Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Malaysia Demo Tolak Dubes AS Baru karena Pro-Israel

Kompas.com - 19/07/2025, 18:30 WIB
Shintaloka Pradita Sicca,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

Sumber CNA

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Puluhan warga Malaysia menggelar demonstrasi di dekat Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Kuala Lumpur pada Jumat (18/7/2025). Mereka menolak pencalonan Nick Adams sebagai duta besar (dubes) AS untuk Malaysia.

Nick Adams merupakan komentator sayap kanan yang dikenal vokal mendukung Israel. Seminggu lalu ia ditunjuk Presiden Donald Trump menjadi dubes AS untuk Malaysia.

Melansir CNA pada Jumat (18/7/2025), penunjukannya memicu penolakan luas di Malaysia karena dinilai pro-Israel dan rasialis.

Baca juga: Dubes AS Tinggalkan Moskwa, Hubungan Bilateral AS-Rusia Kian Goyah

Demonstran meneriakkan, “Tolak Nick Adams”

Dalam aksi di dekat pusat Kuala Lumpur, para demonstran meneriakkan “Tolak Nick Adams” dan “Hancurkan Amerika” sambil membawa poster bergambar wajah Adams dengan tanda silang merah.

Demo ini diorganisasi oleh sayap pemuda koalisi Pakatan Harapan yang mendukung Perdana Menteri Anwar Ibrahim.

Mereka menyerahkan memorandum kepada pihak kedutaan, meminta Pemerintah AS menarik pencalonan Nick Adams.

Demonstran mendesak Pemerintah AS untuk menarik pencalonan Nick Adams dan mempertimbangkan kandidat yang lebih profesional, moderat, dan selaras dengan pentingnya stabilitas regional Asia Tenggara.

Sekitar 90 polisi menjaga demonstrasi damai ini dan mengatur lalu lintas.

Baca juga: Dubes AS: Gedung Kedutaan di Israel Rusak akibat Serangan Rudal Iran

Profil Nick Adams yang kontroversial

Nick Adams yang saat ini berusia 40 tahun merupakan warga negara AS yang lahir di Australia.

Di media sosial X, Adams mendeskripsikan dirinya sebagai “Lajang. Pria Alpha. Sangat Sukses. Berpostur seperti dewa Yunani. Penulis favorit Presiden Trump.”

Nick Adams sebelumnya juga sempat menuai kontroversi karena sesumbar di media sosial telah membuat pelayan restoran dipecat karena mengenakan pin Free Palestine (Bebaskan Palestina).

Di sisi lain, Adams menyebut pencalonannya sebagai “kehormatan seumur hidup untuk membawa kebaikan Presiden dan menyebarkannya kepada rakyat Malaysia yang hebat”.

Sejauh ini Malaysia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel dan selalu mengecam tindakan Tel Aviv di Gaza.

Penunjukan Adams memperumit hubungan Kuala Lumpur dengan Washington, apalagi menjelang tenggat negosiasi tarif impor pada 1 Agustus.

Baca juga: Dubes AS untuk Israel: Kerja Sama Biden-Trump Dorong Gencatan Senjata Gaza

Respons Pemerintah Malaysia

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan, pemerintahannya akan mempertimbangkan serius pencalonan Adams, tetapi masih terlalu dini untuk mengambil keputusan.

“Pemerintah akan mempertahankan hubungan baik antara Malaysia dan AS,” ujar Anwar, dikutip Free Malaysia Today.

Mantan Menteri Hukum Zaid Ibrahim juga menolak penunjukan ini, menyebut Adams sebagai agitator sayap kanan yang memecah belah.

Adapun eks Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin mengingatkan, Konvensi Wina memungkinkan Malaysia menolak calon duta besar yang tidak sesuai.

Baca juga: Donald Trump Tunjuk Mike Huckabee Jadi Dubes AS untuk Israel, Siapa Dia?

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Ketika Jet Tempur Andalan AS Jatuh oleh Rudal Usang Lawas Soviet...
Ketika Jet Tempur Andalan AS Jatuh oleh Rudal Usang Lawas Soviet...
Internasional
Parlemen ASEAN Soroti Demo Indonesia, Kecam Tindakan Keras Aparat
Parlemen ASEAN Soroti Demo Indonesia, Kecam Tindakan Keras Aparat
Internasional
Pria di China Bobol Rumah, Ambil Darah Korban untuk Redakan Stres
Pria di China Bobol Rumah, Ambil Darah Korban untuk Redakan Stres
Internasional
Museum Legendaris Van Gogh Belanda Terancam Tutup, Kurang Dana Rp 2 Triliun
Museum Legendaris Van Gogh Belanda Terancam Tutup, Kurang Dana Rp 2 Triliun
Internasional
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen
Internasional
Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian
Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian
Internasional
Heboh Anjing Bertato di China, Dianggap Penyiksaan Hewan
Heboh Anjing Bertato di China, Dianggap Penyiksaan Hewan
Internasional
Kenya Sempat Ricuh karena Demo Pajak, Polisi Tembak Demonstran
Kenya Sempat Ricuh karena Demo Pajak, Polisi Tembak Demonstran
Internasional
Warga Gali Danau, Temukan Fosil Langka Nenek Moyang Buaya Berusia 200 Juta Tahun
Warga Gali Danau, Temukan Fosil Langka Nenek Moyang Buaya Berusia 200 Juta Tahun
Internasional
Jet Tempur Seharga Rp 3 T Jatuh, Pilot Telepon 5 Teknisi Saat Terbang
Jet Tempur Seharga Rp 3 T Jatuh, Pilot Telepon 5 Teknisi Saat Terbang
Internasional
Lukisan Legendaris 80 Tahun Hilang, Tiba-tiba Muncul di Iklan Rumah
Lukisan Legendaris 80 Tahun Hilang, Tiba-tiba Muncul di Iklan Rumah
Internasional
Arahan Membingungkan, Jet Bomber B-52 Nyaris Tabrak 2 Pesawat Sipil
Arahan Membingungkan, Jet Bomber B-52 Nyaris Tabrak 2 Pesawat Sipil
Internasional
Teror Ulat Pemakan Daging Manusia Hantui AS, Sudah 1 Orang Jadi Korban
Teror Ulat Pemakan Daging Manusia Hantui AS, Sudah 1 Orang Jadi Korban
Internasional
Sembunyi di Indonesia, 6 Buron 'Most Wanted' Sri Lanka Ditangkap
Sembunyi di Indonesia, 6 Buron "Most Wanted" Sri Lanka Ditangkap
Internasional
Sengketa Batu Mars Terbesar di Bumi: Laku Rp 86 M, Tak Jelas Milik Siapa
Sengketa Batu Mars Terbesar di Bumi: Laku Rp 86 M, Tak Jelas Milik Siapa
Internasional
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau