YERUSALEM, KOMPAS.com - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Rabu (24/4/2024) mengutuk protes pro-Palestina di universitas-universitas di Amerika Serikat sebagai sesuatu yang mengerikan.
Dia mengatakan bahwa demonstrasi tersebut harus dihentikan karena ia mengkategorikan mahasiswa sebagai antisemit.
Ketegangan meningkat di kampus-kampus di seluruh AS ketika demonstrasi dimulai pekan lalu setelah mahasiswa di Columbia mendirikan perkemahan.
Baca juga: Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS
Mereka menyerukan universitas tersebut untuk melakukan divestasi dari produsen senjata yang memiliki hubungan dengan Israel.
Dilansir dari Guardian, protes tersebut telah menyebabkan skorsing massal dan penangkapan ratusan mahasiswa di New York, Texas dan California.
“Apa yang terjadi di kampus-kampus Amerika sungguh mengerikan,” kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan.
Dia juga menggemakan kekhawatiran yang disuarakan terutama oleh para pendukung Israel atas keselamatan mahasiswa dan dosen Israel atau Yahudi ketika protes semakin meningkat.
Beberapa pihak menunjuk pada insiden antisemit dan berpendapat bahwa pimpinan universitas memungkinkan terjadinya intimidasi dan ujaran kebencian.
“Massa antisemitisme telah mengambil alih universitas-universitas terkemuka,” klaim Netanyahu.
“Mereka menyerukan pemusnahan Israel. Mereka menyerang mahasiswa Yahudi. Mereka menyerang fakultas Yahudi,” katanya. “Itu tidak masuk akal. Itu harus dihentikan.”
Baca juga: Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal
Dia berargumen bahwa tanggapan beberapa rektor universitas memalukan dan mengatakan masih banyak yang harus dilakukan.
“Yang penting sekarang adalah kita semua, kita semua yang menghargai nilai-nilai dan peradaban kita, untuk berdiri bersama dan mengatakan, sudah cukup,” kata Netanyahu.
Baca juga: AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km
Universitas telah menjadi fokus perdebatan budaya yang intens di AS sejak serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober dan respons militer Israel yang luar biasa, ketika krisis kemanusiaan melanda Gaza.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini