Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Akan Cabut Izin Keamanan Biden, Setop Akses ke Informasi Rahasia

Kompas.com - 08/02/2025, 14:25 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Jumat (7/2/2025) mengatakan, akan segera memutus akses informasi intelijen ke mantan presiden Joe Biden.

"Joe Biden tidak perlu menerima akses ke informasi rahasia," tulis Trump di media sosial Truth Social.

"Oleh karena itu, kami segera mencabut Izin Keamanan Joe Biden, dan menghentikan penyampaian informasi intelijen hariannya," lanjutnya, dikutip dari NBC News.

Baca juga: Trump Jatuhkan Sanksi ke ICC atas Penyelidikan terhadap AS dan Israel

Sejauh ini belum ada tanggapan dari Biden terhadap rencana Trump.

Di AS, mantan presiden boleh meminta informasi dari intel jika mereka dimintai pendapat tentang peristiwa yang terjadi selama menjabat.

Sebulan setelah kerusuhan di Capitol Hill pada 6 Januari 2021, Biden dalam wawancara dengan CBS News berujar, Trump seharusnya tidak disuplai info dari intel.

“Saya rasa dia tidak perlu mendapatkan info intelijen. Apa gunanya memberinya info intelijen?” Biden menambahkan.

“Apa dampaknya, selain fakta bahwa dia mungkin terpeleset dan mengatakan sesuatu?”

Trump pada Juni 2023 didakwa dalam kasus menyelewengkan dokumen rahasia setelah lengser dari jabatan.

Dia mengaku tidak bersalah, dan hakim Florida yang ditunjuk Trump kemudian menolak kasus tersebut.

Selama pemerintahan Biden, Departemen Kehakiman AS mengajukan banding atas keputusan hakim, tetapi beberapa hari setelah masa jabatan kedua Trump, pemerintahannya membatalkan banding dan mengakhiri kasus tersebut.

Baca juga: Dari 10.000 Staf USAID di Seluruh Dunia, Trump Hanya Pertahankan 294

"Dia membuat preseden ini pada 2021, ketika dia memerintahkan Komunitas Intelijen (IC) untuk menghentikan akses informasi Keamanan Nasional bagi Presiden ke-45 Amerika Serikat (SAYA!), sebuah kebiasaan yang diberikan kepada mantan-mantan Presiden," kata Trump, dikutip dari Antara.

"Laporan Hur mengungkapkan bahwa Biden menderita "ingatan buruk" dan, bahkan di "masa kejayaannya," dia tak bisa dipercaya untuk mengetahui informasi sensitif."

Laporan Hur yang disebut Trump adalah dokumen yang disusun Robert Hur, jaksa khusus yang ditunjuk untuk menyelidiki penanganan dokumen rahasia oleh Biden saat menjadi presiden.

"Kami juga mempertimbangkan bahwa di persidangan, Tuan Biden kemungkinan akan menghadap juri, seperti yang kami lakukan selama wawancara, sebagai pria tua yang simpatik, bermaksud baik, dan memiliki ingatan buruk," tulis laporan itu.

Bulan lalu, Trump mencabut izin keamanan 50 mantan pejabat intelijen. Para ahli hukum mengatakan, tindakan ini belum pernah dilakukan sebelumnya.

Baca juga: 40.000 PNS di AS Resign Massal Sesuai Perintah Trump, Termasuk CIA

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau