MOSKWA, KOMPAS.com – Ayah Elon Musk, Errol Musk, memberikan tanggapan terkit konflik yang dihadapi putranya dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump sejak beberapa hari terakhir.
Dalam wawancara dengan media Rusia Izvestia saat berkunjung ke Moskwa, Errol menyebut putranya itu telah melakukan kesalahan karena memantik perseteruan dengan Trump.
Ia menegaskan, Trump tetap memiliki posisi kuat secara politik karena jabatannya sebagai presiden.
Baca juga: Elon Musk Setuju Trump Dimakzulkan, Usulkan JD Vance Jadi Pengganti
“Trump akan menang. Dia presiden, dia terpilih sebagai presiden,” kata Errol, sebagaimana dikutip dari Reuters, Senin (9/6/2025).
Walaupun demikian, pria berusia 79 tahun itu berharap publik tidak membesar-besarkan perseteruan antara Trump dan Elon.
Menurutnya, ketegangan itu terjadi karena tekanan yang dialami kedua tokoh tersebut.
"Saya akui Elon telah membuat kesalahan, tapi dia lelah. Dia stres," ujar Errol.
"Mereka berdua berada dalam tekanan yang sangat besar selama lima bulan terakhir. Mereka sangat lelah dan stres, jadi hal seperti ini bisa saja terjadi,” imbuhnya.
Diketahui, perseteruan antara Elon dan Trump mencuat pekan lalu setelah keduanya saling lempar sindiran di media sosial.
Musk secara terbuka mengkritik RUU pajak dan belanja besar-besaran yang didukung Trump, dengan menyebutnya sebagai "kekejian yang menjijikkan".
Baca juga: Makin Panas, Trump Tegaskan Tak Akan Berdamai dengan Elon Musk
Sementara itu, Trump pada Sabtu (7/6/2025) mengatakan bahwa hubungannya dengan Musk “sudah berakhir”.
Ia juga memperingatkan bahwa akan ada “konsekuensi serius” jika Musk mendanai kandidat dari Partai Demokrat yang berseberangan dengan anggota Partai Republik pendukung RUU tersebut.
Musk sendiri sebelumnya dikenal sebagai penyokong utama kampanye pemilu Trump tahun 2024.
Trump bahkan sempat menunjuk bos Tesla itu untuk memimpin Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) guna memangkas anggaran negara.
Namun, keduanya justru berbeda pendapat dalam melihat RUU pajak andalan Trump, yang dinilai Musk dapat menimbulkan defisit anggaran.
Baca juga: Trump Disebut Akan Jual Mobil Tesla Miliknya Usai Ribut dengan Elon Musk
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini