindakan bersama untuk melindungi kehidupan sipil serta situs-situs bersejarah ini karena nilainya yang tak tergantikan untuk penelitian, pendidikan, dan peringatan Holocaust".

Baca juga: Pasukan Ukraina Bertempur di Kherson, Bantah Klaim Kota Telah Direbut Rusia

Sementara itu, dikutip dari AFP, Bathan Sharansky, seorang Yahudi yang pindah dari Ukraina ke Israel pada 1986 setelah menghabiskan bertahun-tahun di Gulag Soviet, juga mengutuk serangan itu.

"Kita tidak boleh membiarkan kebenaran bahwa sekali lagi menjadi korban perang," kata Sharansky, Penasihat Utama Pusat Peringatan Babi Yar.

Menurut pihak berwenang Ukraina, lima orang tewas dalam serangan ke Kiev yang hancurkan monumen Holocaust.

Bagi Presiden Volodymyr Zelensky, simbolisme lokasi itu menggarisbawahi ancaman Rusia terhadap identitas Ukraina.

"Mereka tidak tahu apa-apa tentang ibu kota kita. Tentang sejarah kita. Tapi mereka memiliki perintah untuk menghapus sejarah kita. Hapus negara kita. Hapus kita semua," kata Zelensky tentang pasukan invasi Presiden Rusia Vladimir Putin.

Zelensky, yang mengunjungi tugu peringatan Yad Vashem di Yerusalem pada 2020, juga mendesak orang-orang Yahudi untuk angkat bicara.

"Saya sekarang berbicara kepada semua orang Yahudi di dunia. Tidakkah Anda melihat apa yang terjadi? Itulah mengapa sangat penting bahwa jutaan orang Yahudi di seluruh dunia tidak tinggal diam saat ini," katanya.

Baca juga: Kisah Para Perempuan Ukraina Pembuat Bom Molotov untuk Lawan Invasi Rusia

Sementara itu, menanggapi pertanyaan wartawan pada Rabu, Perdana Menteri Israel Naftali Bennett menghindari kecaman langsung atas serangan Rusia.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau