MOSKWA, KOMPAS.com - Rusia memperingatkan Perancis jika Presiden Emmanuel Macron mengirim pasukannya ke Ukraina, maka mereka akan dianggap sebagai sasaran sah oleh militer Rusia.
Macron menimbulkan kontroversi pada Februari dengan mengatakan dia tidak bisa mengesampingkan pengerahan pasukan darat di Ukraina di masa depan.
Pemimpin Perancis tersebut memperingatkan bahwa jika Rusia menang di Ukraina maka kredibilitas Eropa akan berkurang hingga nol.
Baca juga: Meski Perundingan Berlangsung, Israel Tetap Serang Jalur Gaza
"Merupakan ciri khas bahwa Macron sendiri menjelaskan retorika ini dengan keinginan untuk menciptakan ketidakpastian strategis bagi Rusia," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova kepada wartawan, dikutip dari Reuters pada Rabu (8/5/2024).
Maka dari itu, militer Rusia akan menyerang pasukan Perancis jika memang dikirim ke Ukraina.
"Jika Perancis muncul di zona konflik, mereka pasti akan menjadi sasaran angkatan bersenjata Rusia. Bagi saya, Paris sudah punya buktinya," jelas dia.
Zakharova mengatakan Rusia sudah melihat semakin banyak warga negara Perancis yang tewas di Ukraina.
Baca juga: 59 dari 76 Drone-Rudal Rusia Berhasil Dijatuhkan Ukraina
Rusia mengatakan pada hari Senin bahwa pihaknya akan mempraktikkan penempatan senjata nuklir taktis sebagai bagian dari latihan militer setelah apa yang dikatakan Moskwa sebagai ancaman dari Perancis, Inggris dan Amerika Serikat.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini