TEL AVIV, KOMPAS.com - Israel mencabut visa pejabat tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) setelah melontarkan berbagai kritik keras mengenai situasi di Gaza, Minggu (20/7/2025).
Pejabat PBB yang dicabut visanya tersebut adalah Kepala Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB atau OCHA Jonathan Whittal.
Pengumuman tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar di platform media sosial X.
Baca juga: Warga Gaza Dipaksa Evakuasi Lagi, Israel Klaim Bakal Serang Wilayah yang Belum Pernah Dijamah
Dia menuding Whittal menyebarkan kebohongan tentang perang di Gaza, sebagaimana dilansir AFP.
"Saya telah menginstruksikan untuk tidak memperpanjang izin tinggal kepala OCHAdi Israel, Jonathan Whittall," tulis Saar di X.
Saar menuturkan, keputusan mencabut visa Whittal diambil karena perilaku bias dan bermusuhan terhadap Israel yang mendistorsi realitas dan melanggar aturan netralitas PBB.
Whittall adalah warga Afrika Selatan yang tinggal di Yerusalem dan sering mengunjungi Jalur Gaza.
Baca juga: Israel Minta AS Bujuk Indonesia, Libya, dan Ethiopia Tampung Warga Gaza
Dia telah berulang kali mengecam kondisi kemanusiaan yang dialami lebih dari 2 juta orang yang tinggal di wilayah Palestina tersebut.
Pada April, ia mengatakan bahwa warga Gaza dibiarkan sekarat akibat dampak perang Israel melawan Hamas.
Pencabutan visa Whittal juga merupakan keputusan terbaru yang diambil Israel terhadap para pejabat senior PBB.
Sejak perang dimulai pada Oktober 2023, Israel telah mempersulit perolehan visa bagi mereka yang bekerja untuk OCHA, kantor hak asasi manusia PBB OHCHR, dan badan PBB untuk pengungsi Palestina UNRWA.
Baca juga: Warga Malaysia Demo Tolak Dubes AS Baru karena Pro-Israel
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini