KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Penggemar bioskop di seluruh Asia Tenggara telah merayakan kemenangan Oscar yang luar biasa untuk bintang film Malaysia Michelle Yeoh dan Ke Huy Quan, yang lahir di Vietnam.
Yeoh, orang pertama keturunan Asia Tenggara yang memenangkan penghargaan aktris terbaik, untuk perannya dalam "Everything Everywhere All at Once", menggambarkan kemenangannya sebagai sejarah.
“Untuk semua anak laki-laki dan perempuan yang terlihat seperti saya, yang menonton acara malam ini, ini adalah mercusuar harapan dan kemungkinan. Ini adalah bukti bahwa mimpi memang menjadi kenyataan,” katanya.
Baca juga: Lagu India Naatu Naatu Menang Oscar 2023, Ini Istimewanya
Dilansir dari Guardian, Michelle Yeoh melakukan panggilan video kepada ibunya setelah pidatonya dan disambut sorakan dari seberang ruangan.
Ibunya meneriakkan “Malaysia Boleh”, artinya “Malaysia bisa melakukannya”.
Joe Chan, seorang direktur seni Malaysia, mengatakan bahwa dia tumbuh besar dengan menonton Yeoh di layar dan merupakan salah satu dari banyak orang yang menonton upacara tersebut.
“Bakat diterjemahkan, tidak peduli dari mana Anda berasal dan di mana pun Anda berada,” katanya.
Valerie Leya, seorang desainer motion graphic di Malaysia, mengatakan dia biasanya tidak menonton Oscar tetapi mengikuti upacara tahun ini di media sosial karena nominasi Yeoh.
Rekan main Yeoh, Quan, memenangkan Oscar aktor pendukung terbaik untuk perannya dalam film yang sama.
“Saya berteriak ketika dia menang,” kata Do Nguyen di Kota Ho Chi Minh, yang mengikuti hasil penghargaan dari asrama kampusnya.
Baca juga: Aktris Pemenang Oscar Iran Ditahan Aparat Negaranya Usai Nyatakan Dukungan untuk Protes Iran
“Kisahnya sangat menginspirasi dan emosional. Dia melarikan diri dari Vietnam pada tahun 1979, membuat debut yang luar biasa sebagai aktor cilik, berjuang untuk bertahan di industri Hollywood, dan melakukan comeback terbesar yang pernah ada," ujarnya.
Quan termasuk di antara ratusan ribu orang yang melarikan diri dari Vietnam selama krisis manusia perahu pada akhir 1970-an dan awal 1980-an, setelah perang.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini