Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Mantan Presiden Bolivia Evo Morales Usai Jadi Sasaran Penembakan, Ungkap Dugaan Pelaku

Kompas.com - 29/10/2024, 18:01 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

 

LA PAZ, KOMPAS.com - Mantan Presiden Bolivia Evo Morales buka suara setelah jadi sasaran penembakan.

Berbicara kepada Reuters pada Senin (28/10/2024), ia menuding Pemerintah Bolivia yang kini dipimpin oleh mantan sekutunya, yakni Presiden Luis Arce, berada di balik serangan senjata api terhadap konvoi mobilnya.

Evo Morales mengecam apa yang ia sebut sebagai “rencana jahat untuk menghancurkan” dirinya tersebut.

Baca juga: Bolivia Tuding Evo Morales Rekayasa Penembakan Dirinya Sendiri

Pada Minggu (27/10/2024), Morales mengeklaim kendaraannya telah ditembaki oleh pasukan keamanan, yang terekam dalam sebuah video dramatis yang ia bagikan.

Insiden ini terjadi ketika ketegangan politik antara dua faksi partai sosialis yang berkuasa di Bolivia tengah memanas.

Pemerintah Bolivia pada Senin membantah tuduhan bahwa mereka telah memimpin serangan terhadap Morales.

Penampakan lubang peluru di mobil mantan presiden Bolivia, Evo Morales, yang ditembaki pada Minggu (27/10/2024).RADIO KAWSACHUN COCA via AFP Penampakan lubang peluru di mobil mantan presiden Bolivia, Evo Morales, yang ditembaki pada Minggu (27/10/2024).

Pemerintah bahkan menyebutnya sebagai “sandiwara” dan mengeklaim konvoi mantan Presiden Evo Morales malah menembaki polisi khusus anti-narkotika yang sedang melakukan patroli.

Dalam wawancara pertamanya dengan media internasional sejak serangan tersebut, Evo Morales membantah bahwa timnya membawa senjata.

Ia menyebut, serangan tersebut sebagai “penyergapan” dan mengatakan versi pemerintah adalah “montase kebohongan”.

“Mereka menembaki roda, ban, mobil tidak bisa bergerak maju,” katanya.

Baca juga: Mantan Presiden Bolivia Evo Morales Diberondong Tembakan, Ada 14 Lubang Peluru di Mobilnya

Evo Morales menambahkan, ia dan orang-orang yang lainnya di dalam mobil telah menunduk di kursi yang kemungkinan besar telah menyelamatkan nyawa mereka.

“Saya mendengar tiga tembakan dalam satu serbuan... Setidaknya (total) ada tujuh, delapan, sembilan tembakan,” katanya.

Ia menambahkan, sejak saat itu mereka telah menemukan sebanyak 20 peluru.

Klaim yang diperdebatkan ini menandai babak baru ketegangan yang berbahaya di dalam partai yang berkuasa yang telah terkoyak oleh perseteruan antara Morales dan mantan anak didiknya, Arce.

Arce sebelumnya menjabat sebagai menteri ekonomi selama hampir 14 tahun di bawah kekuasaan Morales yang berakhir pada 2019.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau