Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari Ke-915 Serangan Rusia ke Ukraina: Tewasnya Tim Reuters | Serangan Besar ke Ukraina

Kompas.com - 27/08/2024, 12:17 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber AFP

KOMPAS.com - Perang Rusia-Ukraina masih terus berlanjut. Bahkan sudah memasuki hari ke-915 pada Senin (26/8/2024).

Pada hari Senin, Rusia membuka suara terkait serangan yang menewaskan anggota tim media Reuters di hotel Ukraina.

Pada hari yang sama, Rusia meluncurkan serangan besar-besaran terhadap wilayah Ukraina, dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meminta bantuan pada Eropa.

Baca juga: Menteri Israel Ini Dikecam karena Berencana Bangun Sinagoge di Kompleks Masjid Al Aqsa

Berikut ini rangkuman serangan Rusia ke Ukraina hari ke-915 dikutip dari kantor berita AFP.

1. Rusia buka suara soal serangan yang tewaskan anggota Tim Reuters di hotel Ukraina

Rusia akhirnya membuka suara soal laporan tewasnya anggota tim media Reuters dalam serangan rudal Rusia di hotel Kota Kramatorsk, Ukraina timur.

Namun, Kremlin pada Senin (26/8/2024) menyebut, belum ada kejelasan mengenai serangan rudal yang menewaskan anggota tim Reuters pada Sabtu (24/8/2023) itu.

"Belum ada kejelasan," kata Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada para wartawan, Senin.

Ia kala itu ditanya mengenai pernyataan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang mengatakan serangan terhadap anggota tim Reuters di hotel dilakukan dengan sengaja.

"Saya akan mengatakannya lagi. Serangan itu ditujukan terhadap target infrastruktur militer atau target yang terkait dengan infrastruktur militer," terang Peskov, sebagaimana dilansir AFP.

Baca juga: Pejabat Downing Street Diam-diam Siapkan Kematian Larry Si Kucing Lucu dan Terkenal

2. Rusia luncurkan serangan besar-besaran ke Ukraina

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Senin (26/8/2024), mendesak negara-negara Eropa untuk membantu menjatuhkan pesawat tak berawak (drone) dan rudal di atas Ukraina setelah Rusia meluncurkan serangan besar-besaran ke Ukraina.

Ia menyebut, serangan Rusia menghantam Ukraina pada Senin dengan lebih dari 100 rudal dan sekitar 100 drone, termasuk di beberapa wilayah barat yang berdekatan dengan negara-negara Eropa.

"Di berbagai wilayah Ukraina, kami dapat melakukan lebih banyak hal untuk melindungi nyawa jika penerbangan negara-negara tetangga kami di Eropa bekerja sama dengan F-16 kami dan bersama-sama dengan pertahanan udara kami," kata Zelensky dalam sebuah unggahan di media sosial, dikutip dari AFP.

"Jika persatuan seperti itu telah bekerja dengan sangat baik di Timur Tengah, seharusnya juga bisa diterapkan di Eropa. Kehidupan memiliki nilai yang sama di mana-mana," imbuhnya.

Pernyataan Zelensky itu tampaknya mengacu pada AS yang membantu Israel menembak jatuh proyektil Iran.

Ia juga sekali lagi mendesak sekutu-sekutu Ukraina untuk mencabut pembatasan penggunaan senjata jarak jauh, yang ingin digunakan Kyiv untuk melancarkan serangan ke dalam wilayah Rusia.

Baca juga: Jenderal AS: Eskalasi Mereda Usai Israel-Hezbollah Saling Serang

"Amerika, Inggris, Perancis, dan mitra-mitra lainnya memiliki kekuatan untuk membantu kami menghentikan teror," jelas Zelensky.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau