NEW DELHI, KOMPAS.com – Apple dikabarkan menyewa pesawat kargo untuk mengangkut sekitar 600 ton iPhone atau setara 1,5 juta unit dari India ke Amerika Serikat (AS).
Langkah ini diambil menyusul keputusan Presiden AS Donald Trump untuk menaikkan tarif impor dari China, yang menjadi basis produksi utama perusahaan asal AS tersebut.
Informasi ini disampaikan oleh sejumlah sumber kepada Reuters, Kamis (10/4/2025). Apple disebut tengah mempercepat produksi dan pengiriman dari India guna menghindari lonjakan tarif baru terhadap produk-produk asal China.
Baca juga: Kepala Uni Eropa: Jeda Tarif Trump Bisa Stabilkan Ekonomi Global
"Apple ingin mengakali tarif," kata salah satu sumber yang mengetahui langsung strategi perusahaan.
Pemerintah AS pada Rabu (9/4/2025) resmi memberlakukan tarif impor sebesar 125 persen terhadap produk asal China, naik drastis dari sebelumnya 54 persen. Langkah ini berpotensi mendorong harga iPhone di pasar AS melonjak signifikan.
Rosenblatt Securities memperkirakan, iPhone 16 Pro Max yang saat ini dijual seharga 1.599 dollar AS (sekitar Rp 26,5 juta), bisa melonjak menjadi 2.300 dollar AS (sekitar Rp 38 juta) jika dikenakan tarif baru tersebut.
Sementara itu, tarif untuk produk serupa dari India hanya sebesar 26 persen angka yang kini ditangguhkan selama masa jeda 90 hari yang diumumkan oleh Trump minggu ini.
Apple melobi otoritas bandara di Chennai, Tamil Nadu, untuk memangkas waktu proses bea cukai dari 30 jam menjadi hanya 6 jam. Koridor hijau pun dibentuk, meniru sistem yang selama ini diterapkan di beberapa bandara di China.
Pengiriman mulai dilakukan sejak Maret lalu. Sekitar enam jet kargo berkapasitas 100 ton telah diberangkatkan, termasuk satu pengiriman yang dilakukan tepat saat tarif baru diberlakukan.
Menurut pengukuran Reuters, satu unit iPhone 14 beserta kabel pengisi dayanya memiliki berat sekitar 350 gram. Dengan demikian, total pengiriman 600 ton diyakini mencakup sekitar 1,5 juta unit.
Baca juga: Apa Ancaman dan Peluang di Balik Tarif Trump bagi Indonesia?
Apple dan Kementerian Penerbangan India tidak memberikan tanggapan atas permintaan komentar dari Reuters. Seluruh sumber yang dikutip meminta identitasnya dirahasiakan karena menyangkut strategi internal.
Untuk memenuhi permintaan ekspor, Apple disebut meningkatkan produksi iPhone di pabrik Foxconn di India hingga 20 persen. Produksi bahkan dilakukan pada Minggu, yang biasanya merupakan hari libur.
Tahun lalu, pabrik Foxconn di Chennai memproduksi sekitar 20 juta iPhone, termasuk model terbaru iPhone 15 dan iPhone 16.
Sebagai bagian dari strategi diversifikasi produksi dari China, Apple semakin mengandalkan India.
Foxconn dan Tata, dua mitra manufaktur utama Apple di India, saat ini mengoperasikan tiga pabrik dan tengah membangun dua fasilitas tambahan.