KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Puluhan warga Malaysia menggelar demonstrasi di dekat Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Kuala Lumpur pada Jumat (18/7/2025). Mereka menolak pencalonan Nick Adams sebagai duta besar (dubes) AS untuk Malaysia.
Nick Adams merupakan komentator sayap kanan yang dikenal vokal mendukung Israel. Seminggu lalu ia ditunjuk Presiden Donald Trump menjadi dubes AS untuk Malaysia.
Melansir CNA pada Jumat (18/7/2025), penunjukannya memicu penolakan luas di Malaysia karena dinilai pro-Israel dan rasialis.
Baca juga: Dubes AS Tinggalkan Moskwa, Hubungan Bilateral AS-Rusia Kian Goyah
Dalam aksi di dekat pusat Kuala Lumpur, para demonstran meneriakkan “Tolak Nick Adams” dan “Hancurkan Amerika” sambil membawa poster bergambar wajah Adams dengan tanda silang merah.
Demo ini diorganisasi oleh sayap pemuda koalisi Pakatan Harapan yang mendukung Perdana Menteri Anwar Ibrahim.
Mereka menyerahkan memorandum kepada pihak kedutaan, meminta Pemerintah AS menarik pencalonan Nick Adams.
Demonstran mendesak Pemerintah AS untuk menarik pencalonan Nick Adams dan mempertimbangkan kandidat yang lebih profesional, moderat, dan selaras dengan pentingnya stabilitas regional Asia Tenggara.
Sekitar 90 polisi menjaga demonstrasi damai ini dan mengatur lalu lintas.
Baca juga: Dubes AS: Gedung Kedutaan di Israel Rusak akibat Serangan Rudal Iran
Nick Adams yang saat ini berusia 40 tahun merupakan warga negara AS yang lahir di Australia.
Di media sosial X, Adams mendeskripsikan dirinya sebagai “Lajang. Pria Alpha. Sangat Sukses. Berpostur seperti dewa Yunani. Penulis favorit Presiden Trump.”
Nick Adams sebelumnya juga sempat menuai kontroversi karena sesumbar di media sosial telah membuat pelayan restoran dipecat karena mengenakan pin Free Palestine (Bebaskan Palestina).
Di sisi lain, Adams menyebut pencalonannya sebagai “kehormatan seumur hidup untuk membawa kebaikan Presiden dan menyebarkannya kepada rakyat Malaysia yang hebat”.
Sejauh ini Malaysia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel dan selalu mengecam tindakan Tel Aviv di Gaza.
Penunjukan Adams memperumit hubungan Kuala Lumpur dengan Washington, apalagi menjelang tenggat negosiasi tarif impor pada 1 Agustus.
Baca juga: Dubes AS untuk Israel: Kerja Sama Biden-Trump Dorong Gencatan Senjata Gaza
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan, pemerintahannya akan mempertimbangkan serius pencalonan Adams, tetapi masih terlalu dini untuk mengambil keputusan.
“Pemerintah akan mempertahankan hubungan baik antara Malaysia dan AS,” ujar Anwar, dikutip Free Malaysia Today.
Mantan Menteri Hukum Zaid Ibrahim juga menolak penunjukan ini, menyebut Adams sebagai agitator sayap kanan yang memecah belah.
Adapun eks Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin mengingatkan, Konvensi Wina memungkinkan Malaysia menolak calon duta besar yang tidak sesuai.
Baca juga: Donald Trump Tunjuk Mike Huckabee Jadi Dubes AS untuk Israel, Siapa Dia?
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini