TEL AVIV, KOMPAS.com - Seorang negosiator Israel mengatakan kepada AFP pada Senin (17/6/2024) bahwa puluhan sandera yang ditahan oleh Hamas di Gaza dipastikan masih hidup.
Israel juga menyatakan tidak dapat menerima penghentian perang sampai semua tawanan dibebaskan berdasarkan kesepakatan.
Diketahui, Hamas menyandera 251 sandera pada 7 Oktober 2023 yang diyakini Israel 116 orang masih berada di Gaza, termasuk 41 orang yang menurut tentara telah tewas.
Baca juga: Perang di Gaza Mereda meski Ada Ledakan di Selatan, Korban Tewas Minim
"Puluhan orang masih hidup," kata pejabat yang enggan disebutkan namanya tersebut.
"Kita tidak bisa membiarkan mereka di sana dalam waktu lama, mereka akan mati," imbuh dia seraya menambahkan bahwa sebagian besar dari mereka ditahan oleh Hamas.
Presiden AS Joe Biden bulan lalu meluncurkan proposal tiga fase untuk mengakhiri perang di Gaza, yang mencakup gencatan senjata dan pembebasan sandera yang ditahan oleh Hamas.
Biden mengatakan fase pertama mencakup gencatan senjata penuh dan menyeluruh yang berlangsung selama enam minggu, dengan pasukan Israel menarik diri dari semua wilayah berpenduduk di Gaza.
Pejabat tersebut mengatakan Israel tidak dapat mengakhiri konflik dengan Hamas sebelum tercapainya kesepakatan penyanderaan karena para militan dapat melanggar komitmen mereka dan menunda perundingan selama 10 tahun atau lebih.
"Kami tidak bisa, pada saat ini sebelum menandatangani perjanjian berkomitmen untuk mengakhiri perang," kata pejabat itu.
"Karena pada tahap pertama, ada klausul bahwa kita mengadakan perundingan tentang tahap kedua. Tahap kedua adalah pembebasan sandera laki-laki dan tentara laki-laki," jelas dia.
Pejabat itu mengatakan tim perunding Israel telah menyetujui rencana Biden.
"Kami memperkirakan, dan sedang menunggu, Hamas untuk mengatakan 'ya'," kata pejabat itu.
Namun, Pemerintah Israel belum secara terbuka menyetujui rencana Joe Biden tersebut.
Baca juga: Pengunjuk Rasa Anti-Pemerintah Israel Turun ke Jalan, Serukan Pemilu Baru
"Jika kita tidak mencapai kesepakatan dengan Hamas, IDF (tentara) akan terus berperang di Jalur Gaza dengan intensitas yang tidak kalah intensnya dengan pertempuran saat ini," terangnya.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini