KYIV, KOMPAS.com - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, meminta penguatan besar-besaran di sepanjang garis depan 1.000 kilometer di Ukraina timur, di mana pasukan Rusia telah berhasil meraih kemajuan dalam beberapa bulan terakhir.
Seruan ini muncul setelah Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan penangkapan dua desa baru di wilayah Donetsk dan Zaporizhzhia.
Dalam pidato video malamnya pada Selasa (3/12/2024), Zelensky berbicara setelah melakukan diskusi strategis dengan komandan militer Ukraina, Oleksandr Syrskyi.
Baca juga: Zelensky: Perang Dapat Berakhir jika Ukraina di Bawah NATO
Dia menekankan bahwa wilayah Donetsk, tempat konflik telah berlangsung selama lebih dari dua setengah tahun, memerlukan penguatan militer yang signifikan.
Dilansir Reuters, Presiden Ukraina itu menegaskan bahwa kemampuan Ukraina untuk menahan serangan Rusia sangat bergantung pada pengiriman senjata vital dari sekutu-sekutu Barat mereka secara tepat waktu.
"Wilayah Donetsk membutuhkan penguatan besar-besaran. Ini terutama melibatkan pasokan senjata dari mitra-mitra kami," kata Zelensky. "Ini adalah hubungan langsung: Semakin besar daya tembak dan kemampuan teknologi tentara kami, semakin banyak kita dapat menghancurkan potensi serangan Rusia dan melindungi nyawa tentara kami."
Zelensky juga menyoroti pentingnya memperkuat kemampuan tembakan jarak jauh Ukraina, yang katanya dapat diperkuat melalui peningkatan produksi senjata domestik.
Hal ini disampaikan seiring dengan kekhawatiran Ukraina mengenai kelanjutan aliran senjata dari Amerika Serikat, donor bantuan militer terbesar bagi negara tersebut.
Pada Senin, AS mengumumkan paket bantuan militer baru senilai 725 juta dollar AS, meskipun kekhawatiran muncul mengenai kelanjutan pasokan senjata jika Presiden terpilih Donald Trump menepati janji kampanyenya untuk mengakhiri perang dengan cepat.
Menghadapi kemajuan Rusia, terutama di wilayah Donetsk, para analis mencatat bahwa pasukan Rusia bergerak maju dengan kecepatan tercepat mereka sejak tahap awal invasi pada Februari 2022.
Baca juga: Zelensky Tuduh Rusia Gunakan Ukraina Tempat Uji Coba Rudal Balistik Antarbenua
Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim telah menguasai desa Romanivka, yang terletak di selatan kota Kurakhove yang dikuasai Ukraina di Donetsk, serta Novodarivka di wilayah Zaporizhzhia.
Namun, Staf Umum Militer Ukraina memberikan penilaian yang berbeda, dengan mengonfirmasi 38 serangan di Kurakhove tetapi tidak mengakui jatuhnya Romanivka.
Meskipun tidak ada pernyataan resmi mengenai jatuhnya Novodarivka, militer Ukraina mencatat bahwa desa itu adalah salah satu area yang diserang Rusia dengan intensitas tinggi.
Zelensky, melalui akun Telegram-nya, membagikan informasi dari Komandan Syrskyi, yang menggambarkan situasi sulit di sekitar Kurakhove dan Pokrovsk.
Baca juga: Zelensky Akui Ukraina Akan Kalah jika AS Pangkas Bantuan, Apa Harapannya terhadap Trump?
Namun, Syrskyi juga menyoroti hasil yang cukup baik dalam mempertahankan wilayah Zaporizhzhia, memberikan sedikit harapan di tengah-tengah konflik yang terus berlanjut.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini