Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merasa Dimanipulasi, Trump Putus Kontak Langsung dengan Netanyahu

Kompas.com - 12/05/2025, 07:24 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dikabarkan telah memutus kontak langsung dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, sebuah sinyal hubungan yang memanas antara keduanya.

Kabar tersebut disampaikan jurnalis koresponden media Israeli Army Radio, Yanir Cozin, dalam unggahannya di X (dulu Twitter), sebagaimana dilansir Anadolu Agency, Jumat (9/5/2025).

Cozin menuturkan, Trump mengambil keputusan tersebut karena dia meyakini Netanyahu telah memanipulasinya.

Baca juga: Trump Mungkin Akan Turunkan Tarif Impor China Jadi 80 Persen

Seorang pejabat Israel menuturkan, orang-orang di sekitar Trump mengatakan kepadanya bahwa Netanyahu telah memanipulasinya.

"Tidak ada yang lebih dibenci Trump selain dianggap sebagai orang bodoh atau orang yang dimanipulasi. Itulah sebabnya dia memutuskan untuk memutuskan kontak dengan Netanyahu," kata pejabat tersebut.

Cozin menyebutkan, Pemerintah Israel gagal memberikan rencana dan jadwal konkret untuk menangani Iran dan kelompok pemberontak Houthi di Yaman.

Kondisi tersebut dianggap sebagai salah satu sumber memburuknya hubungan AS-Israel.

Dia juga menyoroti bahwa pemerintah Netanyahu telah gagal menawarkan proposal konkret mengenai Gaza.

Baca juga: Berasal dari AS, Bagaimana Hubungan Paus Leo XIV dengan Trump?

Ketegangan hubungan

Dilansir dari NBC News, Minggu (11/5/2025), hubungan antara Trump dan Netanyahu memanas karena perselisihan dalam mengatasi berbagai tantangan, seperti Hamas di Gaza, Houthi, dan Iran.

Netanyahu melihat peluang untuk menghancurkan fasilitas nuklir Iran, sedangkan Trump melihat peluang untuk menghilangkan ancaman Iran memperoleh senjata nuklir dengan membuat kesepakatan.

Saat Israel menyerang Gaza dengan serangan militer baru, Trump mendorong gencatan senjata dan berupaya untuk melaksanakan rencana pascaperangnya untuk membangun kembali wilayah tersebut menjadi "Rivieranya Timur Tengah".

Dan setelah Trump menghentikan kampanye militer AS terhadap pemberontak Houthi yang didukung Iran, Netanyahu yang terkejut mengatakan Israel akan mempertahankan diri.

Perbedaan pendapat antara kedua pemimpin mengenai strategi dan posisi utama telah menempatkan hubungan Trump dengan Netanyahu berada persimpangan jalan.

Cara mereka mengatasi perbedaan pendapat di masa mendatang akan membentuk hasil dari beberapa komponen inti agenda kebijakan luar negeri masing-masing.

Baca juga: Sama-sama dari AS, Bagaimana Relasi Paus Leo XIV-Trump Nanti?

Saling kesal

Keduanya juga saling kesal satu sama lain. Dua kali dalam minggu terakhir ini saja, Trump membuat komentar publik yang membuat Netanyahu kesal.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau